Tidak ada yang berharap mendapat bencana, namun persiapan menghadapi bencana menjadi hal yang wajib dilakukan. Apalagi tinggal di daerah yang rawan bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, hingga tsunami.

Persiapan penting yang sering kali terlewatkan bahkan tidak diketahui adalah emergency disaster kit atau perlengkapan siaga bencana. "Emergency disaster kit untuk keluarga menjadi keharusan untuk dipersiapkan sebelum bencana terjadi. Tak hanya disiapkan, pengecekan secara berkala juga diperlukan agar sewaktu-waktu diperlukan", kata dr. Melissa Audry Rampen, Sp.KP pada acara Meet Up Komunitas IDCourserians di @america, Mal Pacific Place, Jakarta Selatan.

Dokter alumni Universitas Indonesia ini membawakan presentasi berjudul "Staying Safe During Disaster" di acara pertemuan komunitas yang rutin diselenggarakan setiap bulan pada minggu keempat. "Emergency disaster kit harus mampu menopang kebutuhan dasar empat orang dalam satu keluarga selama dua hari atau 48 jam", kata Melissa Audry Rampen.

Ia menjelaskan, barang-barang yang diperlukan untuk menghadapi siaga bencana antara lain 6 liter botol air minum, sinyal tanda bahaya (tanda SOS, tongkat cahaya, peluit), sumber api dan cahaya (senter, lilin, korek api tahan air), makanan siap saji berkalori tinggi (makanan kaleng, makanan penghibur seperti cokelat atau permen), alat potong (pisau serbaguna, gergaji, kapak), kantung anti air untuk dokumen penting, sarung tangan, plastik tempat sampah, selimut atau sarung, alat komunikasi, radio, buku catatan, perlengkapan kebersihan (kertas toilet, tisu desinfektan) dan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

"Perlengkapan siaga bencana untuk satu keluarga ini disarankan disiapkan dalam satu tas yang mudah untuk dibawa dan diletakkan di tempat yang terlihat oleh seluruh anggota keluarga", lanjutnya.

Tak hanya itu, ia mengingatkan semua anggota kelurga masing-masing memiliki dan menyiapkan medical kit dan personal kit yang sewaktu-waktu mudah dibawa saat diperlukan."Tak kalah penting adalah, kenali tempat berlindung di daerah kamu. Misal, saat terjadi banjir seluruh anggota keluarga harus sudah saling mengerti dimana tempat aman untuk bertemu. Apakah di tempat pengungsian yang disediakan pemerintah atau dataran tinggi yang mudah dijangkau dan aman dari genangan air", ujar Melissa Audry Rampen memungkasi.