Industri hiburan merupakan industri yang keras. Yang sering terlihat memang sisi-sisi glamor maupun bagian keren saja di publik. Namun sesungguhnya bisnis entertainment itu tidak lebih mudah atau lebih ringan jika dibandingkan bisnis lain seperti manufaktur atau makanan. Ada banyak tantangan dan masalah di bisnis hiburan, termasuk di bisnis seperti komik dan video game sekalipun.

Di industri hiburan seperti film dan sinetron sudah sering terekspos berbagai masalah internal yang terjadi di dalam industri itu. Mulai dari "superstar syndrome" (di mana aktor atau aktris banyak tingkah) hingga penerapan standar kerja tidak manusiawi atau sesuai peraturan ketenagakerjaan setempat. Seiring waktu penyakit ini juga jadi masalah serupa di industri hiburan yang masih sering mendapat stempel hiburan untuk anak-anak seperti industri komik dan video game.

Seperti padatahun 2018lalu di mana terungkap berbagai skandal yang melibatkan pemain-pemain kunci industri video game. Pelecehan seksual, jam kerja tidak manusiawi, dan berbagai hal-hal negatif lain terjadi di industri ini. Dankejadian-kejadian serupa ternyata tidak berhenti pada tahun-tahun berikutnya.

Kasus pelecehan seksual di industri komik & video game pada 2020

Foto: The New Republic

Salah satu keuntungan era internet seperti sekarang adalah dapat menyebarnya informasi dengan cepat dan tanpa filter atau sensor. Kasus-kasus pelecehan maupun situasi buruk dalam kantor dulu hanya berakhir jadi rumor/gosip mulut ke mulut. Atau jika beruntung, masuk jadi artikel di surat kabar.

Saat ini, internet mengambil alih tugas penyebaran informasi tadi. Berita keburukan seseorang maupun tempat bisa langsung dipublikasikan dan semua orang bisa mengetahuinya. Dalam banyak kasus dan situasi, hal ini menjadikan pelaku kejahatan seperti pelecehan tidak bisa mengelak maupun menghindar dari akibat perbuatan mereka. Tak hanya hukuman sosial dari publik, jeratan hukum negara juga siap menanti.

Kasus pelecehan seksual di industri komik & video game pada 2020

Foto: The Guardian

Seperti komikus Cameron Stewart yang dikenal lewat komik BatgirlDC Comics. Dilaporkan kalau beberapa perempuan menuding Stewart mencoba menggoda mereka hingga taraf percobaan berhubungan seksual di mana para perempuan ini dalam usia muda dan sedang mencoba merintis karier di industri komik.

Sebuah tuduhan yang serius tentunya karena menciptakan reputasi buruk di kelompok usia muda yang ingin berkarier di industri hiburan grafis seperti buku komik. Belakangan terungkap kalau Cameron Stewart memang punya reputasi buruk seperti yang dituduhkan kepadanya sejak lama di kalangan komunitas komik Toronto, yang semakin memberatkan tuduhan pelecehan yang dia terima dari beberapa perempuan sebelumnya.

Kolega Cameron Stewart bernama Warren Ellis juga ditengarai memiliki kasus dan situasi sama, dengan jumlah korban hingga 50 orang. Ellis merupakan penulis dari serial Netflix Castlevaniayang terkenal dan punya nama besar.

Yang membongkar kasus Warren Ellis merupakan seniman lain bernama Jhayne Holmes melalui Twitter. Dan Warren Ellis sepertinya tidak membantah apa yang terjadi lewat statement Twitter di mana dia memohon maaf akan kelakuan tidak senonoh yang dituduhkan kepadanya. Dengan merilis statement seperti itu dipastikan kalau apa yang dituduhkan memang benar terjadi. Dan dipastikan pula dia kehilangan pekerjaan menulis untuk DC Comics gara-gara kasus pelecehan yang dia lakukan.

Situasi pelecehan juga dilakukan penulis komik lain, Jason Latour, yang terkenal lewat Spider-Gwenserta Wolverine and the X-Men. Editor perusahaan komik seperti Scott Allie dari Dark Horsejuga tersangkut urusan serupa. Para lelaki penting di industri komik ini seakan tidak berpikir efek samping perbuatan pelecehan seksual yang mereka lakukan akan menghancurkan karier yang sudah dibangun susah payah bertahun-tahun lamanya.

Streamer gaming juga melakukan kesalahan serupa seperti para pelaku industri komik di atas. Di saat industri streaming sedang naik daun seperti sekarang, beberapa pemainnya malah menghancurkan karier streaming mereka dengan tindakan pelecehan seksual. Sebuah tindakan bodoh jika melihat prospek bagus industri streaming gaming di masa depan.

Seperti yang dilakukanLono (SayNoToRage), populer sebagai streamer gameDestiny 2, di mana kasusnya mirip seperti kasus-kasus di atas. Situs berita gaming Kotaku juga memberitakan kasus serupa yang melibatkan penulis gameFallout: New Vegas, Chris Avellone. Tuduhan pelecehan seksualnya sama seperti kasus-kasus tadi.

Dan Ashraf Ismail, creative director game yang belum dirilis dari Ubisoft Assassins Creed: Valhalla juga dituduh melakukan pelecehan seksual dan perselingkuhan dengan fans berusia muda; sesuatu yang dia akui lewat pernyataan di Twitter. Ubisoft sendiri sudah memecat Ismail dari proyek Assassins Creed: Valhalla,game terkini franchise Assassins Creed yang terkenal.

Kasus pelecehan seksual di industri komik & video game pada 2020

Foto: FreePik

Dengan begitu maraknya berita pelecehan seksual yang dilakukan pelaku industri hiburan komik dan video game ini menunjukkan kalau industri hiburan dunia masih rentan dan penuh predator seksual berbahaya. Mereka menggunakan power, kekuasaan, dan pengaruh dalam industri untuk mendapatkan keuntungan seksual secara paksa.Hal yang masih menghantui industri hiburan lain seperti film dan sinetron.

Jika dulu kasus seperti ini tidak terdengar luas dan sulit dibuktikan, kini lewat internet para penjahat seksual ini tidak dapat bersembunyi lagi. Dan mereka pantas mendapatkan akibat dan hukuman maksimum dari perbuatannya mereka.