Tujuh tahun sudah tragedi mengenaskan di industri fashionterjadi. Tragedi tersebut yakni runtuhnya bangunan Rana Plaza di Bangladesh yang terjadi pada 24 April 2013 silam. Rana Plaza merupakan pabrik garmen dari berbagai brandternama fast fashion.

Salah satu penyebab runtuhnya bangunan Rana Plaza ini dikarenakan manajemen operasional yang buruk, di mana bangunan yang awalnya sudah tidak layak untuk digunakan tetapi tidak mendapatkan perhatian ataupun renovasi. Sehingga bangunan rapuh tersebut pun roboh dengan memakan banyak sekali korban jiwa. Sekitar 1100 orang pekerja yang tewas dan lebih dari 2000 pekerja lainnya luka-luka. Hal ini juga dikarenakan minimnya biaya produksi yang diberikan oleh brandyang nanti akan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa memedulikan nasib para pekerja garmen.

Tragedi robohnya Rana Plaza cukup menjadi perhatian dunia kala itu khususnya di industri fashion. Bahkan sampai saat ini masih banyak komunitas atau penggiat sosial di bidang humanity dan fashion industryyang selalu mengingatkan dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye global yakni "Siapa yang membuat pakaianku?" (Who Made My Clothes) yang digagas oleh Fashion Revolution. Kampanye ini juga mulai didukung oleh beberapa komunitas, salah satunya Zero Waste Indonesia yang sebelumnya sudah menggagas sebuah kampanye terkait fashion yakni #TukarBaju.

Dikutip dari tulisan Amanda Zahra di website zerowaste.id, salah satu misi Fashion Revolution untuk menyatukan berbagai pihak baik dari sisi konsumen dan produsen agar bagaimana pakaian dapat bersumber, diproduksi, dan dikonsumsi ke arah yang lebih baik.

Nah pada bulan April ini, kampanye tahunan dari Fashion Revolution kembali digelar. Kini kampanye "Siapa yang membuat pakaianku?" (Who Made My Clothes) dilaksanakan selama 1 minggu atau lebih dikenal dengan istilah Fashion Revolution Week (FRW) yang dapat diikuti mulai dari tanggal 20-26 April 2020 di akun Instagram @fash_rev , @zerowaste.id_official dan @tukarbaju_.

Kampanye ini bukan hanya sekadar untuk memperingati tragedi Rana Plaza belaka disetiap tahunnya, melainkan juga untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memperhatikan pakaian mereka dan berani untuk menyuarakan hak para pekerja dengan cara mengirimkan pertanyaan kepada brand-brand kesayangan mereka dalam kampanye Fashion Revolution Week ini.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukanmisalnya'Siapa yang membuat pakaianku? Apakah mereka sekarang hidupnya baik-baik saja? Apakah mereka kini mulai diprioritaskan dibanding memperoleh keuntungan sebanyak mungkin? dan Apakah selama proses pembuatan pakaian ini dilakukan dengan baik dan aman tanpa memakan korban ataupun merusak lingkungan?'

Dengan mengajukan beberapa pertanyaan di atas kepada brand kesayanganmu, berarti kamu sudah ikut serta membantu para pekerja agar kelak mereka bisa memperoleh hak yang seimbang sebagaimana perjuangan mereka dalam memproduksi pakaianmu yang bahkan bisa mengorbankan jiwa mereka sendiri.

Yuk, mari kita sama-sama peduli dengan para pekerja yang membuat pakaianmu. Jangan lupa juga untuk lebih bijak dengan pakaian kamu. Sering-sering dipakai dan jangan hanya jadi pajangan di lemari saja, ya!