Apabila kamu pernah berkunjung ,bekerja atau bahkan tinggal di Jakarta. pernah gak sih kalian berfikir asal - usul nama - nama daerah di Jakarta ? mulai dari nama Matraman,Ragunan dan nama -nama lainn. oke kalau kamu berfikir seperti itu tenang saja Brilio.net akan membocorkan tentang berbagai asal- usul nama daerah di Jakarta itu.

1. Matraman

Begini asal-usul nama 16 wilayah di Jakarta yang tak banyak orang tahu

Nama Matraman erat kaitannya dengan penyerangan kerajaan Mataram ke wilayah Batavia yang dikuasai oleh penjajah Belanda. Hal ini karena wilayah Mataraman dijadikan markas pasukan Mataram sehingga lama kelamaan disebut daerah Matraman. Dalam serangan pertama pada tahun 1628 pasukan Mataram mengalami kekalahan karena kekurangan bekal. Kemudian serangan kedua yang dilakukan pada tahun 1629 Sultan Agung Hanyokrokusumo mengantisipasi masalah perbekalan dengan mendirikan lumbung padi di daerah Karawang dan Cirebon. Namun gudang perbekalan ini dihancurkan oleh perampok perampok suruhan penjajah Belanda. Namun dalam serangan kedua ini pasukan Mataram membendung sungai Ciliwung sehingga penjajah Belanda banyak terjangkit penyakit Malaria dan pasukan Mataram juga berhasil membunuh pimpinan penjajah Belanda J.P Coen.

2.Tanah Abang I

Pada tahun 1740 terjadi pembunuhan besarbesaran oleh penjajah Belanda kepada etnis Tionghoa yang mendiami kota Batavia.hal ini dilakukan oleh penjajah Belanda karena ketidaksukaan penjajah Belanda kepada etnis Tionghoa.sebab etnis Tionghoa dikenal sebagai suku yang pandai berdagang sehingga kehidupan mereka sangat makmur. Berbeda dengan penjajah Belanda yang sebagai penjajah namun tetap kalah kaya dengan etnis Tionghoa. Tercatat sangat banyak etnis Tionghoa yang dibunuh oleh penjajah Belanda yaitu sekitar 10.000 nyawa. Akibat peristiwa pembunuhan ini banyak etnis Tionghoa yang melarikan diri ke luar wilayah Batavia.sebagaian besar etnis Tionghoa yang selamat karena dilidungi penduduk setempat dengan cara disembunyikan di ruang bawah tanah.

Karena banyaknya etnis Tionghoa yang dibunuh oleh penjajah Belanda maka daerah dibunuhnya etnis Tionghoa ini disebut dengan Tanah Abang. Nama Tanah Abang dalam bahasa jawa artinya adalah tanah merah sebab karena banyaknya etnis yang dibunuh sehingga tanah penuh akan darah.

3. Tanah Abang versi II

Pada tahun 1740 terjadi Geger Pecinan yaitu Etnis Tionghoa dibantai oleh penjajah Belanda. Hal ini terjadi akibat kecemburuan sosial dimana saat itu Etnis Tionghoa berkat kerja kerasnya hidup makmur. Berbeda dengan orang orang Belanda meskipun sebagai penguasa namun hidup paspasan. Akibat pembantaian tersebut membuat tanah

4. Senayan

Dulu di daerah tersebut merupakan tempat tinggal bangsawan dari Bali yang bernama Wangsanayan. sehingga para penduduk setempat menyebut daerah tersebut milik Wangsanayan. Namun karena kebiasaan menyebut nama daerah dengan disingkatsingkat maka daerah tersebut disebut dengan Senayan.

5. Matraman

Saat itu Batavia ( sekarang bernama Jakarta ) dikuasai oleh Belanda. Sehingga di tahun 1628 dan 1629 Kerajaa Mataram pimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma menyerang Batavia. Penyerangan pertama gagal namun serangan kedua berhasil memenggal kepala JP Coen. Basis penyerangan Kerajaan Mataram inilah yang disebut dengan daerah Matraman.

