5 Film Korea klasik ini cocok ditonton saat akhir pekan, awas baper

Apabila kamu penggemar film dan berencana mengisi akhir pekan Anda dengan film-film klasik dari negeri ginseng, berikut lima rekomendasi film legendaris yang bisa kamu tambahkan ke daftar film yang mau kamu tonton! Mulai dari thriller, slice of life, atau romance, whatever floats your boat!

1. Train To Busan

Film action-thriller mengenai zombie apocalypse ini merupakan film dari Korea Selatan pertama yang mencatat lebih dari 10 juta penonton bioskop. Dibintangi oleh aktor veteran Gong Yoo, Jung Yumi, dan Ma Dongseok, film ini menceritakan mengenai wabah zombie yang menjangkit satu demi satu penumpang dalam kereta menuju Kota Busan. Gong Yoo berperan sebagai seorang manager keuangan yang telah bercerai dan kurang menaruh perhatian pada anaknya. Pada hari ulang tahun anaknya, ia naik kereta ke Busan untuk mengantar anak tersebut ke rumah ibunya.

Yang membuat film ini berbeda dari film zombie apocalypse pada umumnya adalah nilai-nilai sosial yang tercermin dalam pribadi setiap karakternya. Meskipun penuh ketegangan, tetapi ada kehangatan dalam cerita mereka. Seperti pengorbanan, penyesalan, dan kasih sayang seorang ayah dan suami kepada anak dan istrinya.

2. The Beauty Inside

Film ini bukan tipikal film romantis seperti pada umumnya. Pasalnya, tokoh utama pria dalam film ini bangun dengan tubuh yang berbeda setiap harinya. Mulai dari pria muda tampan dengan tubuh six-pack, pria gemuk, pria setengah baya botak, orang Barat, perempuan, bahkan kakek-kakek. Meskipun kepribadiannya tetap sama, tetapi tubuh luarnya berganti setiap hari. Suatu hari, ia jatuh cinta dengan seorang perempuan dan dimulailah perjalanan cinta mereka. Film ini merupakan adaptasi dari film pendek di sosial media dengan judul yang sama yang dikembangkan oleh Intel dan Toshiba.

Peran utama laki-laki film ini dibintangi oleh 123 aktor yang berbeda, dan peran utama wanita dibintangi oleh aktris Han Hyojoo. Mungkin ungkapan yang tepat untuk film ini adalah emotional roller-coaster. Satu saat kamu tertawa, satu saat kamu merasakan kupu-kupu di perutmu karena manisnya kedua tokoh utama, lain saat, kamu menghabiskan satu gulung tisu.

3. A Werewolf Boy

Dibintangi oleh Song Joongki dan Park Boyoung, film ini bercerita tentang kisah kasih seorang gadis dengan werewolf. Jalinan cinta yang terkesan polos ini dipadu dengan teknik cinematography yang begitu menawan sehingga membuat penonton terkesima. Kalau kamu penggemar genre fantasy-romance, film ini satu ini merupakan salah satu film yang wajib kamu tonton. Tapi jangan lupa siapkan tisu ya!

4. A Moment To Remember

Film tear-jerker yang satu ini termasuk film jadul tapi tidak terlupakan. A Moment To Remember dibintangi oleh aktor veteran Jung Woosung dan Son Yejin dan mengisahkan tentang sepasang kasih yang diadaptasi dari drama Jepang Pure Soul. Di pertengahan perjalanan kasih mereka, Son Yejin didiagnosis menderita Alzheimer dan perlahan-lahan memorinya menghilang. Dimulailah perjuangan Jung Woosung dalam mempertahankan kasih mereka dan menghadapi rintangan-rintangan untuk dapat tetap berada di sisi Son Yejin. Di tahun rilisnya di tahun 2004, film ini menduduki peringkat nomor satu di bioskop selama dua minggu berturut-turut dan merupakan salah satu film paling sukses di Korea Selatan.

5. The Way Home

Masih berkutat di film jadul dan tear-jerker, The Way Home merupakan salah satu film yang mengingatkan penonton akan kasih sayang seorang nenek. Dibintangi oleh aktor Yoo Seungho, yang saat itu masih berumur 9 tahun, film ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki dari Seoul yang dititipkan oleh ibunya di rumah neneknya di pedesaan terpencil. Nenek tersebut sudah berumur 78 tahun dan bisu. Tentu saja awalnya anak tersebut kesal dan sangat memberontak karena bosan dengan suasana pedesaan dan neneknya tidak dapat mengerti apa yang dia mau. Namun, neneknya dengan sabar mengurus dan mencurahkannya dengan kasih sayang.

Mungkin yang membuat para penonton menitikkan air mata adalah karena teringat oleh nenek atau orang tua mereka sendiri. Seringkali, generasi muda sekarang lupa akan kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan oleh orang tua atau kakek nenek mereka. Mungkin saat kecil kita banyak menyakiti hati mereka, tetapi mereka tetap mencintai kita tanpa syarat.