Penulis Tere Liye adalah salah satu sosok cerdas di balik dunia literatur Indonesia. Seakan mempunyai ide yang tidak ada habisnya, ia telah berhasil menerbitkan lebih dari 40 buku yang dapat dijumpai di berbagai toko buku di Indonesia. Keberhasilannya dalam menerbitkan buku-buku ini tentunya karena karyanya mempunyai kualitas dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Tak heran jika beberapa karyanya bahkan sempat diangkat ke layar kaca, seperti Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Hafalan Shalat Delisa, dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
Terdapat banyak hal yang dapat dipelajari dari novel-novel karya Tere Liye karena ceritanya sering kali memaparkan tentang masalah-masalah yang kerap ditemui dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Salah satunya adalah pada serial Anak-Anak Mamak yang terdiri dari: Burlian, Pukat, Amelia, dan Eliana. Masing-masing buku dalam serial ini merupakan nama dari karakter Bapak. Dalam serial ini, Tere Liye mengisahkan bagaimana keluarga Bapak menghadapi berbagai permasalahan yang datang dari dalam dan luar keluarga dan desanya. Dalam serial ini, banyak pelajaran penting yang digambarkan melalui cerita keluarga Bapak. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari melalui serial ini:
1. Menjaga nilai kearifan lokal dalam hal berdagang.
Hal ini terjadi ketika Pukat tidak setuju dengan cara berdagang yang dilakukan Mamaknya saat sang Mamak menjual banyak buah duku dengan harga murah. Bahkan jika pembeli tersebut dekat dengan keluarganya, Mamak akan menambahkan jumlah buah dukunya. Karena diprotes, Mamak kemudian menyuruh Pukat dan Burlian untuk menjual dengan cara yang dianggapnya tepat dan menguntungkan. Namun ternyata, pada akhirnya dagangan Pukat dan Burlian hari itu tidak laku dan terpaksa harus dibawa pulang kembali.
Dalam hal berdagang, sering kali yang dipikirkan para penjual hanyalah keuntungan semata. Namun dari cara berdagang Mamak, kita dapat belajar bagaimana Mamak tetap menjaga nilai kearifan lokal yang didasarkan pada arti perdagangan di dalam desa tersebut. Mamak, dalam hal ini mengutamakan seberapa pentingnya mempertahankan hidup dalam kehidupan bersama di suatu masyarakat.
2. Menjaga hubungan manusia dan alam.
Desa tempat tinggal keluarga Bapak terancam akan dieksploitasi untuk dijarah minyak tanahnya. Sebagai gantinya, Bapak dan warga desa akan mendapat imbalan uang. Namun, Bapak sebagai kepala desa dan para warga menentang rencana tersebut. Sekalipun Bapak akan dapat mendapatkan keuntungan, Bapak masih menjunjung tinggi kepentingan bersama sehingga ia menolak dan berusaha untuk menggagalkan rencana tersebut. Di sisi lain, Bapak tidak ingin alam marah atas ulah yang diakibatkan manusia. Hal ini ia paparkan dalam novel Burlian.
Dalam hal ini, terlihat bagaimana Bapak berusaha untuk menjaga hubungan manusia dengan alam yang ia tunjukkan dalam usahanya untuk melindungi alam dalam menolak dan berusaha menggagalkan rencana penjarahan di desanya.
Nah, bagaimana? Sangat dalam, kan, pesan yang Tere Liye utarakan melalui karyanya? Tidak heran bahwa karya-karyanya banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
Selain serial Anak-Anak Mamak, masih banyak karya lainnya yang juga tidak kalah bagus dari serial ini. Namun sayang, melalui fanpage-nya, Tere Liye mengumumkan bahwa dirinya telah memutuskan untuk berhenti menulis karena suatu permasalahan.