Bagi para wisatawan, Toraja merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki beragam tempat wisata. Kearifan lokal Toraja yang sangat kuat menjadikan Toraja tak henti-hentinya menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Selain tempat wisata yang menarik dan beragam, para wisatawan juga dibuat terkagum-kagum dengan ritual pemakaman adat Toraja yang disebut dengan istilah Rambu Solo'. Berbicara mengenai Rambu Solo', ada beberapa fakta menarik yang pastinya bakal bikin kamu nggak bakal move on saking menariknya serta ingin mengunjungi daerah tersebut. Simak beberapa faktanya.

1. Menghabiskan uang sampai miliaran rupiah.

Upacara adat Rambu Solo' merupakan salah satu upacara pemakaman termahal di dunia. Bagaimana tidak, untuk satu kali prosesi pemakaman saja bisa menghabiskan dana ratusan sampai miliaran rupiah.

Upacara Rambu Solo' dilakukan sebagai penghormatan dan pengantaran arwah orang yang meninggal menuju alam roh. Jadi upacara ini melambangkan kesempurnaan kematian seseorang agar bisa pergi dengan tenang dan bahagia. Banyaknya kurban berupa babi dan kerbau menjadi salah satu alasan mengapa Rambu Solo menjadi upacara adat kematian yang terkenal mahal.

2. Mapasilaga Tedong.

Bila di Spanyol ada adu banteng, di Toraja terkenal dengan adu kerbau yang disebut dengan istilah "Mapasilaga Tedong". Mapasilaga Tedong adalah tradisi unik yang dilakukan suku Toraja yang termasuk dalam rangkaian upacara adat dimulai. Dua kerbau akan diadu dengan menghantamkan tanduk satu sama lain. Kerbau yang berlari meninggalkan arena Mapasilaga Tedong lebih dulu akan dinyatakan kalah.

3. Bagi masyarakat Toraja, sebelum upacara rambu Solo diadakan, orang yang telah meninggal akan dianggap sebagai orang sakit.

Dengan status sakit orang yang telah meninggal harus dirawat dan diberlakukan seperti orang yang masih hidup. Sebelum pengadaan upacara Rambu Solo' orang yang sudah meninggal akan ditemani serta disediakan makanan sama seperti orang yang masih hidup. Rambu Solo baru akan diadakan setelah adanya kesepakatan dari keluarga yang bersangkutan. Jadi sebelum ritual Rambu Solo diadakan, jenazah akan dismayamkan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

4. Jumlah kerbau dan babi yang dikurbankan sendiri tergantung pada strata sosial keluarga.

Semakin tinggi strat sosial suku Toraja maka jumlah babi dan kerbau yang dikurbankan akan semakin banyak.

5. Meskipun terlihat boros, upacara Rambu Solo' juga mengandung unsur tolong-menolong.

Hal ini terlihat adanya sumbangan berupa kerbau, babi, ataupun berupa uang dari sanak saudara bagi keluarga yang melakukan upacara adat Rambu Solo'. Biasanya juga terdapat pembagian daging kerbau untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu.

Menarik, bukan, tradisi Rambu Solo'? Bagi yang ingin menyaksikan secara langsung, silakan kunjungi Toraja.