Pada Kamis (21/11/2019) Presiden Joko Widodo mengumumkan 12 orang staf khusus Presiden. Kedua belas staf khusus Presiden tersebut akan membantu Jokowi memberikan gagasan dan ide-ide yang inovatif dalam upaya pembangunan Indonesia.

Saat memperkenalkan para staf khusus tersebut ada yang sangat spesial. Secara khusus Jokowi memperkenalkan 7 dari 12 staf tersebut. Hal yang membuat 7 staf khusus tersebut spesial adalah karena ketujuhnya datang dari kalangan milenial, lho!

Penasaran siapa saja sih tujuh anak muda yang berhasil jadi staf khusus Presiden? Yuk simak profil lengkapnya!

1. Putri Indahsari Tanjung.

7 Staf khusus Presiden ini berasal dari kalangan milenial

Putri Indahsari Tanjung merupakan CEO dan Founder dari Creativepreneur. Putri yang juga merupakan putri dari pengusaha sukse Chairul Tanjung pada tahun ini baru berusia 23 tahun, lho! Meski terhitung masih sangat muda, Putri dianggap telah memiliki prestasi di bidang wirausaha. Ia telah memulai karir wirausahanya sejak usia 15 tahun. Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya, ya.

2. Adamas Belva Syah Devara.

7 Staf khusus Presiden ini berasal dari kalangan milenial

Belva merupakan Chief Executive Officer sekaligus Co-Founder perusahaan rintisan dan aplikasi Ruangguru. Melansir laman jejaring profesional, LinkedIn, Belva menjadi salah satu dari 30 pengusaha muda berusia di bawah 30 tahun paling berpengaruh di Asia versi majalah Forbes. Belva merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology, Stanford University, dan Harvard University secara berturut-turut. Wah, luar biasa ya!

3. Andi Taufan Garuda Putra.

7 Staf khusus Presiden ini berasal dari kalangan milenial

Andi merupakan pendiri dan CEO Amartha, perusahaan pionir teknologi finansial peer to peer lending yang menghubungkan pendana di perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknologi. Pria yang akrab disapa Taufan ini lahir di Jakarta, 24 Januari 1987 merupakan lulusanManajemenBisnis, Institut Teknologi Bandung dan Master of Public Administration, Harvard Kennedy School.

4. Gracia Billy Mambrasar.

7 Staf khusus Presiden ini berasal dari kalangan milenial

Billy dikenal sebagai pendiri Yayasan Kitong Bisa yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak Papua kurang mampu. Pemuda 30 tahun asal Serui, Kepulauan Yapen, Papua ini menempuh pendidikan hingga Oxford Inggris. Dia yang kini menjadi wirausahawan sosial (sosiopreuner) juga pernah ikut kontes bernyanyi, Indonesian Idol 2006.

Dilansir Antara, Gracia Billy Yosaphat Y Mambrasar berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya adalah guru honorer bergaji tak tentu. Ibunya berjualan kue di pasar. Namun pendidikan Billy terbantu karena sejak SMA dia mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua. Billy melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB.

5. Angkie Yudistia.

7 Staf khusus Presiden ini berasal dari kalangan milenial

Angkie Yudistia, adalah anak muda penyandang disabilitas. Dirinya adalah pendiri Thisable Enterprise, dan aktif di bidangsosiopreneur. Selain menjadi staf khusus, Angkie juga ditunjuk menjadi juru bicara Presiden di bidang sosial.

6. Aminuddin Maruf.

7 Staf khusus Presiden ini berasal dari kalangan milenial

Aminuddin Ma'ruf adalah Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016. Pria ini lahir pada 27 Juli 1986, saat ini berusia 33 tahun. PMII sendiri dikenal sebagai organisasi kepemudaan yang dekat dengan Nahdlatul Ulama. Aminuddin adalah sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan melanjutkan S2 di Universitas Trisakti, Jakarta.

7. Ayu Kartika Dewi.

7 Staf khusus Presiden ini berasal dari kalangan milenial

Ayu adalah lulusan pascasarjana Duke University Fuqua School of Business, Amerika. Dia berhasil sekolah dan lulus dari universitas tersebut dengan beasiswa Keller Scholarship dan Fulbright Scholarship.

Di usia 27 tahun kariernya terbilang cemerlang. Perempuan berhijab ini juga memegang jabatan Manajer Consumer Knowledge Procter and Gamble (P&G) cabang Singapura. Dia sekaligus sebagaiInitiator dan Co-Founder dari organisasi SabangMerauke. Organisasi tersebut menyelenggarakan program pertukaran pelajar antar daerah di Indonesia.

Penempatan 7 milenial sebagai staf khusus presiden bukannya tanpa alasan. Jokowi berharap ketujuh staf khusus ini dapat menjadi jembatan antara Pemerintah dengan kaum milenial juga memberikan gagasan yang lebih inovatif ke depannya. Wah, jadi tak sabar ya menantikan gebrakan-gebrakan baru dari kolaborasi pemerintah dan milenial ini.