Digosipkan menjadi hal yang lumrah selama tidak menghalangi semangat kerja atau rezeki kamu sehingga tak perlu kamu pikirkan. Tetapi kadang begitu "serangannya" kencang,kamu perlu memikirkan langkah-langkah untuk menghadapinya.

Ada beragam alasan yang menyebabkan kamu menjadi bahan gosip di kantor. Berikut ini beberapa alasan mengapa kamu digosipkan.

- Jika sesama level, biasanya berdasarkan rasa iri. Bisa karena disayang atau anak emas si bos. Bisa jadi juga karena kamu anak baru yang punya "spesifikasi" mewah, misalnya lulusan luar negeri atau "alumni" dari kantor sebelumnya yang populer. Alasannya bisa karena apa pun, tapi rata-rata berbasis rasa iri.

- Kalau kamu adalah bos dan digosipkan, rata-rata berkenaan dengan kebijakan dan keputusan yang kamu ambil, yang mungkin tidak cocok bagi anak buah.

- Biasanya kalau kamu digosipkan, ketika kamu muncul pada saat sedang ada banyak orang, ketika kamu datang semua tiba-tiba berubah jadi terdiam senyap.

- Kamu juga jarang diajak makan siang bersama. Logikanya kalau kamu ikut serta, maka kamu tidak bisa digosipkan.

Lalu, apa yang harus kamu lakukan?

1. Kalau sudah mengganggu, introspeksi dulu, apakah kamu sudah melakukan tugas dengan sesuai dan hasil yang baik? Kalau sudah, gosip macam apa pun tidak akan jadi masalah.

2. Jangan baper. Gossip feeds on your sorrow. Semakin kamu sebal dan marah, semakin mereka senang.

3. Muka tembok, dalam konotasi positif. Artinya tetap bersikap baik dan profesional. Jangan biarkan gosip menghalangi rezekimu dan tetap menjadi baik. Ibarat ada pasir dalam gelas, kamu kucuri dengan air bersih, pasirnya akan meluap keluar, dan gelasnya akan hanya terisi dengan air bersih pada akhirnya.

4. Kalau memang parah, boleh juga lakukan soft confrontation. Kamu bisa secara tersirat mengungkapkan ke sumber penggosip kalau kamu tahu yang terjadi, tapi tanpa kemarahan. Ingat hanya tersirat saja. Jangan agresif, tapi asertif.

Boleh saja kamu jadi korban dan mungkin rezekimu terhambat karena faktor gosip ini. Tapi jangan sampai kamu yang menghambat rejeki orang. Ingat, yang selalu bisa menyelamatkan apa saja konflik yang terjadi di kantor adalah kinerjamu dan hasil yang bagus secara profesional.

Selalu berada dalam langkah positif, dan semoga semangat positif kamu bisa menular.