Kalian pasti pernah menonton film-film seperti The Terminators, Star Wars, Star Trek, The Matrix, RoboCop, Interstellar, Transformers dan film-film sejenis lainnya yang menonjolkan kehebatan robot yang memiliki kecerdasan seperti manusia? Nah film-film tersebut menggunakan konsep Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam ceritanya, guys. Tapi taukah kalian apa itu Artificial Intelligence?

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan suatucakupan dari ilmu komputer tentang pengembangan sebuah mesin yang mampu bekerja seperti otak manusia. Konsep AI ini bukanlah konsep yang asing lagi di dunia teknologi. Kehadiran AI dianggap sangat berguna karena AI dapat mengidentifikasi pola-pola data yang rumit lebih efektif daripada manusia, serta membantu bisnis untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dari data-data yang ada. Tidak hanya di dunia perfilman, teknologi AI banyak dimanfaatkan di berbagai industri seperti di dunia kesehatan, bisnis dan keuangan, hukum, pendidikan serta dunia pabrik atau manufaktur.

Salah satu tech giant dunia, IBM sukses mengembangkan teknologi berbasis AI mereka yaitu IBM Watson yang saat ini menjadi salah satu teknologi healthcare terbaik karena mampu menghasilkan diagnosa yang lebih baik dan lebih cepat daripada seorang dokter. Wah!

AI memang telah banyak mengubah aspek dalam kehidupan manusia beberapa dekade terakhir sehingga banyak ilmuwan dan para tech leaders berlomba-lomba menggali potensi AI lebih dalam lagi, dengan tujuan menciptakan efisiensi dalam kehidupan manusia di masa mendatang. Namun tak sedikit pula yang bernada negatif tentang pengembangan AI yang dilakukan sangat masif seperti saat ini. Berberapa tokoh ini bahkan mengklaim bahwa AI bisa sangat berbahaya bagi peradaban manusia.

Bos mobil listrik Tesla dan SpaceX, Elon Musk, salah satunya. Beliau menyampaikan sebuah situasi yang tidak dapat dihindari dimana robot akan melakukan suatu pekerjaan lebih baik daripada manusia, sehingga pada akhirnya semakin banyak pekerjaan kita manusia yang diambil alih oleh para robot. Lebih jauh lagi, Musk yang beranggapan bahwa AI menjadi bahaya mendasar bagi peradaban manusia dengan menyatakan penggunaan AI secara besar-besaran dapat menyebabkan pecahnya perang dunia ketiga.

Dalam akun twitternya, Musk menuliskan, "Tiongkok, Rusia, mungkin negara-negara dengan kekuatan ilmu komputer lainnya. Menurutku, kompetisi untuk mencapai superioritas AI dalam tingkat nasional akan menyebabkan pecahnya perang dunia ketiga".

Ketakutan Musk bukan tak beralasan, pasalnya sebelumnya Presiden Rusia,Vladimir Putin yang secara gamblang menyatakan bahwa AI merupakan masa depan manusia dimana siapapun yang mampu menjadi pemimpin dalam teknologi ini akan menjadi penguasa dunia. Meskipun sedikit membingungkan karena technically AI tidak mungkin memulai perang karena mereka bukan pemimpin negara. Namun Musk mengklarifikasi pernyataannya dengan menyebutkan bahwa ia tak menyoal pada pemimpin dunia, tapi kepada AI yang memiliki tingkat kehati-hatian yang sangat tinggi, yang mampu memutuskan bahwa serangan "pre-emtive" atau melumpuhkan lawan sebelum mereka menyerang adalah jalan paling memungkinkan untuk mencapai kemenangan. Sebagai tambahan, Musk juga menyatakan bahwa AI bahkan menjadi ancaman yang lebih besar daripada Korea Utara.

Perhatian yang sama juga ditunjukkan oleh Stephen Hawking, seorang fisikawan terkenal asal Inggris. Hawking memang menilai bahwa kecerdasan buatan memiliki keuntungan potensial yang besar. Dengan revolusi teknologi kita dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi di alam yang disebabkan oleh industrialisasi sehingga mampu mengurangi angka penyakit dan kemiskinan. Melalui hal ini setiap aspek dalam kehidupan kita akan berubah dan AI akan menjadi peristiwa besar dalam sejarah peradaban manusia. Tetapi, Hawking juga mengingatkanbahwa AI dapat menjadi bencana besar dalam sejarah kemanusiaan bila tidak dikelola dengan baik. Ancaman tersebut seperti menghasilkan senjata otonom berkekuatan tinggi yang pada akhirnya menyebabkan kekacauan dalam ekonomi dan pada tahap tertentu AI mampu menghasilkan idenya sendiri yang mungkin akan berlawanan dengan ide-ide manusia.

Namun ide-ide diatas banyak dibantah terutama oleh para tokoh venture capitalist Silicon Valley seperti Mark Zuckerberg dan Bill Gates. Mark Zuckerberg, melalui Facebook kini sangat aktif mengembangkan AI. Zuckerberg sangat optimistik dan skenario tentang hari kiamat yang diungkapkan Elon Musk sangat tidak bertanggung jawab. Alasan Zuckerberg sendiri didukung dengan pernyataan dalam akun facebooknya tentang bagaimana AI banyak mendapat perbaikan dalam penelitian dasar untuk mengembangkan sistem di berbagai bidang, contohnya, diagnosa kesehatan, pengembangan mobil swa-kemudi untuk keamanan bersama.

Bill Gates juga mengungkapkan dukungannya terhadap AI. Bos Microsoft ini menyampaikan bahwa saat ini AI sedang bekerja untuk menciptakan kehidupan yang lebih produktif dan kreatif bagi manusia. Ketika berbicara mengenai potensi orang-orang kehilangan pekerjaannya diakibatkan oleh perkembangan teknologi. Nah, sebagian dari kita mungkin familiar dengan kalimat, "technology provides more than it takes". Itulah yang dimaksud Bill Gates ketika ia menyatakan bahwa tidak perlu khawatir karena teknologi akan menghasilkan banyak kesempatan jika kita melihat dari perspektif yang lebih besar.

Ucapan Bill Gates ini juga didukung oleh Warren Buffet, Buffet bahkan menyatakan bahwa otomatisasi teknologi ini bukanlah hal yang baru. Lebih lanjut Buffet bahkan menjelaskan akan ada suatu pergerakan dari tenaga kerja low skilled ke arah yang lebih baik. Contohnya, jika semakin sedikit kesempatan untuk bekerja di sektor low skilled, maka semakin banyak orang akan beralih untuk mengejar pendidikan atau mencari pekerjaan di sektor yang lebih tinggi.

Ada banyak opini mengenai AI, baik pro maupun kontra, dari upaya menciptakan produktivitas hingga menjadikan manusia sebagai superhuman yang mampu menyelamatkan dunia atau justru menghancurkannya. Kalau menurut kalian sendiri bagaimana?