Masalah yang dihadapi negara-negara berkembang adalah kemiskinan dan pengangguran (Endramawati, Mastur, & Mirani, 2019). Pengangguranlah penyebab kemiskinan dan penurunan daya beli masyarakat (Naifudin & Kurnia, 2018). Maka pendidikan berperan sebagai pendukung kelangsungan hidup dan perkembangan seorang individu, sehingga menghasilkan kualitas output seperti menciptakan kemandirian rakyat dalam bidang ekonomi seperti inisiatif menjadi seorang wirausaha (Mulyani dalam Endramawati, Mastur, & Mirani, 2019). Saat ini, jumlah wirausahawan di Indonesia hanya sebesar 0,24% dari jumlah penduduk indonesia sebesar 238 juta jiwa (Mahardika, Haris, & Meitriana, 2019).

Wirausaha tidak harus dirintis oleh orang yang berpengalaman dalam dunia karir, kalangan remaja pun juga berpotensi. Namun karena memiliki banyak pertimbangan, maka kemampuan wirausaha atau entrepreneur capabilities sangatlah diperlukan sebagai pondasi dalam merintis suatu usaha. Entrepreneur Capabilities adalah kemampuan seseorang melihat letak peluang bisnis dalam padatnya permintaan pasar dan menyesuaikan dengan kemampuan diri sendiri (Baum, Frese, & Baron, 2007).

Hal tersebut terdengar seperti tantangan berat, namun seharusnya bukanlah kendala. Terutama kalangan remaja yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan gadget untuk berbagai kepentingan. Informasi mudah didapat melalui sentuhan jari pada tombol maupun layar gadget sehingga banyak pintu-pintu bisnis yang sudah seharusnya ditelusuri dalam canggihnya teknologi. Tidak hanya tekonologi, permintaan dan tren pasar pun terus berevolusi seiring waktu.

Sebagai remaja yang masih terikat kewajiban akademik dan keterbatasan finansial, jangan jadikan bisnis bermodal murah dan sederhana sebagai penghambat. Modal yang dibutuhkan hanyalah koneksi internet dansoftware atau aplikasi editing. Bisnis ini pun dapat dilakukan dari jarak jauh sehingga efisien dan praktis, yaitu jasa desain grafis (Revitasari, 2018). Mendengar kata desain grafis, pasti rumitnya pembuatan gambar 2D maupun 3D terngiang di kepala. Disadari maupun tidak, permintaan pasar akan jasa desain grafis kini sangat tinggi sebab banyaknya onlineshopatau toko berbasis internet bermunculan. Dimulai dari pembuatan logo, template, brosur, dan sebagainya membutuhkan tangan-tangan handal para ahli desain grafis.

Mengingat bisnis ini berjalan dalam bidang jasa, maka pembekalan pengetahuan perlu dipahami dengan baik. Mulai dari teknik pembuatan hingga memasarkan jasa agar dikenal dan diminati pasar (Fiernaningsih, Herijanto, Rifiani, Santoso, & Hadi, 2018). Dalam dunia bisnis dan ekonomi, media sosial dapat dengan mudah dirasakan manfaatannya khususnya dalam pemasaran produk menggunakan metode internet marketing yang di gandrungi para pengusaha muda seperti Instagram karena kemudahan akses dan minimnya modal yang diperlukan (Febriantina, Aminah, & Herlitah, 2018).

Saat ini tidak sedikit remaja mampu meraup keuntungan dari hasil memanfaatkan media sosial sebagai sarana berjualan online. Sebab pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus harus tergantikan menjadi pencipta lapangan kerja (Satriadi, Zen, Dermawan, Anggraini, Meirizha, & Yul, 2018). Karena kemudahan persiapannya yang bisa dimulai kapanpun, yuk mari simak apa sajakah yang sudah seharusnya diperhatikan sebelum memulai usaha desain grafis.

Pertama-tama, siapkan akun social media untuk mempromosikan usaha jasamu itu. Usahakan persiapan matang sudah dapat diluncurkan agar proses branding berjalan dengan baik dan jasa mudah dan cepat dikenal khalayak di dunia online. Seperti menyiapkan logo usaha agar menimbulkan kesan profesional dan rasa ingin tahu calon konsumen, tawaran promosi atau jasa dengan tawaran harga paket hemat guna mempercepat pengenalan brand ke muka publik. Tidak hanya itu, akun-akun social media tersebut nantinya juga akan menjadi tumbuhnya bibit partner bisnis dan memikat lebih banyak konsumen loyal.

Langkah berikutnya adalah memastikan bahwa area kerjamu memiliki koneksi internet yang cepat, memadai, dan stabil. Sebab tipe usaha freelance seperti jasa desain grafis tentunya membutuhkan koneksi internet sebagai penunjang aktivitas dan mempermudah komunikasi dengan klien atau pelangganmu sehingga proses bertukar ide atau request, pengiriman data dan lain sebagainya tidak terganggu dengan masalah koneksi. Memang mempersiapkan program yang sesuai dengan bidang spesifik seperti pemprograman desain barang 3D maupun desain 2D merupakan hal wajib, namun perihal lokasi kerja yang ditunjang dengan koneksi yang stabil terkadang kerap diabaikan sebab terlalu fokus dengan hal-hal esensial dalam bisnis.

Hal lain yang harus sudah menjadi komitmen dalam memasuki ranah bisnis dalam bidang penyedia jasa adalah mengutamakan kepuasan konsumen. Yang satu ini kerap dianggap sepele sebab memang roda perekonomian tentunya bersandar dengan permintaan pasar atau permintaan konsumen maupun pelanggan. Namun realitanya, tidak sedikit bisnis yang berjalan sesuai kehendaknya tanpa mempertimbangkan keuntungan yang dapat bagi konsumen. Pertimbangkan pula betapa berharganya loyalitas dari konsumen pengguna jasa, maka kualitas pelayanan selama proses transaksi atau proses pembuatan desain dan konsultasi atau revisi desain sangatlah berpengaruh bagi kesuksesan usaha desain grafismu.

Bagi para calon wirausaha muda desain grafis, yuk evaluasi ulang dan matangkan kembali persiapanmu!