Cold Brew, metode yang hasilkan rasa kopi tak terlalu asam & pahit

Siapa sih yang gak tahu salah satu minuman paling populer di seluruh dunia ini. Pasti semua tahu ya. Minuman yang berasal dari campuran air dan biji kopi yang telah menjadi bubuk ini biasanya disajikan panas atau dingin sesuai selera. Bukan sekadar minuman biasa, kopi sekarang ini sudah menjadi gaya hidup. Cara penyajian kopi yang berbeda pun memiliki penggemarnya masing-masing. Mulai dari penyeduhan yang sederhana dengan ditubruk hingga menggunakan mesin espresso.

Rasa dan aroma adalah kunci dari kenikmatan kopi, benar ga? Tidak itu saja, kopi juga identik dengan diseduh dengan air panas atau dengan es juga nikmat. Untuk mengekstraksi kopi biasanya menggunakan air panas. Tapi tahukah kamu ada metode lain cara mengekstraksi kopi dengan menggunkan air dingin, disebut dengan metode cold brew. Rasa yang dihasilkan gak berat-berat amat, jauh lebih ringan. Aman dikonsumsi bagi kamu yang memiliki asam lambung tinggi. Kuy caps babat habis informasi tentang cold brew ini.

1. Sejarah Cold Brew.

Kopi bukan hanya sekadar minuman, kopi juga dianggap sebagai sajian minuman di saat kumpul-kumpul bersama kerabat, teman, maupun komunitas. Kopi memang sangat identik dengan minuman panas, berwarna hitam, dan berasa pahit. Seiring berjalannya waktu, kopi dapat dinikmati dalam keadaan dingin atau dengan es.

Dalam sejarahnya, kopi dingin sudah dinikmati pada tahun 1600an oleh saudagar yang melakukan perjalanan jauh. Bahkan para militer menggunakan konsentrat kopi dingin untuk dikonsumsi di Inggris, Prancis, dan Amerika pada abad ke-19. Hingga pada akhirnya menu kopi dingin mulai dikomersialkan pada tahun 1990an di beberapa kedai kopi di Amerika. Kopi dingin disebut juga dengan cold brew. Popularitasnya mengalami peningkatan, terutama di kalangan anak muda.

2. Cara dan teknik pembuatan cold brew coffee.

Cold brew emang sangat populer di kalangan milenial, karena cara dan teknik pembuatannya sangatlah mudah. Metode ini juga banyak digandrungi oleh wirausaha muda dalam menu kopi mereka. Kamu biasanya nyeduk kopi pakai air panas, kan? Kamu bisa juga mengekstrasi kopi dengan air dingin. Berikut cara teknik cold brew.

Pertama aduk kopi dengan air hingga larut.

Kemudian disimpan dalam lemari es selama 12-24 jam dengan suhu dingin atau suhu ruang.

Saring bubuk kopi dengan coffee filter.

Kemudian bisa disajikan deh. Bisa langsung atau ditambahkan es.

Cold brew berbeda ya dengan es kopi. Kalau es kopi tetap aja awalnya diekstrasi dengan air panas kemudian bisa ditambahkan dengan es atau bahan campuran lainnya, seperti gula, susu, atau creamer.

3. Apa aja sih keuntungan yang kamu dapatkan denan metode cold brew?

Metode cold brew tergolong sangat gampang dilakukan, jadi kamu bisa membuatnya sendiri. Karen proses ektraksinya sangan lama 12-24 jam menyebabkan cold brew memiliki rasa asam dan pahit yang rendah. Jadi aman diminum bagi kamu yang memiliki asam lambung tinggi. Selama proses ekstrasi itu pula kopi akan menghasilkan rasa manis yang alami. Untuk proses penyimpanan, karena cold brew disimpan dalam lemari es, kopi memiliki masa simpan yang lebih lama dan kamu masih tetap mendapatkan kualitas terbaiknya. Maksimal kopi dengan metode cold brew dapat simpan selama 2 minggu.

4. Perbedaan kopi diseduh panas dengan cold brew.

Pertama, waktu penyeduhan yang berbeda.Kalau panas kan hanya utuh beberapa menit saja. Sedangkan cold brew butuh waktu semalaman untuk proses ekstrasinya. Kedua, cold brew memerlukan banyak bubuk kopi, sedangkan kopi panas lebih sedikit. Ketiga, cita rasa pun jelas berbeda. Cold brew memiliki rasa sedikit asam dan pahit.

Bagaimana, bermanfaat banget ga informasi di atas untuk kamu coffee lovers? Kalau kamu penasaran, coba saja di rumah. Coba buat penelitian kecil, supaya kamu tahu sendiri perbedaan rasanya. Kamu juga bisa menyesuaikan dengan biji kopi yang kamu inginkan. Cita rasa cold brew sama dengan penyeduhan panas. Jadi kamu bisa menngunakan biji kopi yang kamu suka.