6. Jagakarsa

Salah satu panglima Sultan Agung Hanyakrakusuma yang menyerang Batavia di tahun 1629 bernama Surodipo. Namun serangan pertama gagal beliau gugur dan perlawanan dilanjutkan oleh anaknya bernama Jagakarsa. Seiring waktu pengganti Sultan Agung bernama Amangkurat I berdamai dengan Belanda , semenjak itulah Jagakarsa menjadi pemilih wilayah tersebut. Sehingga daerah tersebut diberi nama Jagakarsa.

7. Pademangan

Saat Kerajaan Mataram menyerang Batavia tahun 1628 banyak panglima perang perang tidak pulang ke Kerajaan Mataram. Sebab takut dipenggal kepalanya karena gagal menguasai Kota Batavia. Salah satu panglima tersebut menetap di Kota Batavia dan menjadi demang (penguasa setingkat desa dalam budaya Jawa). Karena itu daerah tersebut diberi nama Pademangan.

8. Kalimalang

Karena saat pasukan Kerajaan Mataram menyerang Batavia di tahun 1628 menemukan sungai yang bukan mengarah ke laut atau ke utara. Namun malah mengalir ke arah barat sehingga disebuy dengan Kalimalang. Dalam bahasa Jawa arti dari kali adalah sungai sedangkan malang adalah melintang

9. Tegal Parang

Karena saat pasukan Kerajaan Mataram menyerang Batavia di tahun 1628 menemukan tegal kemudian dibabat menggunakan parang. Dalam bahasa Jawa 'tegal' arinya tempat luas yang hanya berisi pohon alangalang. Sedangkan 'parang' adalah senjata yang digunakan untuk keperluan memotong pepohonan.

10. Kebagusan

Dahulu disini hidup wanita cantik bernama Tubagus. Karena kecantikannya membuat banyak pria ingin meminangnya maka agar tidak ada yang sakit hati beliau memilih bunuh diri. Makam dari Tubagus ini sampai saat ini masih ada dan dipelihara oleh masyarakat setempat.

11. Ragunan

Saat Sultah Haji bermusuhan dengan ayahnya yaitu Sultan Ageng Tirtayasa pihak Belanda membantu Sultan Haji menghancurkan ayahnya sendiri. Maka dikirimlah Hendrik Lucaasz Cardell untuk menghancurkan Sultan Ageng. Karena berhasil dalam tugasnya kemudian panglima ini oleh Sultan Haji diberi gelar Wiraguna dan menetap di daerah ini, sehingga lamakelamaan daerah ini disebut Ragunan.

12. Grogol

Grogol diambil dari nama jebakan yang dibuat dari tombak yang dalam bahasa Sunda adalah Barogol. Saat itu wilayah ini masih bewujud hutan sehingga di tempat ini banyak diberi jebakan Garogol. Dari nama Garogol ini kemudian menjadi Grogol

13. Rawamangun

Saat Belanda menguasai Kota Batavia wilayah ini terdiri dari rawarawa yang luas. Kemudian ditimbun dengan tanah dan di atasnya didirikan banyak bangunan. Karena banyak rawarawa inilah daerah ini disebut Rawamangu.

14. Harmoni

Begini asal-usul nama 16 wilayah di Jakarta yang tak banyak orang tahu

Nama Harmoni diambil dari Sosiestiet De Harmonie yaitu bangunan yang didirikan Belanda untuk pertemuan para sosialita dan penguasa Belanda. Gedung ini menjadi nama daerah tersebut karena di gedung ini banyak digunakan untuk mabukmabukan dan pesta minuman keras.

15. Koja

Pada zaman dahulu Kota Batavia saat dikuasai Belanda menjadi kota multikultural. Banyak pendatang mengadu nasib disana salah satunya Etnis Khoja dari India. dimana etnis ini menetap di daerah tersebut sehingga tidak heran daerah tersebut diberi nama Koja.

16. Kemayoran

Saat Belanda menguasai Batavia banyak orang Belanda maupun Etnis Tionghoa yang diberi gelar Mayor karena jasa-jasanya. Mereka yang diberi gelar mayor kemudian menetap di daerah ini sehingga disebut dengan Kemayoran. orang Belanda yang diberi mayor biasanya karena prestasi membasmi para pemberontak sedangkan etnis China karena keberhasilannya menghimpun pajak dari para pedagang.