Muharram adalah bulan awal pada kalender Islam atau disebut juga kalender Hijriyah. Jadi tahun baru Islam mulai tanggal 1 Muharram. Kalau kalender Masehi menggunakan peredaran Matahari sebagai patokan, di kalender Hijriyah itu peredaran Bulan sebagai acuan. Di tanggal 10 Muharram berabad-abad lalu, terjadi peristiwa-peristiwa penting bagi umat Islam, hingga masa kini kita dianjurkan memperbanyak amalan ibadah dalam keutamaan bulan mulia itu.

Terdapat dua belas bulan dalam kalender Islam, yaitu Muharram (30), Safar (29), Rabiul awal (30), Rabiul akhir (29), Jumadil awal (30), Jumadil akhir (29), Rajab (30), Syaban (29), Ramadhan (30), Syawal (29), Dzulkaidah (30), dan Dzulhijjah (29/30). Jadi, total terdapat 354 atau 355 (kabisat) hari dalam satu tahun Hijriyah.

Dalam kalender Islam, Muharram adalah yang termasuk dimuliakan di antara empat bulan lainnya, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dikutip dari islamicfinder.org,
Satu tahun terdiri dari 12 bulan, empat diantaranya sakral: tiga bulan secara berurutan adalah Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram, dan (yang keempat adalah) Rajab... (Bukhari 3197).

Muharram artinya terlarang, jadi pada bulan yang dimuliakan ini umat Islam dilarang untuk melakukan segala kegiatan maksiat termasuk perang (kecuali diperangi duluan), dan tindakan-tindakan buruk lainnya yang merugikan diri serta orang lain. Sebaliknya, selama bulan Muharram kita umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.

Beribadah di bulan Muharram bisa mendapat pahala yang berlipat-lipat. Namun, jika melakukan tindakan maksiat akan berlipat pula dosanya.Dilansir dari tribunnews.com yang mengutip dari laman nu online, terdapat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada 10 Muharram:

1. Nabi Adam yang bertaubat setelah dikeluarkan dari surga, dan diampuni segala dosanya oleh Allah S.W.T.

2.Tanggal di mana kapal Nabi Nuh berlabuh di bukit Zuhdi setelah berlayar saat banjir air bah yang diturunkan Allah S.W.T bagi kaum Nabi Nuh yang durhaka.

3. Nabi Ibrahim selamat dari siksa api oleh Namrud. Kala itu, Nabi Ibrahim dihukum dengan dibakar api karena merusak berhala yang disembah Namrud dan rakyatnya, namun selamat karena pertolongan Allah S.W.T.

4. Nabi Yusuf bebas dari penjara di Mesir karena fitnah melakukan tindakan tercela atas Zulaikha, tapi akhirnya fakta membuktikan bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan.

5. Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus. Kapal yang ditumpangi Nabi Yunus keberatan muatan hingga akhirnya beliaulah yang terpilih (undian 3x) harus terjun ke laut dan ditelan ikan paus. Nabi Yunus keluar dalam kondisi selamat dari perut ikan paus setelah 40 hari hidup di dalamnya.

6. Nabi Ayyub sembuh dari penyakit kulit berkat kuasa Allah S.W.T. Selama menderita penyakit kulit, Nabi Ayyub bahkan dijauhkan oleh orang-orang yang telah dibantunya.

7. Nabi Musa selamat dari kejaran Firaun di Laut Merah. Nabi Musa mengajak kaumnya untuk meninggalkan Mesir, namun dikejar oleh Firaun dan pasukannya. Berkat pertolongan Allah, Laut Merah tiba-tiba terbelah untuk jalan Musa dan kaumnya bisa melintas. Setelah berhasil melewati, Laut Merah kembali seperti semula dan menenggelamkan Firaun beserta tentaranya.

Untuk mensyukuri segala anugerah Allah S.W.T atas peristiwa-peristiwa penting tersebut, umat Islam disunahkan untuk melakukan ibadah puasa terutama pada 10 Muharram (Asyura). Dalam sejarahnya, puasa pada 10 Muharram pernah diwajibkan untuk umat Islam, tapi akhirnya puasa Ramadan ditetapkan sebagai yang wajib dan puasa 10 Muharram (Asyura) menjadi sunnah.

Sebagai pelengkap puasa 10 Muharram, Rasulullah S.A.W. pernah berniat untuk menjalankan puasa pada 9 Muharram (untuk menyelisihi kaum Yahudi yang juga berpuasa pada 10 Muharram), namun beliau wafat sebelum niat itu terlaksana di tahun berikutnya.

Kini, umat Islam seluruh dunia memiliki tiga pilihan untuk menjalankan ibadah puasa selama Muharram: puasa selama 3 hari yaitu tanggal 9, 10, dan 11 Muharram;
puasa 2 hari antara 9 dan 10 Muharram atau 10 dan 11 Muharram; puasa 1 hari pada 10 Muharram saja. Puasa pada 11 Muharram itu berdasarkan pada keumuman dalil keutamaan berpuasa di bulan Muharram, juga sebagai kehati-hatian kalau terjadi kesalahan perhitungan awal Muharram.

Umat Islam yang berpuasa Asyura mendapatkan ganjaran akan dihapuskan dosa-dosanya selama setahun lalu. Dikutip dari infaqdakwahcenter.com,Puasa hari Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu. (HR. Muslim, no. 1975).

Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Asyura, maka beliau bersabda, Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu. (HR. Muslim, no. 1162).

Perbanyak puasa di tanggal-tanggal lain pun tentu dibolehkan selama Muharram. Dilansir dari infaqdakwahcenter.com, sabda Rasulullah (dari Abu Hurairah RA), Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu (HR. Muslim, no. 1982).

Selain berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah sebanyak-banyaknya di bulan mulia itu untuk mengumpulkan bekal pahala di akhirat nanti. Ada beberapa macam ibadah yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Bersedekah, menyisihkan sebagian harta untuk dibagikan ke sesama yang kekurangan.

2. Bersilaturahmi ke keluarga terutama yang jarang kita temui karena kesibukan masing-masing

3. Memperbanyak melakukan zikir dan doa

4. Menyantuni dan memelihara anak yatim

5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial yang tentunya bermanfaat untuk menolong mereka yang membutuhkan

6. Menjenguk orang sakit, dan sebagainya

Intinya, berpuasa Asyura dan melakukan hal-hal baik dan bermanfaat serta bersifat ibadah sangat dianjurkan selama Muharram untuk mendapatkan pahala yang lebih banyak dibanding bulan-bulan yang lain.