Saat iniilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini tidak bisa dipisahkan lagi karena sudah menjadi kebutuhan bagi setiap kalangan masyarakat. Hal inilah yang menjadi pendukung keberlangsungan hidup manusia, khususnya dalam membantu kinerja untuk suatu perusahaan ataupun instansi. Utamanya pada proses pengolahan data, penyajian data, maupun pengambilan keputusan dan penyampaian informasi.

Dengan begitu teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan di kalangan perusahaan, instansi maupun sekolah, kini menjadi bagian penting untuk penyelenggaraan kesehatan di Indonesia. Sebagai contoh yaitu apotek.

Apotek diharapkan dapat menerapkan teknologi untuk melayani masyarakat dengan semaksimal mungkin. Maka dari itu, demi mendorong berkembangnya sistem pelayanan kesehatan, apotek juga harus melakukan perbaikan di berbagai aspek. Salah satu yang perlu diperbaikiyaitu dengan menggunakan sistem komputerisasi ataupun sistem manajemen informasi dari berbagai stok obat, penjualan obat, dan adanya laporan guna untuk memberikan pelayanan yang tepat sasaran, cepat, dan efisien.

Penerapan sistem apotek di sini termasuk sistem informasi dengan pencatatan obat maupun alat kesehatan. Dengan menggunakan sistem informasi manajement apotek, semua aktivitas di apotek mulai dari pencatatan dan penjualan ke pasien akan terekam dalam database sehingga stok untuk opname dapat dilakukan dengan real time, yaitu secara otomatis.

Diharapkan melalui sistem informasi manajemen di apotek akan memberikan kemudahan dalam pengolahan barang yang dijual maupun tersedia. Mengingat bahwa menggunakan pengolahan data yang manual tidak efektif sebab sangat banyak data barang di apotek. Diharapkan juga proses managerial dengan sistem informasi akan memudahkan pengelolaan apotek dalam menghadapi keputusan yang tepat gunaagar berkembang dan makin maju.

Berikut ini merupakankelebihan yang ditawarkan untuk pengelolaan dengan menggunakan sistem informasi manajemen.

1. Meminimalisirnya kejadian kosongnya stok barang dengan selalu memantau stok obat maupun alat kesehatan yang ada di apotek.

2. Waktu yang singkat dengan menggunakan aplikasi kasir apotek untuk melayani transaksi dengan pembeli. Dan secara langsung mencatat barang yang keluar dari apotek di data stok barang.

3. Menggunakan pelayanan informasi obat di mana pembeli dapat mengetahui informasi- informasi penting pasien melalui obat ataupun alat kesehatan yang dibeli.

4. Penyajian data yang lebih akurat tentang obat ataupun barang yang perlu disediakan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan konsumen, sehingga sangat mempermudah bagi pengelola apotek untuk mengambil suatu keputusan

5.Di sini apoteker juga dapat membantu konsumen untuk informasi obat dan konseling, maupun memberikan kesempatan bagi apoteker dalam menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional.

Dengan begitu sistem informasi manajemen apotek bisa menjadi suatu sistem yang diorganisasikan dengan pengumpulan data, pelaporan, dan pengambilan keputusan yang bisa diterapkan di apotek lainnya. Sehingga apotek bisa mendukung pelayanan kefarmasian yang lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.