Sungguh nikmat, ketika kita makan di warung lesehan dengan segelas teh sebagai minumannya. Tak banyak yang tahu soal tanin, zat yang membuat minuman yang memiliki aroma khas ini mengikat zat besi dan kalsium. Di antaranya di dalam teh dan kopi. Sebagaimana kita tahu, kedua minuman tersebut menjadi favorit atau bahkan salah satu budaya perjamuan minum di Indonesia.

Kopi yang hangat dipadukan dengan cemilan roti di pagi hari. Dan dinginnya es teh menjadi salah satu menu minuman yang tak ketinggalan di pelbagai kedai dan restoran. Zat anti gizi tanin (atau tannoid) di dalamnya adalah biomolekul polifenol astringen yang mengikat dan mengendapkan protein dan berbagai senyawa organik lainnya, termasuk asam amino dan alkaloid. Tanin yang mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.

Enzim protiolitik merupakan kelompok enzim yang mampu memecah rantai panjang molekul protein menjadi komponen terkecil penyusun protein yang disebut sebagai asam amino.Berkenaan dengan apa yang dipaparkan di atas, tanin menyebabkan gangguan metabolism zat besi yang dapat berakibat terjadinya anemia makrositik. Anemia yang ditandai dengan ukuran sel darah merah (eritrosit yang abnormal).

Di samping teh memiliki anti nutrisi, ia juga banyak manfaatnya. Tanin dalam teh memiliki korelasi yang positif antara kadar tanin pada teh dengan aktivitas antibakterinya terhadap penyakit diare yang disebabkan oleh Enteropathogenic Esclierichia Culi (EPEC).

Senyawa tanin yang merupakan perlindungan tumbuhan dari hama dan hewan herbivora, juga salah satu fungsi adanya tanin pada tanaman. Jadi, waktu dan ketepatan menyeduhnya adalah jawaban agar kita tetap bisa menikmati minuman pencegah sekaligus pembunuh sel kanker ini.

Perhatikan berikut ini! Waktu meminum teh yang baik adalah sebelum makan. Reaksi pembentukan senyawa kompleks tanin akan terjadi bila dalam waktu bersamaan ketika tanin diserap dalam tubuh terdapat protein. Meminum teh setelah makan makanan yang mengandung protein akan menyediakan bahanbagitaninuntuk saling terikat dengan protein, sebagaimana kesalahan masyarakat pada umumnya.

Untuk penyeduhan yang baik, setelah air yang mendidih dengan suhu di atas 60 derajat celcius dan di bawah suhu 100 derajat celcius. Suhu akan berpengaruh pada pelarutan dan peresapan bahan kimia dalam teh. Suhu di atas 100 derajat celcius menjadi penyebab senyawa aktif kimiawi yang terkandung dalam teh akan mengalami denaturasi atau kerusakan dan memicu penurunan aktivitas. Underlined! All about segmented.