Miom atau mioma uteri bisa disebut juga dengan uterine fibroids. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan atau tumor jinak (non-kanker) di bagian uterus (rahim). Namun kamu tidak perlu khawatir, sebab miom bukan merupakan penyakit ganas dan tidak ada kaitannya dengan kanker rahim atau kanker serviks.

Meski begitu, perlu kamu ketahui bahwa mioma uteri memiliki ukuran yang beragam, mulai dari kecil hingga sangat besar. Mioma yang membesar dapat memperbesar ukuran rahim atau bahkan dapat merusak kondisi rahim kamu.

Jenis mioma uteri dibedakan dari lokasi tumbuhnya miom di sekitar rahim. Beberapa jenis miom tersebut antara lain sebagai berikut:

1.Mioma subserosa.

Mioma subserosa merupakan jenis miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim, ke rongga panggul. Jenis miom ini juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

2.Mioma submukosa.

Mioma submukosa merupakan jenis miom yang tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim. Apabila jenis mioma submukosa tumbuh semakin besar maka dapat memengaruhi siklus menstruasimu sehingga memicu terjadinya pendarahan, serta komplikasi lain yang lebih serius seperti kemandulan dan keguguran.

3.Mioma intramural.

Mioma intramular merupakan jenis mioma yang tumbuh di antara jaringan otot rahim. Lokasi ini merupakan tempat terbentuknya miom yang paling umum. Jenis mioma ini juga berpotensi memicu perbesaran ukuran rahim.

4.Mioma pedunculate.

Jenis mioma ini tumbuh pada batang kecil, baik di dalam maupun di luar rahim.

Dalam sebagian besar kasus, mioma uteri justru tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun ada beberapa kasus miom yang menimbulkan gejala cukup mengganggu. Gejala tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

- Perut terlihat membesar dan terasa sakit.

- Mengalami sembelit atau perut kembung.

- Terasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

- Panggul terasa tertekan dan nyeri.

- Nyeri di bagian belakang kaki.

- Siklus menstruasi yang tidak teratur.

- Terjadi konstipasi akibat ukuran miom yang membesar dan menekan bagian usus besar atau rektum.

- Frekuensi buang air kecil menjadi lebih banyak (beser), sebab terjadi tekanan pada kantung kemih akibat miom.