Bandung merupakankota yang identik dengan wisata makanan serta alamnya ini banyak sekali dikunjungi oleh para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Jika dilihat dari letak geografisnya yang dikelilingi oleh beberapa gunung atau"Bandung dilingkung ku gunung" membuat para wisatawan selalu ingin kembali lagi ke Bandung hanya untuk menikmati wisata alam dan dinginnya suhu udara Bandung. Perlu diketahui biasanya banyak para wisatawan yang berkunjung ke wilayah Bandung utara dan selatan ketika berkunjung keKota Kembang ini.

Batu Kuda: Wisata alam hits di Bandung Timur

Nah,penulis akan membahas salah satu objek wisata yang sedang hits di wilayah Bandung timur yaituobjek Wisata Batu Kuda. Wisata ini cocok bangetdijadikan destinasi wisata setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Batu Kuda: Wisata alam hits di Bandung Timur

Asal usul penamaan Batu Kuda.

Penamaan batu kuda berasal dari bentuk batu yang berada di sekitar objek wisata yang mirip dengan bentuk kuda. Konon katanya ada sebuah legenda yang mengatakan bahwa dahulu kala ada seorang prabu yang bernama Prabu Layang Kusuma. Ia memiliki kuda yang bisa terbang. Saat itu Prabu Layang Kusuma melintasi lokasi di sekitaran gunung. Tidak disangka ternyata kuda yang ditunggangi ternyata terperosok ke dalam kubangan lumpur hingga tidak bisa keluar dari kubangan tersebut. Karena tidak bisa beranjak dari kubangan tersebut, lama kelamaan kuda milik Prabu Layang Kususama berubah menjadi batu. Hal tersebut yang mendasari penamaan batu kuda. Karena kejadian itu juga penamaan gunung yang menjadi lokasi terperosoknya kuda Prabu Layang diberi nama Gunung Manglayang. Jika berkunjung ke sana dan ingin melihat batu yang berbentuk kuda, kamu harus menempuh jarak 700 meter dari pintu masuk lokasi wisata.

Letak wisata Batu Kuda.

Objek Wisata Alam Batu Kuda terletak bawah lereng Gunung Manglayang, tepatnya di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi. Perlu diketahui bahwa objek wisata Batu Kuda berada dalam pengawasan Perhutani unit III Jawa Barat. Area wisata tersebut memiliki luas yang mencapai lebih dari 20 hektar dan berada di ketinggian 1150 - 1300 MDPL (Meter Diatas Permukaan Air Laut).

Jika dilihat dari letaknya yang berada di lereng gunung dan banyak dikelilingi oleh hutan pinus, tidak heran objek wisata batu kuda sangat cocok digunakan untuk berkemah atau hanya sekadar berkunjung untuk menikmati suasana yang sejuk dan asri. Kalau kata orang Sunda lokasinya "Tiis ceuli herang panon" yang artinya suasananya sangat tenang, asri, dan banyak pepohonan yang mampu menyejukkan mata.

Tempat wisata ini juga banyak dikunjungi oleh para pemuda dan pemudi yang ingin berkemah atau melakukan hiking ke puncak Gunung Manglayang. Bagi kalian yang ingin menggunakan hammock di sekitaran objek wisata batu kuda bisa banget. Kamu bisa membawa sendiri atau menyewa hammock yang dijajakan oleh para penjual.

Perlu diketahui juga bahwa objek wisata Batu Kuda merupakan jalan utama atau titik pertama yang harus dilalui bagi kamu yang ingin mendaki ke puncak Gunung Manglayang. Jika berminat berkunjung ke objek wisata alam Batu Kuda, penulis sarankan untuk membawa kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Pastikan kondisi kendaraanmu laik jalan karena jalan menuju ke objek wisataini agak menanjak. Perlu kamu ketahui, di sekitar objek wisata Batu Kuda juga sudah tersedia toiletdan musala, jadi nggak usah ribet dan khawatir, ya!

Tiketmasuk dan rute wisata.

Tiket masuk ke objek wisata Batu Kuda untuk hari Senin-Jumat (Weekday) dikenakan biaya sebesar Rp 7.500, sedangkan untuk hari Sabtu-Minggu (Weekend) dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu. Jangan lupa siapkan uang parkir untuk kendaraan sebesar Rp 5 ribu.

Untuk rute menuju ke lokasi objek wisata Batu Kuda bisa melewati Bundaran Cibiru lalu lurus terus hingga menemukan pom bensin Cibiru. Nah, di sebelah pom bensin terdapat jalan Sadang. Setelah masuk ke jalan Sadang kamu lurus terus ikuti jalan dan akan sampai ke objek wisata Batu Kuda. Bagi kamu yang berasal dari luar daerah sebaiknya menggunakan bantuan Google Maps atau bertanya kepada warga sekitar untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.