Ramadan selalu menjadi bulan yang dinanti umat Islam di seluruh penjuru dunia. Beberapa negara yang berpenduduk mayoritas muslim bahkan punya budaya dan kekhasan sendiri selama bulan ini. Salah satunya adalah Mesir.

Nah, berikut beberapa kekhasan yang ada di Mesir selama bulan Ramadan.

1. Fanus, lentera penyambut Ramadan.

Begini budaya khas Negeri Piramida pada saat Ramadan

Fanus ini semacam lampu hias yang biasa dipasang di jalan-jalan guna menyambut datangnya Ramadan. Lampu yang berbentuk unik ini hanya bisa kalian lihat gemerlapnya di bulan Ramadan, dan khusus di Mesir saja. Karena memang Fanus adalah budaya khas Mesir yang hanya ada di saat Ramadan. Biasanya, Fanus digantung di depan rumah, dijejer menyilang dan menyusuri jalan. Kalau jaman dulu Fanus ini diterangi dengan lilin, sekarang lilin itu sudah bisa kita ganti dengan lampu warna-warni.

Kalau meruntut sejarahnya, Fanus ini sudah ada sejak jaman Dinasti Fathimiyah, tepatnya pas Khalifah al-Muiz li-Dinillah memegang kekuasaan, yaitu sekitar tahun 953-975 M. Ceritanya, saat itu sang Khalifah tiba di Kairo, Mesir, pas malam Ramadan guna meresmikan daulah Fathimiyah di sana, setelah sebelumnya ditaklukkan oleh panglima Jauhar as-Shiqli. Saat tiba di Kairo, sang Khalifah berdecak kagum, bahagia, dan terharu dengan sambutan warga Mesir.

Mesir menyambut sang Khalifah yang tiba di Mesir saat malam hari itu dengan membawa lampu-lampu penerang yang disebut Fanus. Tentu jalanan nampak gemerlap dan indah oleh cahaya Fanus. Dan mulai saat itulah Khalifah al-Muiz li-Dinilah menetapkan Fanus sebagai sunnah tersendiri dalam menyambut bulan Ramadan.

2. Athoif, serabi khas Mesir yang hanya ada saat Ramadan.

Begini budaya khas Negeri Piramida pada saat Ramadan

Athoif ini bentuknya persis seperti serabi yang kita kenal di Indonesia. Cuma kalau athoif tidak pakai kuah, berbentuk bulat kecil dan tipis. Untuk rasa, lebih cenderung gurih daripada manis. Dan ini sepertinya, satu-satunya jajanan Mesir yang rasanya tidak manis dan tidak kecut karena dua rasa itu, manis dan kecut, sangat mendominasi jajanan Mesir.

Yang menariknya, jajanan athoif ini hanya bisa ditemukan pas Ramadan. Para pedagang roti dan manisan berjejer di jalanan menjajakan athoif ini. Kalau selain bulan Ramadan, ya bikin sendiri karena nggak bakal ketemu penjual yang menjajakan serabi khas Mesir ini di bulan selain Ramadan.

Selain itu, ternyata athoif sudah sangat tua umurnya. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa athoif sudah ada pas zaman Khalifah Sulaiman ibn Abdul Malik al-Umawi, tahun 717 M. Riwayat lain mengatakan athoif pertama kali ada di era Fathimiyah.

3. Maidaturohman, hidangan dari Sang Maha Pengasih.

Begini budaya khas Negeri Piramida pada saat Ramadan

Dari beberapa kekhasan yang ada di Mesir selama Ramadan, yang paling menarik menurut saya adalah Maidaturohman. Kalau terjemahan bebasnya, maidaturohman berarti hidangan dari Sang Maha Pengasih. Biasanya diselenggarakan di masjid-masjid, tanah lapang bahkan di pinggir jalan, semacam buka bersama. Jadi jangan heran kalau hendak magrib di pinggiran jalan banyak kursi dan meja tertata. Meski begitu tak jarang pula hidangannya diantarkan langsung pada orang-orang yang membutuhkan dalam bentuk boks makanan.

Hidangan maidaturahman ini terbuka untuk umum, baik orang asing maupun penduduk asli. Menu hidangannya bermacam-macam, mulai dari daging, ayam, hati, sampai pizza khas Mesir.