Butet Kartaredjasa merupakan seniman yang mengawali karier sebagai aktor teater sejak tahun 1997. Sampai sekarang Butet masih terus aktif berkesenian dengan melibatkan banyak seniman serta komunitas seni lainnya.

Pada masa pandemi ini, Butet juga tak berhenti berkarya. Bersama para seniman lain Butet membuat sebuah kegiatan seni sehingga para seniman tetap dapat berkegiatan selama masa pandemi. Salah satunya adalah tutorial pelatihan membuat film bagi pelajar yang sampai saat ini sudah dilaksanakan di beberapa sekolah di Indonesia.

Bagi Butet, hidup hanyalah waktu menunggu mati. Bahkan secara pribadi, Butet menargetkan usianya hanya sampai 60 tahun saja. Karena itu, selama masih diberikan kesempatan hidup maka dirinya berusaha sebanyak-banyaknya berbuat baik dengan membuat kegiatan yang menyenangkan serta bermanfaat bagi orang lain.

Terhadap eksistensi generasi milenial yang sekarang ini lebih banyak bersifat musiman, Butet berpendapat perubahan era analog ke era digital merupakan satu keniscayaan dan tidak terelakkan. Karena itu, generasi sekarang ini hendaknya harus mampu berubah mengikuti perkembangan zaman.

Butet melihat bahwa dunia virtual sekarang ini menyajikan aneka ragam konten, mulai dari yang sifatnya buruk sampai yang berkualitas baik. Sayangnya, daya seleksi masyarakat masih rendah. Hal itu terjadi karena masyarakat sedang berada pada era kegembiraan atau euphoria. Dunia virtual dianggap sebagai hal baru sehingga banyak orang merayakannya.

Namun Butet mengingatkan, pada akhirnya ketika sudah teredukasi dengan baik, masyarakat akan dengan sendirinya melakukan seleksi, sehingga hanya produk-produk virtual yang berkualitas saja yang nantinya akan bertahan.

"Kalau cuma bikin produk abal-abal. Coba saja lakukan, nanti (pasti) lama-lama akan ditinggalkan," tutur Butet.

Terlepas hal tersebut, setiap orang punya pilihan untuk mencoba pengalaman baru. Begitu juga dengan Butet Kartaredjasa. Memasuki usia ke-59, Butet melakukan eksplorasi pengalaman baru dengan mencoba minuman beralkohol yang biasanya dilakukan anak muda.

Fakta itu terungkap dari interview khusus antara Muh Mardjuki a.k.a Kill The Dj dengan Butet yang ditayangkan di akun YouTube milik Butet. Tayangan berjudul Akun Youtube Butet Kartaredjasa Dibajak !! ini dimaksudkan sebagai tayangan refleksi terhadap sisi-sisi lain kehidupan Butet yang selama ini belum banyak diketahui publik. Salah satunya adalah kegemaran baru Butet mengoleksi minuman beralkohol.

Menurut Butet, sesungguhnya dia bukan orang yang gemar minuman beralkohol atau minuman keras. Tapi perkenalannya dengan minuman beralkohol atau minuman keras berawal dari pergaulan. Suatu hari Butet kedatangan seorang tamu yang membawakannya dua botol minuman keras yang selama ini nyaris tak pernah diakrabinya. Namun, botol miras yang dibawa tamu tersebut terkesan lucu, isinya aneh sehingga Butet tergoda untuk mencicipinya.

"Ternyata kok enak. Ya sudah saya kemudian mengoleksi beberapa botol miras. Tapi syaratnya (kalau minum) tidak boleh ditenggak langsung, harus dicampur dengan macam-macam (minuman lain) sehingga kadar alkoholnya turun dan minum tiga sampai empat gelas itu tidak mabuk," tandas Butet.

Bagi Butet, miras adalah minuman priyayi. Jadi bisa dinikmati sambal bercanda ria tetapi tidak mabuk. Karena itu selama pandemi, suasana rumah Butet jadi ramai karena banyak sahabat yang berkunjung ke rumahnya.

Kegemaran baru sang Raja Monolog ini tentu membuat sebagian orang bertanya-tanya. Karena selain usia Butet tak lagi muda, Butet sudah lama menderita penyakit jantung dan diabetes sehingga banyak orang mengkhawatirkan hobi barunya ini akan berdampak pada kesehatannya. Terhadap hal tersebut, Butet menyadari bahwa mengonsumsi miras akan berdampak pada tubuhnya. Bahkan Butet juga sadar bahwa diabetes merupakan penyakit komorbit yang pada masa pandemi ini menjadi sasaran utama Covid-19. Namun secara bercanda Butet beralasan konsumsi miras itu hanya untuk sekadar menghangatkan badan agar darah di tubuhnya tidak mengental. (*/Sulistyawan ds)