Bulan Ramadan 1441 H akan segera tiba. Dialah bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Kesempatan besar bagi kita untuk menata hati dan diri.Tak terkecuali bagi penulis. Siapa pun itu, dari genre apa pun, dari klasifikasi mana pun, pasti bersiap riang gembira menyambutnya.

Bagaimana dan seperti apa persiapan para penulis agar tetap memiliki determinasi tinggi untuk terus menelurkan karya-karyanya?Kamu simak saja 5 pengembang determinasi kepenulisan agar tetap produktif. Yuk, cek!

1. Aklimatisasi diri.

5 Bekal determinasi jelang Ramadan bagi penulis

Aklimatisasi atau upaya penyesuaian diri untuk menyambut Ramadan adalah poin pertama yang sangat penting sekali.Bulan Ramadan yang diisi dengan ibadah puasa dan ritual lainnya tentunya cukup menguras energi dan waktu. Namun, sebagai penulis, ini bukan berarti mengendurkan determinasi menulisnya.

Dengan aklimatisasi yang baik, justru penulis akan lebih fokus dan produktif di bulan Ramadan. Aklimatisasi tersebut adalah dengan cara menyesuaikan ketersitaan energi dan daya tahan tubuh agar energi dan semangat menulis tetap terjaga dalam keadaan puasa.

Aklimatisasi yang baik adalah melatih berpuasa sunah jelang Ramadan. Ini sangat membantu ketika sudah memasuki Ramadan. Kamu sudah tidak loyo dan kaget lagi. Kamu akan tetap mempunyai ketersediaan energi dan kestabilan semangat yang tinggi untuk tetap nulis.

Ingat, menulis itu cukup menyita banyak energi. Otak bekerja keras untuk membangun konsentrasi dan nalar. Maka dari itu, latihlah dengan puasa sunah jelang Ramadan agar kamu bisa menyesuaikan diri dan tetap produktif nulis.

Bentuk aklimatisasi lainnya adalah menulis di waktu-waktu setelah berbuka hingga jelang waktu sahur. Untuk yang ini pasti kamu bisa. Tinggal sesuaikan waktu dan durasi menulisnya. Prioritaskan jelang waktu sahur, di mana ide-ide sering lancar mengalir. Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh di puncak fitnessdan pikiran lebih jernih.

2. Inventarisasi ide.

5 Bekal determinasi jelang Ramadan bagi penulis

Jelang Ramadan, bersiaplah dengan sederet dan sejumlah besar ide dan topik sebagai bahan untuk menulis.Perkaya dengan topik khas Ramadan yang unik dan berkarakter. Topik religius misalnya. Kamu juga bisa menggali Ramadan dari segala sisi yang lebih luas, lebih humanis, dan universal.

Persiapan ide dan topik ini penting untuk menghindariwriter blockyang bisa bikin kamu mati kutu. Ujung-ujungnya menyerah. Padahal, Ramadan sediakan pelipatgandaan pahala amal dan ibadah.Jadi, jangan sia-siakan kesempatan langka dan berharga ini hanya karenawriter block.

3. Spesialisasi topik.

5 Bekal determinasi jelang Ramadan bagi penulis

Untuk menggenjot determinasi kepenulisan, kamu perlu membuat Ramadan sebagai sesuatu yang spesial.Banyak cara untuk hal ini, misalnya spesialisasi topik dengan melintas batas dari ciri dan gaya nulismu.

Jika kamu seorang penulis dengan spesialisasi tulisan bertema keduniaan dan heboh dunia, maka cobalah nulis tema akhirat yang penuh renungan dan menyejukkan hati.Ini adalah cara untuk merangsang lompatan rutinitas tematik yang bisa menghasilkan sesuatu spesial dan besar.Kamu akan merasakan perombakan nalar dan ide pada sebuah kesadaran utuh. Tentunya dalam dan juga berkesan.

4. Aktualisasi ide.

5 Bekal determinasi jelang Ramadan bagi penulis

Ramadan mengajari bagaimana agar pikiranmu sebersih dan selaras dengan perbuatanmu. Begitu sebaliknya, sinkron adalah kunci.

Aktualisasi kesadaran utuh dan bersih dari penulis akan tercermin dari karakter tulisannya.Ramadan mengajari kamu bagaimana menyajikan isi tulisan yang jujur, sopan dan tidak mengandung fitnah serta patuh pada kode etk kepenulisan baik lainnya.

Oleh karena itu, persiapkan juga model dan aktualisasi sesuai dengan keinginanmu dan bakatmu. Misal, saya ingin menjadi penulis teknokrat yang religius atau saya ingin menjadi penulis millenial yang bertakwa.

Jelang Ramadan ini, bentuk nyatanya kamu paling tidak sudah merancang sebuah bentuk aktualisasi semisal mewarnai tulisan kamu dengan etika tingkat tinggi atau berupaya untuk memberi sentuhan religius untuk tulisan-tulisan yang bertema hedonis.

5.Rekapitulasi mental.

5 Bekal determinasi jelang Ramadan bagi penulis

Perhitungan detail atau rekapitulasi untuk mental kamu jelang Ramadan adalah hal baik yang harus kamu coba. Maksudnya, jelang Ramadan ini, kamu sebagai penulis harus mampu berubah dan berevolusi untuk menjadi baik lewat tulisan-tulisan kamu. Tulisan sangat membantumu untuk menapaki jalan yang lurus. Tulisan juga menjadi curahan untuk intropeksi diri.

Rekapitulasi mental bagi sebuah perubahan radikal ya lewat tulisan. Menulis bagi kamu ibarat jalan yang akan menuntun ke arah perubahan besar.

Dengan tetap produktif menulis di Bulan Ramadan akan membuat mentalmu jadi tangguh. Dengan perlakuan ibadah berfrekuensi tinggi dan dibarengi dengan militansi nulis yang tinggi pula, semoga menjadikan kamu seorang penulis yang berkualitas.

Kurang berapa hari Ramadan? Ayo, kawan penulis, persiapkan!