Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular Covid-19 akan mengalami gejala ringan, sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Virus Corona pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019. Virus ini menyebar sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia.

Virus Corona pertama kali masuk pada Senin, 2 Maret 2020. Namun, hingga saat ini angka kasus virus Corona belum juga reda. Terlebih akhir-akhir ini justru angka kasus positif Covid-19 sedang naik. Presiden Jokowi pun menetapkan PPKM Darurat mulai 3-20 Juli 2021. Penetapan PPKM tersebut menuai pro dan kontra di kalangan netizen.

Ada yang beranggapan bahwa penetapan PPKM adalah kebijakan yang tepat untuk menurunkan angka kasus Covid-19 di Indonesia. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa penetapan PPKM ini hanya memedulikan aspek kesehatan, sedangkan aspek lainnya dikesampingkan, contohnya aspek ekonomi. Ketika banyak tempat umum yang ditutup, otomatis banyak orang yang tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada juga masyarakat yang mau diberlakukan PPKM tetapi mendapatkan anggaran atau bantuan dari pemerintah.

Nah, kira-kira apa yang membuat kasus virus Corona tidak kunjung reda?

1. Terbatasnya tenaga medis yang tersedia.

Terbatasnya tenaga medis sangat berpengaruh dalam menangani kasus Covid-19 ini. Bayangkan setiap rumah sakit hanya memiliki ratusan tenaga medis. Namun pasien yang datang per hari adalah ribuan. Belum nanti kalau pasien tersebut tidak mendapatkan kamar perawatan.

2. Fasilitas kesehatan yang belum merata.

Fasilitas kesehatan yang belum merata sama berpengaruhnya dengan terbatasnya tenaga medis. Di beberapa daerah, fasilitas kesehatan belum selengkapnya layaknya rumah sakit di kota-kota besar. Bagaimana kita bisa melayani pasien jika alat yang dibutuhkan tidak tersedia?

3. Varian baru dari Covid-19.

Ketika varian baru Covid-19 muncul, para dokter harus melakukan riset terhadap virus varian baru tersebut. Karena tidak mungkin virus tersebut memiliki gejala yang sama dengan virus yang lama. Riset tersebut dilakukan untuk mengetahui gejala baru bagi orang yang terpapar virus Corona jenis baru.

4. Tindak korupsi di masa pandemi Covid-19.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kultur korupsi di Indonesia sangat sulit untuk dihentikan. Sekalipun ada yang mau menentang perbuatan korupsi, ia akan menjadi minoritas dalam lingkup tersebut. Di masa pandemi Covid-19 ini ada yang tega melakukan tindak korupsi. Seharusnya di masa pandemi seperti ini adalah momentum pemerintah dan rakyat Indonesia untuk bersatu dan saling membantu. Namun sebaliknya masih ada aja orang yang ingin mengambil kesempatan.

5. Lalainya masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan.

Dari tidak memakai masker, tidak melakukan jaga jarak, tidak mencuci tangan, tidak membatasi mobilitas, dan tidak menjauhi kerumunan. Bagaimana virus tidak masuk ke dalam tubuh kalau orang tersebut tidak menjaga kebersihan?

Untuk dapat dengan cepat menurunkan angka kasus positif Covid-19 diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah dengan kebijakannya dan masyarakat melakukan kebijakan tersebut dengan kooperatif. Ketika keduanya bisa selaras, penulis yakin angka penderita Covid-19 akan segera turun dan normal seperti biasaya. Dengan begitu kehidupan bisa normal seperti biasanya.