Sebelum era Millennium dulu, kiblatnya industri video game dunia ada di Jepang. Sebelum akhirnya Amerika dan Eropa bisa menyusul kehebatan Jepang dalam kreasi dan ide-ide video game, Jepang adalah pemimpin pasar. Sangat banyak game yang dirilis di Jepang namun kemudian tidak diterbitkan di negara manapun selain di Jepang sendiri. Hal ini dulu, terutama sebelum era internet dimulai / pasca Millennium, merupakan situasi yang menjengkelkan fans video game di negara seperti Amerika. Mereka sering kali hanya bisa melihat dari kejauhan saat sebuah judul game dirilis di Jepang dan mereka tidak mendapatkan translasinya. Alias tidak diterjemahkan ke bahasa Inggris.

Beberapa dari mereka yang 'hardcore' lantas mengimpor game tersebut dari Jepang dan memainkannya dalam bahasa asli dari game itu sendiri alias bahasa Jepang. Tentu saja tidak banyak orang Amerika yang mengerti dan menguasai bahasa Jepang. Anekdot saat itu adalah game berbahasa bulan karena huruf Jepang yang rumit serta minimnys petunjuk dalam huruf Latin.

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

Hayo siapa yang bisa baca? (Sumber gambar: Legends of Localization)

Intinya, memainkan game berbahasa Jepang adalah satu-satunya cara untuk menikmati game Jepang yang tidak mendapatkan rilis di Amerika atau Eropa. Terdengar merepotkan dan menjengkelkan? Jelas. Bahamut Lagoon (Super Famicom, 1996) atau Tobal 2 (PlayStation, 1997) adalah contoh mudah game bagus, seru, cakep, tapi hanya tersedia dalam bahasa Jepang (kecuali jika menghitung fans translation yang tidak resmi).

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

Tobal 2 (Sumber gambar: Hardcore Gaming 101)

Tapi tahukah kamu apa yang lebih menjengkelkan dari kondisi seperti tadi?

Yaitu jika game-nya memiliki dialog/voice acting berbahasa Inggris atau malah memiliki latar belakang tentang Amerika namun tidak dirilis di Amerika itu sendiri. Artinya secara konsep dan tampilan, game dengan dialog/voice acting Inggris atau bercerita tentang Amerika sudah ideal banget untuk ditranslasikan buat pasar Amerika. Namun hal itu tidak terjadi. Dan itu benar-benar sebuah kemubaziran. Judul-judul berikut adalah contoh dari situasi seperti itu; walau ada di antara mereka yang akhirnya di tahun 2019 mendapatkan kesempatan untuk ditranslasikan secara resmi dan dijual untuk pasar Amerika Serikat.

1. Tengai Makyo: Daiyon no Mokushiroku.

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

(Sumber gambar: Japan Retro Direct)

Platform: Sega Saturn (1997), Sony PlayStation Portable (2006)

Genre: RPG.

Ini game keren banget. Terutama untuk ukuran 90an. Animasi bagus dengan grafik terbaik yang bisa era 90an berikan. Daiyon no Mokushiroku (atau "The Apocalypse IV") merupakan bagian dari seri game "Tengai Makyo" yang populer di Jepang. Seri Tengai Makyo biasa memiliki latar belakang cerita di dunia fiksi Jepang yang di-plesetin dengan kata Jipang. Namun Daiyon no Mokushiroku memilih latar belakang Amerika dalam format fiksi dengan linimasa 1890an. Saya dulu sempat memainkannya di Sega Saturn dan tentu saja kebingungan karena bahasa Jepang yang digunakan. Game ini juga mendapatkan re-release untuk PlayStation Portable / PSP namun tetap saja hanya dijual di negara Jepang. Untuk yang mengerti bahasa Jepang dan ingin merasakan game ini bisa mencobanya lewat Saturn, PSP atau emulator di PC.

https://www.youtube.com/watch?v=7gqC3ntPUe0

2. Squares Tom Sawyer.

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

(Sumber gambar: YouTube)

Platform: Nintendo Famicom (1989)

Genre: RPG

Mendapat reputasi dari media Barat sebagai game rasis karena penggambaran karakter berkulit hitam dengan bibir tebal, game ini mengambil tema bebas dari kisah klasik Tom Sawyer karangan novelis Mark Twain. Mengambil setting Sungai Mississippi di kota fiksi St. Petersburg, Missouri game ini bercerita tentang Tom Sawyer yang berburu harta karun bersama teman-temannya. Dirilis sebelum Final Fantasy perdana, Squares Tom Sawyer tidak akan pernah mendapatkan rilis di Amerika karena reputasi game rasis yang kadung dibangun oleh media-media Barat. Tapi hal itu tidak mencegah adanya fan translation alias translasi tidak resmi buatan fans yang beredar di internet untuk game satu ini.

