Pernahnggakkamu merasa takut kalau ditatap orang lain? Atau mungkin temanmu? Pasti kebanyakan orang berpikir kalau mereka cuma pemalu, anti sosial, atau yang lain.

"Paling mereka gak punya teman, biarin aja nanti juga bakal berubah sendiri! Eh keknya dia suka gue deh gue tatap malu-malu gitu?"Pernah berpikir seperti itu?

Ternyata itu bukan masalah sepele, kemungkinan mereka terkena fobia yang dinamakan Scoptophobia atau juga dikenal sebagai Scopophobia, ini adalah fobia rasa takut ditatap. Beberapa orang takut hanya ketika orang asing menatap dalam jangka waktu lama, sementara yang lain takut bahkan untuk melakukan kontak mata dengan seorang teman.

Fobia ini sering meskipun tidak selalu, dikaitkan dengan fobia sosial yang lain. Jika tidak ditangani, rasa takut tersebut dapat memburuk seiring waktu.

Gangguan kecemasan terkait Scopophobia.

Sering kali orang yang menderita skopofobia juga mengalami kecemasan sosial lainnya. Fobia ini juga dikaitkan dengan gangguan kecemasan sosial (SAD) dan gangguan spectrum autism (ASD).

Dokter dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperhatikan bahwa beberapa orang dengan kondisi neurologis seperti sindrom Tourette dan epilepsy juga dapat mengembangkan fobia sosial atau scopophobia, mungkin karena gejala kondisi ini terkadang menarik perhatian.Fobia ini juga dapat berkembang akibat dari peristiwa trauma, seperti penindasan atau kecelakaan yang mengubah fisikmu.

Gejala.

Gejala Skopofobia bervariasi tergantung dari intensitas orang ke orang. Jika kamu menderita fobia ini, kamu mungkin akan berusaha keras untuk menghindari situasi di mana kamu menjadi sorotan.

Ironisnya, banyak orang dengan fobia ini juga menderita Erythrophobia atau takut memerah, membuat gejala ini sangat merepotkan. Mungkin kamu akan mulai berkeringat, gemetar, mengalami jantung berdebar-debar atau napas pendek, dan merasa tidak mampu berpikir jernih.

Beberapa orang dengan fobia ini akan mulai membatasi aktivitas sehari-hari mereka untuk menghindari reaksi panik. Seperti menolak untuk pergi keluar atau menerima tamu. Seiring waktu, fobia ini akan memburuk yang bahkan akan merasa tidak nyaman saat ditemani teman atau kerabat terpercaya.

Penyebab.

Scopophobia sering kali dapat, meskipun tidak selalu, dikaitkan dengan peristiwa traumatis. Mereka yang sering diolok-olok atau maaf di-bully mungkin berisiko lebih tinggi terkena fobia ini. Selain itu, orang yang merasa malu atau membenci diri sendiri juga berisiko lebih tinggi.

Cintailah dirimu.

Perawatan atau pengobatan.

Seperti fobia lainnya, rasa takut ditatap juga merespon dengan baik berbagai pilihan terapi singkat. Terapis akan bekerja sama denganmu untuk mengembangkan rencana perawatan yang menangani scopophobia serta gangguan lain yang terjadi secara bersamaan. Tergantung pada tingkat keparahan ketakutan dan masalah yang mendasarinya. Proses perawatan mungkin akan berlangsung sedikitnya tiga sesi atau beberapa bulan.

Beberapa tindakan diri praktis yang bisa kamu coba di antaranya:

- Tutup mata untuk mengurangi rangsangan di sekitarmu.

- Berlatih pernapasan yang dalam dan lambat.

- Rilekskan satu bagian tubuh dalam satu waktu.

- Jalan-jalan jika memungkinkan.

- Visualisasikan atau bayangkan lokasi yang menenangkan.

- Ingatkan diri bahwa kecemasan sudah berlalu.

- Dekati orang yang terpercaya dan suportif.

Scopophobia dapat membatasi hidup, secara bertahap memaksa penderitanya membatasi aktivitas sehari-hari. Dengan kerja keras dan ketekunan, hal ini bisa diatasi dengan lebih mudah. Manfaat pengobatan sepadan dengan waktu dan energi yang dibutuhkan untuk memerangi fobia ini.

Berurusan dengan fobia ini memang cukup sulit, tapi kamu tidak sendirian, kamu memilki teman, keluarga, dan para perawat yang siap membantumu untuk memerangi fobia ini.