Setiap hari dunia kehilangan puluhan spesies hewan langka. Sebanyak 30%-50% dari semua spesies di dunia bergerak menuju kepunahan pada pertengahan abad ini, dan tak ada yang bisa disalahkan kecuali kita sendiri.
Perdagangan illegal satwa telah menjadi ancaman nyata bagi upaya konservasi satwa-satwa yang dilindungi. Perdagangan satwa ilegal bahkan termasuk dalam industri menjanjikan yang berada diurutan perdagangan illegal terbesar kelima di dunia setelah perdagangan narkoba. Permintaan satwa meningkat sebagai hewan peliharaan, hadiah, bahan pengobatan, makanan, fesyen, dan produk lainnya.
Nah, berikut daftar nama spesies-spesies satwa yang sedang mendekati kepunahan. Berdasarkan data dari WWF, spesies-spesies ini termasuk dalam 17 hewan atau spesies yang kritis dan terancam punah.
1. Iguana Tanah.
Iguana tanah (Cyclura pinguis) bisa tumbuh mencapai 10,4 kg dengan panjang 600 cm. Hewan ini hidup di Anegada, bagian paling utara dari Kepulauan Virgin di Inggris. Sayang, hewan ini hanya tersisa kurang dari 200 ekor di alam liar. Hewan ini terancam punah karena banyak diburu oleh kucing liar dan anjing.
2. Vaquita.

Vaquita (Phocoena sinus) adalah spesies lumba-lumba langka yang endemik di bagian utara Teluk California. Vaquita terdaftar sebagai hewan yang terancam punah karena diperkirakan jumlah individu yang menurun hingga di bawah 100 pada tahun 2014. Jumlah tersebut diperbarui menjadi sekitar 60 individu di tahun 2015. Penurunan spesies ini banyak disebabkan oleh tangkapan sampingan dari kegiatan ilegal penangkapan Totoaba dengan jaring insang.
Vaquita tidak pernah diburu secara langsung, sebagian besar karena hewan ini terjebak dalam kegiatan ilegal jaring insang yang dimaksudkan untuk menangkap Totoaba. Perdagangan Totoaba yang meningkat, didorong oleh permintaan dari Tiongkok (di mana mereka digunakan dalam sup, yang dianggap lezat dan juga dianggap memiliki nilai obat), sangat memperburuk masalah.
3. Harimau Sumatera.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) termasuk spesies yang terdaftar di WWF sebagai Spesies yang Sangat Terancam Punah pada daftar merah IUCN pada tahun 2008. Populasinya diperkirakan 441 hingga 679. Harimau Sumatera adalah satu-satunya populasi harimau yang bertahan hidup di Kepulauan Sunda sampai sekarang, di mana harimau Bali dan Harimau Jawa sudah punah.
Ancaman utama kepunahan Harimau Sumatera termasuk karena hilangnya habitat oleh ekspansi perkebunan kelapa sawit dan penanaman perkebunan akasia, penumpukan pemangsa mangsa, dan perdagangan ilegal, terutama untuk pasar domestik. Selain itu, meningkatnya emisi gas rumah kaca juga berperan dalam perubahan iklim antropogenik, sehingga semakin menambah tekanan lingkungan pada spesies ini.
4. Owa Cao-Vit.

Owa Cao-Vit (Nomascus Nasutus), hidup di pegunungan berhutan di perbatasan Vietnam dan Tiongkok. pada tahun 1960, spesies ini pernah dinyatakan punah. Sampai saat ini ada sekitar 100-110 spesies yang masih bertahan hidup. Kepunahan ini disebabkan oleh penduduk setempat yang sering berburu meskipun ilegal untuk dijadikan santapan, karena makan malam daging liar yang eksotis populer di kalangan penduduk setempat.
5. Kura-kura Burma.

Kura-kura Burma (Batagur Trifittata) sempat disangka punah karena tidak pernah ditemukan. Namun pada tahun 2000-an, kura-kura ini kembali ditemukan di perairan Myanmar. Semenjak itu, kura-kura ini pun dipelihara dan disimpan di tempat khusus supaya bisa dipantau. Sayang, para ahli tidak tahu berapa jumlah Kura-kura Burma di alam liar.
Ironisnya, di sebagian negara Asia, Kura-kura dianggap sebagai makanan khas yang lezat dan simbol pembawa keberuntungan.