Belum disunat ternyata juga dapat berdampak bahaya.
Tradisi sunat di Indonesia sering dikaitkan dengan keagamaan, namun ternyata sunat memang baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian di Australia tentang kesehatan menunjukkan bahwa penyakit menular seksual lebih sering menimpa laki-laki yang tidak disunat. Penyakit herpes dan gonorhea akan menyerang dua kali lipat kepada laki-laki yang belum disunat daripada laki-laki yang sudah disunat. Ada pun penyakit seperti syphilis dan infeksi jamur bisa menyerang lima kali lipatnya kepada laki-laki yang belum disunat.
Menurut pendapat Profesor Donal Smith, seorang urologist yang dikutip dari buku Merawat dan Menjaga Kesehatan Seksual Pria karya Sri Noor Verawaty dan Liswidyawati, sunat dapat mencegah phimosis dan balantis di usia remaja hingga dewasa. Phimosis dan balantis merupakan penyakit infeksi yang menyerang penis.
Pada kasus-kasus tertentu penyakit balanitis mudah menyerang anak-anak dan juga penderita penyakit diabetes. Balanitis merupakan peradangan pada kulup atau kepala penis. Sehingga penis tampak memerah dan membengkak akibat infeksi bakteri, infeksi jamur, atau alergi. Jika belum disunat akan mudah terjadinya infeksi pada penis.
Selain itu kulup penis bisa menjadi masalah bagi orang dewasa ketika belum disunat. Kulup penis bisa tiba-tiba lecet ketika melakukan hubungan seksual hingga mengalami pendarahan. Hal itu dikarenakan gesekan yang terlalu keras ketika melakukan hubungan seksual. Ketika penis berdarah akan membuat rasa tidak nyaman apalagi kalau didiamkan bisa kena infeksi.