Membahas tentang tanaman kelapa memang banyak manfaatnya. Salah satu bagian tanaman kelapa yang sering dimanfaatkan manusia adalah buahnya. Pada buah kelapa terdapat daging yang bisa dikonsumsi secara langsung atau melewati proses pengolahan untuk kemudian baru bisa menjadi bahan konsumsi.

Santan merupakan sari dari daging buah kelapa yang diparut kemudian diberi air secukupnya untuk diperas dan diambil sarinya. Sari dari daging kelapa kemudian dimasak sampai mendidih. Setelah itu olahan sari daging kelapa yang disebut santan bisa dijadikan sebagai campuran makanan dan minuman. Terdapat pula cara mengolah makanan atau minuman yang langsung mencampurkan santan mentah untuk kemudian dimasak bersama bahan lainnya.

Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan yang paling ditunggu oleh umat muslim, tidak terkecuali di Indonesia. Di negara kita terdapat banyak sekali makanan dan minuman tradisional yang semakin banyak dijual ketika bulan Ramadan. Di antara banyaknya minuman tradisional yang biasa dijual pada bulan Ramadan, santan menjadi salah satu campuran dari minuman-minuman tersebut. Di bawah ini ada beberapa minuman tradisional yang banyak dijual pada masa bulan Ramadan dengan campuran santan.

1. Kolak.

Kolak menjadi salah satu jenis minuman yang biasa dan mudah ditemukan pada bulan Ramadan. Di dalamnya bisa terdapat pisang, ketela, ubi, kolang-kaling atau juga labu. Minuman ini dibuat dari santan yang dimasak bersama dengan isian-isian di atas ditambah dengan gula untuk menambah cita rasa manis, kadang juga diberi sedikit taburan garam untuk membuatnya terasa gurih. Dan jahe untuk menjadikan minuman lebih nikmat, serta bisa menghangatkan tubuh.

2. Dawet.

Dawet merupakan salah satu minuman tradisional dari Indonesia. Minuman ini juga bisa dengan mudah ditemukan pada saat bulan Ramadan di Jawa, seperti halnya minuman atau makanan takjil lainnya. Dawet biasanya berisi santan, sirup atau gula kelapa maupun gula aren yang dicairkan, dan juga cendol.

3. Cincau.

Cincau menjadi salah satu minuman dimana penyajiannya bisa menggunakan santan seperti pada cara penyajian dawet. Cincau yang merupakan sari dari daun dengan nama yang sama juga salah satu minuman trdisional di Indonesia. Tekstur dari cincau hampir mirip dengan agar-agar atau jelly, yaitu kenyal, transparan dengan warna hijau sampai cokelat kehitam-hitaman.

4. Gempol.

Gempol yang dibentuk seperti bola dengan warna merah, hijau, putih atau yang lainnya juga dicampur santan dalam penyajiannya. Untuk proses penyajiannya, mungkin bisa dicari dan dipelajari dari tutorial di internet.

5. Buburkacang hijau.

Bubur kacang hijau tradisional juga menggunakan santan sebagai salah satu bahannya. Dalam proses pembuatannya, santan akan direbus bersama dengan kacang hijau, gula merah, jahe dan sedikit garam seperti halnya memasak kolak. Pengolahan bahan untuk bubur kacang hijau juga bisa dimasak secara masing-masing antara kacang hijau, gula merah, jahe yang dimasak bersama, kemudian santan dan sedikit garam yang dimasak terpisah seperti pada pedagang bubur ini. Kemudian ketika semua bahan telang matang tinggal dicampurkan untuk disajikan.

6. Buburketan hitam.

Ketan hitam juga biasa dijadikan sebagai bubur dan disajikan dengan tambahan santan. Ketan hitam yang telah diberi tambahan gula dan santan yang telah diberi sedikit garam untuk memberikan rasa gurih dimasak terpisah untuk nanti dicampurkan ketika akan disajikan. Seperti penyajian dawet dan cincau. Ketan hitam juga bisa dicampurkan kedalam bubur kacang hijau.

Demikian sedikit penjelasan tentang minuman tradisional dengan santan yang sering muncul pada bulan Ramadan. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan tentang penjelasannya. Terima kasih!