Kamu penggemar makanan berbahan dasar jengkol? Perlu kamu ketahui ternyata kulit jengkol dapat diolah menjadi sabun pencuci piring yang ramah lingkungan. Sehingga kulit jengkol bukan hanya sekadar sampah organik yang berserakan di pasar maupun di lingkungan rumah.

Tiga mahasiswa Sekolah Vokasi IPB berhasil membuat sabun pencuci piring yang terbuat dari ekstrak kulit jengkol. Mahasiswa tersebut tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Sekolah Vokasi IPB University. Dalam tim tersebut beranggotakan Rafi Kansa Aganindra, Fajar Kurnia Laily, dan Ilham Fadillah Al Kaustar. Sabun pencuci piring yang berasal dari ekstrak kulit jengkol ini disebut dengan "JenQ (Jengkol Qita)".

Inovasi ini berasal dari rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai limbah kulit jengkol yang berpotensi mencemari lingkungan. Kulit jengkol sendiri juga tergolong dalam limbah organik yang berserakan dan dapat menyubat saluran air serta mengakibatkan banjir.

Produk JenQ dari tim PKM tersebut memiliki kelebihan, salah satunya yaitu harga yang terjangkau untuk semua kalangan. Produk ini memiliki kemasan yang lebih memudahkan pengguna untuk menggunakannya dan antitumpah. Bukan hanya itu saja, JenQ juga punya kandungan antibakteri karena memanfaatkan ekstrak kulit jengkol.

Lalu, bagaimana jika kita menggunakan sabun pencuci piring tersebut? Apakah masih ada aroma yang tersisa dari kulit jengkol?

Tentu saja hal ini sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh tim mahasiswa PKM. Produk JenQ ini juga tersedia dua varian, yaitu wangi jeruk dengan campuran daun jeruk nipis dan wangi vanilla. Oleh karena itu sabun cuci piring JenQ bebas dari bau jengkol. Wangi vanilla pun tergolong unik dan belum pernah ada pada produk serupa.

Kemasan produk JenQ yang pertama kali dikenal yaitu menggunakan botol pump dengan isi bersih 500 ml seharga Rp15 ribu. Pengenalan produk JenQ melalui berbagai akun media sosial, di antaranya WhatshApp, Instagram, Twitter, dan juga Facebook. Untuk olshop JenQ tersedia di Shopee dan Tokopedia.

Harapannya produk ini dapat mengurangi limbah kulit jengkol serta membantu para petani lokal dalam memanfaatkan limbah kulit jengkol agar lebih baik ke depannya dan produk ini dapat mencapai seluruh pasar Indonesia.