Dewasa ini, tindak kriminalitas semakin meningkat dari tahun ke tahun. Faktor ekonomi kerap dijadikan alasan oleh para pelaku kriminal dalam melakukan aksi dan kini faktanya, modus yang mereka gunakan pun semakin beragam dan tak terduga sampai-sampai tidak terpikirkan oleh si calon korban.

Salah satunya yaitu modus pencurian barang dari dalam rumah dengan cara menyamar sebagai pengemis, relawan amal jariyah, pengamen, ataupun sales. Biasanya, maling yang 'menyamar' ini akan menyambangi rumah warga satu per satu seraya mengucapkan salam atau assalamualaikum.

Pencurian dengan modus 'ucapan salam' kini merajarela

Foto ilustrasi

Hati-hatilah, salam yang mereka ucapkan bukanlah salam sungguhan, melainkan cara untuk mengetahui situasi yang ada di dalam rumah. Bila tidak ada jawaban dan ditambah lagi pintu rumah dalam keadaan terbuka, biasanya mereka akan melihat-lihat dulu keadaan disekitar apakah sepi atau tidak. Jika keadaan memungkinkan, mereka akan mencoba menyelinap masuk ke dalam rumah mencari benda-benda berharga yang biasanya tergeletak di ruang tamu atau kamar seperti HP atau uang dengan gerakan secepat kilat.

Pencurian dengan modus 'ucapan salam' kini merajarela

Foto ilustrasi

Setelah berhasil mendapatkan barang-barang tersebut, mereka pun akan sesegera mungkin keluar dari dalam rumah dengan mimik wajah yang tenang, seakan tak terjadi apa-apa. Lalu setelahnya, mereka akan lanjut lagi mencari mangsa baru dari satu rumah ke rumah yang lain.

Pencurian dengan modus 'ucapan salam' kini merajarela

Namun ceritanya akan berbeda bila situasi rumah dan situasi sekitar sedang dalam keadaan ramai. Pastinya mereka akan tetap melakoni peran yang sedang disamar. Bila ia berpura-pura jadi relawan amal jariyah, tentu mereka akan tetap berlaga seperti relawan sungguhan saat berhadapan dengan si tuan rumah. Seperti meminta sumbangan, mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih, melontarkan senyuman, lalu pergi menuju rumah yang lain dengan dalih meminta sumbangan.

Pencurian dengan modus 'ucapan salam' kini merajarela

Foto ilustrasi

Namun perlu ditekankan bahwa tidak semua pengemis, relawan amal jariyah, pengamen, ataupun sales adalah bagian dari penyamaran si maling. Bukan berarti kita harus selalu berpikiran negatif bila profesi-profesi tersebut datang ke rumah. Itu hanyalah contoh dari beberapa maling yang sudah ketahuan saat melakukan aksinya.

Salah satunya pernah terjadi di daerah Mustikajaya, Bekasi, Jawa Barat. Korban bernama Eliah(43), kehilangan HP yang seingat dia ditaruh di atas ranjangnya. Padahal Eliah hanya pergi sebentar ke warung untuk membeli beras. Saat itu memang dirumahnya sedang tidak ada orang. Tapi untungnya, Eliah dibantu dengan tetangganya yang lain berhasil membekuk si maling setelah diberitahu oleh anak tetangga, Risma (10) yang melihat ada orang masuk ke dalam rumah Eliah.

Pencurian dengan modus 'ucapan salam' kini merajarela

Rumah Eliah

Risma awalnya berpikir bahwa orang itu adalah tamunya Eliah. Namun setelah tahu Eliah kehilangan HP, Risma pun menyadari jika orang itu bukanlah tamu, melainkan maling. Akhirnya dia pun memberitahu Eliah kemana arah maling itu pergi dan bagaimana ciri-cirinya. Untunglah, maling itu belum terlalu jauh sehingga warga bisa membawanya ke rumah pak RW setempat untuk diintrograsi. Modusnya? Dia seorang laki-laki muda berpakaian bak anak santri seraya membawa kardus sumbangan berukuran kecil. Nyatanya, ia malah seorang maling.

Pencurian dengan modus 'ucapan salam' kini merajarela

Maka dari itu, alangkah baiknya kita mengunci pintu rumah saja bila tidak ada orang, walau hanya keluar sebentar. Pastikan tidak ada celah terbuka yang memungkinkan orang lain masuk ke dalam rumah. Usahakan jangan ada benda-benda tergeletak sembarangan dan jangan teledor. Karena maling jaman sekarang tidak kenal waktu, baik siang atau malam mereka terus saja beraksi, tak pandang bulu.