Begini 5 cara mengatasi kegalauan agar perasaan kembali positif

Ketika dihadapkan pada suatu kondisi yang sulit dan terdesak, sering kali kita merasa tidak berdaya dalam mengambil keputusan, bahkan cenderung berputus asa. Jika keadaan ini terus berlanjut dan tidak segera dihentikan, maka akan memberikan dampak negatif yang juga berkepanjangan bagi diri dan lingkungan. Berikut penulis sajikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk keluar dari kegalauan dan mengembalikan perasaan positif kamu.

1. Hadapi dan selesaikan.

I can do it (Sumber: youcan.edu.vn)

Cara menyelesaikan masalah tidak lain adalah dihadapi dan diselesaikan. Ini karena masalah tidak dapat dialihkan dan jika tidak segera ditanggani hanya akan menyebabkan kegaduhan dan permasalahan baru. Yakinkan diri kamu bahwa kondisi yang dihadapi saat ini akan berakhir, baik buruknya terkait dengan usahamu.

Kesempatan dan kesehatan adalah modal besar yang kamu miliki. Kedua nikmat itu adalah bukti bahwa kamu dipercaya dan mampu berusaha untuk mengubah keadaan. Berusahalah dan berprasangka baiklah sebagaimana harapan kebaikan yang diharapkan.

Selesaikan dengan membangun ketenangan dan sikap optimis dalam diri, selanjutnya jabarkan permasalahnnya kemudian detailkan satu per satu solusi dari permasalahan tersebut. Usahakan kamu serius dan bertekad untuk menyelesaikannya hingga akhir, sebab sesuatu yang dikerjakan setengah-setengah hanya akan menghasilkan kesia-siaan. Percayalah semua akan baik-baik saja jika dihadapi.

2. Pilihlah dan jangan ragu.

Pilihlah (Sumber: englishtown.edu.vn)

Sering kali kegalauan datang disebabkan kegundahan dalam menentukan pilihan. Kondisi ini mengakibatkan perasaan kamu tidak nyaman dan bimbang. Hal ini membutuhkan keberanian bertindak dan memilih. Merenunglah untuk apa yang menjadi keinginan kamu dan yang terbaik menurutmu di masa berikutnya.

"Yakin jalani ragu ragu tinggalkan." Kalimat tersebut dapat kamujadikan motto hidup dalam menentukan pilihan. Kamu adalah hasil dari pilihan-pilihanmu di masa lalu. Sikap percaya diri sangat dibutuhkan dalam memutuskan sesuatu, dan selanjutnya bertanggung jawablah atas pilihanmu itu. Dengan demikian kamu memperoleh banyak pelajaran berharga yang akan menguatkan kepribadian baikmu.

3. Berpihaklah.

Berpihak dan Benar (Sumber: http://news.cornell.edu)

Kegalauan terkadang disebabkan karena tidak berani dalam berpihak. Pada suatu keadaan kamu dihadapkan pada keadaan yang menuntut memberikan keberpihakanmu. Maka berpihaklah pada pemberi manfaat terbanyak.

Berpihak berarti kamu memilih lingkungan yang dapat membuat kamu menjadi lebih baik. Contoh keberpihakan misalnya kamu menemukan kecurangan di lingkungan kerja dan menuntut untuk berpihak pada kebenaran dengan menindak para pelaku kecurangan tersebut. Hal ini adalah bentuk keberpihakan yang baik walaupun akan ada saja orang yang tidak menyukaimu. Namun percayalah, keberuntungan hanya diberikan pada orang-orang yang bersabar dalam kebaikan.

Keberpihakan kamu akan memengaruhi lingkunganmu, lingkunganmu akan memengaruhi sudut pandangmu, sudut pandangmu akan memengaruhi tingkahlakumu, dan tingkah lakumu akan memengaruhi masa depanmu.

4. Jujurlebih baik.

Jujur Lebih Baik (Sumber: https://pixabay.com)

Kejujuran adalah nilai yang langkah di masa sekarang. Sering kali kita lihat di media media banyak para pejabat terjerat kasus korupsi. Ini merupakan bentuk ketidak jujuran terhadap tanggung jawabnya. Dalam kondisi lain, ketidak jujuran beragam bentuknya dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang tidak memiliki kepribadian yang baik.

Ketidak jujuran akan membawa perasaan yang sangat menyesalkan hati pelakunya. Inilah yang menimbulkan kegalauan hingga pada perasaan putus ada dan menjadi candu dari ketidak jujuran. Cara untuk berlepas diri dari sifat negatif ini ialah dengan menghentikan segera bentuk ketidak jujuran tersebut. Bertindaklah dan berkata jujurlah walaupun pahit bagimu, namun hatimu akan tenang dalam menjalani kehidupan.

5. Ikhlaskan.

Ikhlas dan bebas (Sumber: reformata.com)

Dalam satu kondisi akan sangat susah melepaskan sesuatu yang pernah dimiliki. Hal ini dapat berupa hubungan, jabatan, dan lainnya yang dahulu berstatus kepemilikanmu. Namun harus dipahami bahwa tidak ada yang kekal apa saja yang kita miliki saat ini. Kesadaran seperti ini akan membentuk kepribadian yang damai.

Ikhlas akan terasa sulit jika kita terlalu menginginkan dan mencintai sesuatu. Dalam sutu riwayat disebutkan, "Cintailah sesuatu namun tidak berlebihan sebab bisa jadi suatu saat kamu membencinya, dan bencilah sesuatu namun tidak berlebihan, sebab bisa jadi suatu saat nanti kamu mencintainnya." Cobalah untuk berlaku legowo dan biasa dalam segala hal, hingga kamu dihadapkan pada kondisi untuk melepaskannya, itu tidak sampai menyakitimu dan menyisahkan dilema yang berlebihan.

Demikian cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kegalauan atau kegundahan. Adanya akibat karena adanya sebab. Terkadang permasalaahn terjadi karena buah dari kelalaian kita sendiri. Semua dapat terselesaikan asalkan kamu ingin menyelesaikannya.