Ataturk, Bapak Turki penjegal Dinasti Utsmaniyah

Mustafa Kemal Pasha adalah sosok pembaharu di turki. Ia mendapat julukan Al Ghazi yang berarti pemberani serta Ataturk berarti bapak turki modern.

Mustafa lahir di Salonika, Yunani. Dulu, Salonika adalah daerah kekuasaan atau taklukan Dinasti Utsmaniyah. Pria yang lahir pada tanggal 12 Maret 1881 ini adalah seorang lulusan militer dan berpandangan sekuler. 

Seperti dilansir dari voa-islam.com (10/05/2016). Karir politiknya mulai menanjak saat Turki kalang kabut dan kacau balau dalam peristiwa perang dunia 1, hal ini tak di sia-siakan Mustafa untuk melawan para penjajah yunani dan inggris di negerinya. 

Perlahan tapi pasti karir politik Mustafa mulai menanjak, dan pada saat itu rakyat turki mulai condong ke arah mustafa kemal yang berhasil melawan penjajah tanpa perlawanan bersenjata. Suatu hal yang aneh dan sangat janggal dalam perang dunia. 

Puncaknya adalah saat dinasti utsmaniyah mulai terusik oleh kehadiran Mustafa Kemal. Mereka mulai berfikir, tak mungkin dalam satu negara yang berdaulat terdapat dua pimpinan.

Benar saja, pada tanggal 3 Maret 1924 Mustafa Menjegal kekhalifahan dinasti utsmaniyah yang telah dirintis sejak ratusan tahun lalu. Ia mulai melucuti sultan dari kedudukannya dengan cara yang hina. Dan mengusir, menyita semua harta yang dimiliki sultan sebagai aset negara.

Tentunya, hal itu membuat dunia islam geram. Segala upaya telah dilakukan agar dinasti Utsmaniyah yang dirintis sejak 1299 itu tak hancur. Tapi apa daya, usaha mereka gagal, dan dinasti islam terbesar itu hancur.

Setelah berkuasa di turki, Mustafa mulai menunjukan wajah aslinya. Ia mulai merubah total negara itu, semua hukum islam di hapuskan di berbagai sisi, ia menggantinya dengan ideologi sekuler ala barat. Hal paling kontroversial adalah saat ia memberlakukan aturan adzan. Ya, adzan di ubah kedalam bahasa turki. Aturan yang sebenarnya sangat mengada-ada. 

Sebelum berkuasa, sebenarnya ia telah menunjukan wajah aslinya saat penandatanganan perjanjian Luzan dengan pihak barat yaitu yunani dan inggris. Ya, penjajah yang berhasil ia "usir" tanpa perlawanan senjata. Dalam perjanjian itu, ia di wajibkan menghapus semua hukum-hukum islam yang ada di turki. Suatu kejadian yang sangat aneh, diamana ia berdamai dengan pihak penjajah yang ia "usir" sendiri.

Amat disayangkan, dinasti islam terakhir hancur oleh tangan seorang "pembaharu".