Menyuarakan aspirasi salah satunya dengan orasi turun ke jalan, beraksi dengan demo menuntut keadilan sertamenghentikan penindasan yang dilakukan penguasa.
Kali ini ada beberapa referensi film bertemakan ketegangan saat aksi dan demo menuntut keadilan. Aksi tersebut dilakukan untuk menghentikan penindasan olehpenguasa yang sewenang-wenang.
1. Di balik 98 (dirilis tahun 2015).
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/795339/original/5e2b444f319e49868c58fbcb8b220b4b-071091600_1421300180-dibalik98a.JPG "7 Rekomendasi film tentang ketegangan aksi dan demo besar-besaran")
Film Di balik 98 ini bercerita tentang kerusuhan besar yang terjadi pada tahun 1998 silam. Demo terbesar kala itu ketika Presiden Soeharto dipaksa turun dari jabatannya, yang menandakan berakhirnya masa orde baru.
2. 1987: When The Day Comes (dirilis tahun 2017).
Pada tahun 1987 sebuah intrograsi tanpa dasar hukum membuat seorang mahasiswa hingga kehilangan nyawanya hingga seluruh negeri bergejolak dan menuntut keadilan hukum.
3. V For Vendetta (dirilis tahun 2005).
Berlatar di dunia futuristic totaliter Inggris, ada seorang pejuang kebebasan yang dikenal sebagai V menggunakan taktir teroris dalam rangka melwan pemerintahasan yang fasis dan penindas.
4. A Taxi Driver (dirilis tahun 2017).
Bercerita tentang seorang supir taksi yang mengantar seorang reporter Jerman dari Seoul ke Gwangju untuk meliput pemberontakan pada tahun 1980. Pada akhirnya ia menyesali keputusannya setelah terjebak dalam kekerasan di sekitarnya.
5.Valkyrie (dirilis tahun 2008).
Pada puncak Perang Dunia ke II di mana sekelompok perwira Jerman menyusun sebuah rencana untuk membunuh Hitler dan merebut kendali komando militer demi mengakhiri perang.
6.Blood Diamond (dirilis tahun 2006).
Bercerita tentang pemberontakan kelompok Revolutionary United Front terhadap pemerintahan kala itu. Kelompok tersebut merasa tidak puas akan kinerja pemerintah serta merasa diperlakukan secara tidak adil.
7.No Escape (dirilis tahun 2015).
Berkisah tentang Jack Dwyer dan keluarganya ke Asia Tenggara membuat mereka terjebak dalam aksi penolakan terhadap warga asing. Hal tersebut membuatnya melakukan segala cara untuk menyelamatkan istri dan anaknya.
