Siapa yang tak kenal dengan godzilla, monster raksasa yang tak lekang waktu. Kepopulerannya yang mendunia membuat orang mengenalnya sebagai sang raja monster karena kehebatannya dan kemampuannya dalam merusak kota dan melawan para monster lainnya. Tapi tahukah kamu bahwa godzilla diciptakan juga sebagai gambaran ketakutan akan ciptaan manusia sendiri yang dapat merusak lingkungan, ekosistem, beserta mahluk hidup di dalamnya seperti manusia, hewan dan tumbuhan.

Godzilla, cara Jepang memperingatkan manusia perusak lingkungan

Godzilla dalam pembuatannya juga sedikit terinspirasi dari kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki dan juga tes bom atom atau bom nuklir di Bikini Atoll. Dalam film-filmnya, Godzilla mempunyai berbagai asal muasal, ada yang berasal dari dinosaurus dan iguana laut yang bermutasi karena percobaan nuklir, ada pula yang merupakan makhluk praserajah zaman dahulu kala. Dan apapun asal muasalnya, sepertinya tak jauh dari percobaan nuklir.

Godzilla, cara Jepang memperingatkan manusia perusak lingkungan

Uniknya ketika menjadi mahluk monster raksasa, Godzilla tak ada angin dan tak ada hujan tiba - tiba selalu menyerang pemukiman warga atau kota secara mendadak dan meneror manusia yang ada di dalamnya. Ini bisa ditarik garis besarnya bahwa Godzilla menjadi kekuatan alam atau penyeimbang alam yang ingin menghukum manusia itu sendiri karena telah membuatnya seperti itu, dan juga merusak tempat tinggalnya beserta mahluk lainnya. Ya, manusia telah menciptakan sesuatu yang mungkin bermanfaat seperti energi nuklir tapi di sisi lain berpotensi besar untuk merusak ekosistem yang ada.

Selain itu, di berbagai film Godzilla, tidak cuma Godzilla yang menjadi monster akibat tes nuklir, atau efek zat tersebut atau zat kimia berbahaya lainnya, monster seperti Angurius, Rodan, Hedorah, King Ghidorah (1991), destroyah, dan megaguirus juga mengalami hal yang sama. Monster-monster itu juga mengacaukan pemukiman manusia seolah mengamuk karena mereka, dan juga gambaran pas bahwa ciptaan manusia yang berbahaya bagi lingkungan akan berbahaya pula bagi manusia itu sendiri.

Godzilla, cara Jepang memperingatkan manusia perusak lingkungan

Di beberapa film Godzilla, sebelum Godzilla sampai ke kota, biasanya ada tempat-tempat yang akan dihancurkan Godzilla terlebih dahulu, misalnya seperti tambang minyak, pembangkit listrik, pabrik penghasil limbah dan lain sejenisnya. Tempat-tempat itu mungkin baginya tempat yang dirasa dapat menghasilkan sesuatu yang dapat merusak lingkungan dan sekitarnya. Baru setelah itu mengacaukan kota yang terdapat bangunan-bangunan besar, mungkin ini adalah pesan tak langsung bahwa mereka yang mencari duit dengan merusak lingkungan itu kebanyakan berkantor di kota, sedangkan di sisi lain masih saja banyak manusia yang kurang peduli dengan lingkungan juga berada di kota walau memang tidak semuanya seperti itu.

Jika diperhatikan, bahkan Godzilla bukanlah monster yang bisa takluk dengan senjata-senjata militer yang ada. Perlu ada strategi khusus dan senjata khusus untuk melumpuhkannya seperti Oxygen Destroyer atau Blood Anticoagulant, tentunya semakin memperlihatkan bahaya yang besar apabila manusia terus-terusan merusak lingkungan.

Gambaran lain juga diperlihatkan di film terbarunya yaitu Shin Godzilla, Shin Godzilla merupakan Godzilla yang berasal dari mahluk prasejarah dalam laut yang terpapar limbah nuklir. Uniknya film Shin Godzilla juga merupakan sindiran bagi pemerintah Jepang terkait penanganan kebocoran nuklir Fukushima pada 2011 lalu di mana penanganan itu sangat buruk seperti tak tegas menyatakan area yang terpapar kebocoran nuklir dan menutupi mereka para korban yang terkena paparan kebocoran nuklir itu sendiri.

Bahkan di film itu pemerintah digambarkan menjadi pemerintah yang manusiawi di mana tetap mengutamakan manusia bahkan ketika pihak militer sudah siap untuk menyerang Godzilla. Di salah satu scene pada saat memulai penyerangan terhadap Godzilla yang sedang istirahat. Terlihat di salah satu sudut kota terdapat orang tua yang hendak menyebrang dan karena hal itu pihak perdana mentri Jepang pun memutuskan untuk menahan serangan walau kesempatan penyerangan merupakan kesempatan yang bagus.

Nah, jika kita lihat, Godzilla merupakan gambaran permasahalan di dunia nyata ketika manusia merusak lingkungan dengan sesuatu yang berbahaya misalnya seperti limbah. Maka efek dari kerusakan itu juga berdampak buruk kepada kita karena mungkin saja ikan-ikan yang kita makan ternyata juga terkena limbah dan itu berdampak kurang bagus terhadap kesehatan kita.