Secara bahasa, jodoh mempunyai makna cocok atau tepat. Sedangkan secara istilah, jodoh bisa diartikan seseorang yang cocok atau tepat menjadi pasangan hidup yang dilegalkan melalui ikatan pernikahan sehingga apa yang menjadi tujuan pernikahan akan tercapai. Beberapa hal yang dapat dijadikan indikator suksesnya sebuah pernikahan adalah munculnya ketenangan, ketentraman, cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan.
Seorang bijak menyatakan, Jodoh itu persesuaian antara jiwa dan perilaku. Cinta tidak tumbuh karena alasan keindahan dan keelokan, tetapi cinta adalah kecocokan jiwa dan tabiatnya. Pada hakikatnya, cinta merupakan cermin yang memantulkan gambar orang yang dicintai sehingga luapan cinta yang diberikan kepadanya sama seperti cinta yang dia berikan kepada diri sendiri.
Artinya, jodoh merupakan seseorang yang mempunyai kecocokan jiwa dengan pasangannya. Hal ini juga diperkuat oleh adanya penemuan bahwa hati manusia memancarkan frekuensi tertentu. Orang-orang dengan frekuensi yang sama akan cenderung mempunyai kedekatan dan merasa cocok serta nyaman dengannya.
Penjelasan di atas mengisyaratkan bahwa jodoh seseorang itu cenderung akan sesuai dengan keadaan orang tersebut. Hal ini mudah untuk dipahami karena pada dasarnya setiap orang mempunyai kecenderungan untuk mencari seseorang yang banyak persamaan dengan dirinya. Jika perbedaan yang ada cukup mencolok, cukup kecil kemungkinan untuk bersama. Sebaliknya, semakin banyak persamaannya, kemungkinan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis akan semakin besar.
Dalam keilmuan modern, beberapa ahli telah menggolongkan beberapa elemen kesesuaian atau kesetaraan, antara lain tampilan fisik, harta, status, pengetahuan/pendidikan, dan kepribadian.
L. Lowndes dalam bukunya How to Make Anyone Fall in Love with You mengatakan, Hati kita adalah instrumen penyelaras yang dengan sempurna mencari seseorang yang mempunyai nilai-nilai yang hampir sama dengan kita, mempunyai keyakinan yang hampir sama, dan seseorang yang melihat dunia dengan cara yang sedikit banyak sama dengan kita.
Kemiripan membuat kita merasa nyaman karena itu memperkuat pilihan yang kita buat sepanjang hidup. Kita juga mencari seseorang yang menikmati aktivitas yang sama dengan kita sehingga kita dapat bergembira bersama. Kemiripan adalah landasan pacu yang baik untuk menerbangkan sebuah hubungan.
Kesamaan atau kesetaraan pasangan sangat penting dalam melanggengkan sebuah hubungan, mengingat adanya perbedaan berpotensi menimbulkan konflik jika masing-masing pihak tidak dapat mengontrol diri dengan baik dan menerima perbedaan yang ada. Meskipun demikian, perbedaan dapat ditolelir jika itu menyangkut hal-hal yang tidak prinsip. Adanya perbedaan kadang justru membuat suasana kebersamaan menjadi lebih hidup dan tidak monoton. Perbedaan juga mengajarkan kedewasaan dan sikap toleransi.
Dengan memahami karakteristik tersebut, maka seseorang dapat memperkirakan seperti apa jodohnya kelak. Jodoh seseorang tidak akan jauh berbeda dengan dirinya karena secara naluri, seseorang akan memilih atau mencari pasangan yang banyak persamaan dengannya. Hal ini sesuai dengan prinsip dalam The equity theory of love, semakin sebanding dalam hubungan, semakin besar kemungkinan menuju jenjang pernikahan.
Bahkan tanpa sadar, biasanya seseorang yang dipilih sebagai pasangan, sedikit banyak ada kemiripan dalam hal wajah. Para ilmuwan telah meneliti hal tersebut dan kesimpulannya, rata-rata pasangan mempunyai persamaan dalam karakteristik wajah. Hal ini biasa disebut dengan Matching Theory.