https://www.youtube.com/watch?v=pHceFHU7d3g

3. Mother 3.

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

(Sumber gambar: Amazon)

Platform: Game Boy Advance (2006)

Genre: RPG

Melewati proses produksi lebih dari 12 tahun, Mother 3 merupakan sequel dari Mother 2. Menariknya, Mother 2 mendapatkan translasi resmi di Super Nintendo walau judulnya diganti menjadi Earthbound. Namun Mother 3 tidak seberuntung pendahulunya. Secara kritik dan penjualan, Mother 3 tergolong sangat bagus (di Jepang) sehingga sedikit mengherankan melihat Nintendo tidak merilisnya ke dalam bahasa Inggris seperti halnya Mother 2 / Earthbound. Sekelompok fans jagoan coding mencoba menranslasikan game ini secara swadaya dan data untuk itu kini sudah tersebar di internet.

https://www.youtube.com/watch?v=B8pWyaHCnRU

4. Phantasy Star Online 2.

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

(Sumber gambar: Nintendo Life)

Platform: Xbox One, Windows PC (2020)

Genre: Online RPG

Tadinya bersifat Japan Only saat dirilis pertama kali tahun 2012 untuk Windows PC namun di event E3 2019 yang baru lewat dikonfirmasikan kalau Phantasy Star Online 2 akhirnya akan mendapatkan rilis resmi untuk pasar Amerika Serikat. Tentu saja itu kabar gembira untuk fans Phantasy Star Online 2 di Amerika yang selama ini harus bermain di server dan dalam bahasa Jepang. Phantasy Star Online dulu memulai debut di Sega Dreamcast dan hingga hari ini memiliki barisan fans loyal yang cukup banyak jumlahnya.

https://www.youtube.com/watch?v=X7aNatPKWRY

5. Metal Wolf Chaos XD.

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

(Sumber gambar: Metal Wolf Chaos.Com)

Platform: Xbox (2004), Xbox One, PlayStation 4 dan Windows PC (2019)

Genre: Third Person Shooter

Inilah contoh keras sebuah game Jepang dengan audio berbahasa Inggris dan bertema tentang Amerika Serikat tapi tidak bisa dirasakan oleh gamers Amerika Serikat. Setidaknya sampai Agustus 2019 ini. Metal Wolf Chaos memiliki plot tentang Presiden Amerika Serikat yang mencoba menyelamatkan negara dari kudeta Wakil Presiden. Mungkin sulit mencari tema patriotisme seperti ini di video game judul lain. Dengan mengendarai Mecha (atau Tank Super Multiguna), Presiden Michael Wilson berusaha menghentikan aksi kudeta Wakil Presiden Richard Hawk demi keselamatan negara Amerika Serikat.

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

Gedung Putih terbakar! (Sumber gambar: YouTube)

Kepopuleran Xbox tidak besar di negara Jepang sehingga mereka butuh game yang bisa memikat gamers di sana. Gamers Jepang suka dengan Mecha serta robot maka dibuatlah game ini. Sambutan yang diterima memang tidak sebagus harapan namun Metal Wolf Chaos meraih status cult di antara gamers Amerika yang jengkel karena tidak dapat memainkan game tentang Amerika ini di negara mereka dalam bahasa Inggris. Setelah fans lama berharap (dan mengumpat), FromSoftware sebagai publisher Metal Wolf Chaos akhirnya segera merilis versi Remaster dari game itu; kali ini untuk pasar Amerika Serikat dengan pilihan platform lengkap (Windows PC, Xbox One dan PlayStation 4). Huzzah!

https://www.youtube.com/watch?v=yG1HahKYZzc

Ke depannya semoga game-game Jepang yang keren namun tidak mendapatkan translasi resmi bahasa Inggris mendapatkan kesempatan juga. Game-game seperti Zangeki no Reginleiv (Wii, 2010) atau Racing Lagoon (PS1, 1999) perlu diketahui oleh gamer-gamer yang tidak menguasai bahasa Jepang. Memang tidak mudah dan murah untuk men-translasikan sebuah game Jepang ke bahasa Inggris namun melihat beberapa translasi fans bagus seperti yang terjadi untuk game Mother 3, rasanya hal tersebut bukan hal sulit.

Kamu punya pilihan judul game Jepang yang ingin kamu mainkan dalam bahasa Inggris?

5 Game dengan elemen Amerika tapi tidak dirilis di Amerika Serikat

Screenshot Reginleiv (Sumber gambar: Giant Bomb)

https://www.youtube.com/watch?v=vXY-L37qROM