Sehari-hari buah sering dikonsumsi sebagai sumber vitamin bagi kesehatan tubuh. kamu pun wajib tahu mengenai penggolongan buah karena setiap jenis buah memiliki fase pelayuan. Buah klimakterik dan non klimakterik merupakan dua jenis penggolongan yang dimiliki oleh buah.

Ini perbedaan antara buah klimakterik dan non klimakterik

Foto: Instagram @ibumartcom

Buah klimakterik ini apabila jumlah karbon dioksidayang dihasilkan dalam fase buah terus-menerus menurun dan menjelang senescene (pelayuan), kemudian produksi oksigen kembali meningkat dan setelah itu akan menurun lagi, ataupun gas etilen yang dihasilkan oleh buah akan meningkat pada fase pemasakan buah dan akan menurun menjelang fase pelayuan.

Contoh buah jenis penggolongan buah klimakterik antara lain apel, alpukat, pepaya, pisang, durian, jambu biji, mangga, melon, kiwi, sawo, pir, srikaya, sukun, nangka, sirsak, markisa, dan plum.

Ini perbedaan antara buah klimakterik dan non klimakterik

Foto: Instagram @ibumartcom

Sedangkan perbedaan buah buah non klimaterik, karbon dioksida yang dihasilkan pada buah terus menurun secara perlahan sampai ke proses pelayuan. Pada buah nonklimakterik gas etilen yang dihasilkan rendah atau tidak mengalami proses perubahan buah selama perkembangbiakan buah sampai proses pelayuan.

Contoh-contoh buah non klimaterik itu sendiri adalah ceri, jambu mete, mentimun, anggur, manggis, buah zaitun, jeruk nipis, lemon, leci, jeruk manis, nenas, cabai, rambutan, delima, stroberi, tamarillo, semangka, terung, blackberi, duku/langsat, lengkeng, belimbing, buah naga, dan salak.

Secara keseluruhan dapat diambil contoh di lapangan langsung jika jenis buah klimakterik bisa dipanen saat buah sudah tua sebelum proses pematangan karena fase ini akan berlanjut sampai proses buah menjadi masak. Sedangkan buah non klimaterik baru bisa dipetik setelah buah benar-benar matang di pohonnya.