Saat tengah berada di tengah keramaian entah itu taman, cafe, atau rumah makan, terkadang kita pernah merasa ada orang lain yang memperhatikan kita. Kita dengan rasa ingin tahu mencoba mencari siapa orang tersebut dengan melihat sekitar.

Namun saat kamu melihat sekitar, orang yang melihatmu sudah pasti telah bergaya tak tau apa-apa dan melirik ke arah lain. Untuk itu, kamu harus tau bagaimana cara mengakali hal tersebut serta keterangannya.

Merasakan ada orang yang menatap diam-diam adalah hal manusiawi

Dengan trik ini, kamu bisa tahu siapa yang mengawasimu diam-diam

Foto:pexels.com

Hal ini tak ada hubungannya dengan indra keenam, justru sebuah hal alami yang memang dapat kamu rasakan. Dikutip dari National Geographic (19/9), Ilan Shira, seorang psikolog sosial berkata bahwa merasakan orang lain menatapmu diam-diam berasal dari sistem kerja otak khusus yang dapat mengetahui dimana orang lain melihat ke arahmu.

Jelasnya, manusia mempunyai Gaze Detection System, sistem ini begitu sensitif saat ada orang yang melihat padamu. Bahkan saat sistem diaktifkan oleh otak, begitu banyak sel yang ikut berkerja untuk mengoperasikannya.

Sistem ini didukung oleh mata kita yang mempunya pupil dan iris yang gelap dari pada bola mata putih, disebut dengan Sklera. Karna hal yang kontras inilah kamu dapat merasa bahwa ada orang lain menatap ke arahmu. Mulai dari pengelihatan tepi mata, gerakan tubuh orang tersebut, perkiraan posisi, dan beberapa hal menakjubkan lainnya yang tak kamu sadari bahwa otakmu juga ikut menganalisa bahwa siapa saja yang berkemungkinan besar menatap ke arahmu.

Namun jika kamu tak begitu yakin dengan orang yang kamu curigai, kamu bisa menggunakan trik sederhana ini, dengan cara menguap.

Menguap dapat menular pada orang yang memperhatikanmu

Dengan trik ini, kamu bisa tahu siapa yang mengawasimu diam-diam

Foto:blog.doctoroz.com

Menguap dapat menular karena berkerjanya bagian otak yang dinamai Inferior Frontal Gyrus, bagian otak ini bertindak layaknya cermin, yaitu melakukan yang orang lain lakukan pula. Bukan hanya pada manusia, hal ini juga dilakukan oleh hewan primata.

Menguap yang menular dipicu oleh rasa empati manusia itu sendiri. Rasa empati membuat kita memahami emosi orang lain, mentransfernya menjadi sebuah perasaan hingga tindakan, layaknya saat melihat orang tertawa dan kamu tanpa sengaja ikut pula tertawa tanpa tahu dimana letak lucunya.

Dengan memanfaatkan ini, kamu bisa mengetahui posisi orang yang melihat kamu dengan menguap panjang untuk beberapa saat. Setelah itu perhatikan sekitarmu, jika ada diantara mereka yang kamu curigai ikut menguap pula, maka ialah orangnya.