Seperti dilansir pada portal berita China Daily tahun lalu, pemerintah China khawatir dengan krisis generasi pria masa kini. Atas dasar itu pemerintah serta para pendidik di China membuat kebijakan yang menstimulus nilai-nilai baik maskulin pada anak-anak laki-laki.

Misalnya seperti yang dilakukan oleh Wei, salah satu dari segelintir guru pria yang mengajar di kelas enam di sebuah sekolah dasar. Ia terbiasa bercerita tentang panglima perang yang melemparkan penyihir jahat ke sungai dan tentara China yang dengan cerdas mengakali tentara Jepang. "Pria memiliki tugas khusus, mereka harus berani, melindungi perempuan dan berani mengemban tanggung jawab", katanya.

China membutuhkan banyak guru pria, alasannya bikin miris

Lin Wei adalah guru kelas enam di sebuah sekolah dasar di Fuzhou, China. pendidik China khawatir bahwa kekurangan guru laki-laki telah menghasilkan generasi pemalu, siswa egois Image: nytimes.com 2016 (Image: Wanted in China: More Male Teachers, to Make Boys Men - nytimes.com)

Kurangnya guru laki-laki, dikhawatirkan berakibat munculnya generasi pria pemalu, egois dan banci. Pendidik China berupaya untuk memperkuat peran gender tradisional dan nilai-nilai di dalam kelas. Pejabat pendidikan di seluruh China secara agresif merekrut guru laki-laki, berbagai portal berita China memperingatkan pentingnya "menyelamatkan maskulinitas" di sekolah-sekolah.

Beberapa orang tua pun khawatir tentang prospek anak-anak mereka dalam ekonomi yang tidak menentu, mereka menaruh harapan pada peran laki-laki yang kuat dalam dunia yang penuh persaingan. Karena kebutuhan ini, para pendidik ditekankan untuk menanamkan pelajaran tentang ketegasan, keberanian dan pengorbanan.

Berminat melamar sebagai guru di Tiongkok? Pastikan Anda memiliki kriteria untuk mengedukasi generasi pria yang tangguh.