Setiap individu memiliki stres dalam belajar yang berbeda, hal ini disebut dengan stres akademik. Kesulitan yang dialami yaitu dalam memahami, terlalu terbebani dengan tugas-tugas yang ada, dan stres dalam belajar terkadang tidak sesimpel yang kita bayangkan. Banyak penyebab yang ditimbulkan, bahkan sampai akhirnya seseorang itu bisa jadi tidak memiliki motivasi lagi dalam belajar.

Menurut APA (2012) dalam Anggraini (2009) mengatakan bahwa stres dapat diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Tekanan yang dialami individu akan memengaruhi banyak aspek dalam dirinya. Menurut Lumongga (dalam Kartika, 2015) jenis stres tersebut dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu distress dan eustress. Distress merupakan jenis stres negatif yang sifatnya mengganggu individu yang mengalaminya, sedangkan eustress adalah jenis stres yang sifatnya positif atau membangun.

Stres akademik ialah stres yang timbul akibat adanya proses pembelajaran yang dirasa sulit dan memberikan tekanan bagi individu dalam menjalaninya. Olejnik dan Holschuh (dalam Sofyanti & Prihastuti,2017) menggambarkan stres akademik ialah respon yang muncul karena terlalu banyak tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan siswa.

Hardjana (dalam Kartika, 2015) menjelaskan bahwa individu yang mengalami stres memiliki gejala sebagai berikut:

1. Gejala fisikal.

Gejala stres yang berkaitan dengan kondisi dan fungsi fisik atau tubuh dari seseorang.

2. Gejala emosional.

Gejala stres yang berkaitan dengan keadaan psikis dan mental seseorang.

3. Gejala intelektual.

Gejala stres yang berkaitan dengan pola pikir seseorang.

4. Gejala interpersonal.

Gejala stres yang memengaruhi hubungan dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah.

Tanpa disadari mungkin kita mengalami stres akademik karena begitu banyak tuntutan yang diterima. Untuk itu perlu mengetahui gejala serta cara menghadapi stres akademik, yaitu sebagai berikut.

1. Mengalihkan fokus pikiran.

Alihkan pandangan kepada hal-hal yang membuat bahagia. Jangan terlalu memikirkan apa yang belum terjadi tetapi fokuskan pada apa yang ada.

2. Selesaikan masalah sedikit demi sedikit.

Jika stres dikarenkan tugas, maka selesaikanlah tugas sedikit demi sedikit agar pikiran tidak terlalu terbebani dan tugas dapat terselesaikan dengan baik.

3. Berlibur.

Berlibur adalah cara yang efektif untuk mengurangi stres dalam belajar. Ketika pikiran kita dipenuhi dengan tugas maka luangkan waktu untuk menyegarkan pikiran.

4. Tentukan prioritas.

Kerjakan apa yang sekiranya lebih penting dan harus segera diselesaikan.

Berkacalah pada orang-orang hebat di luar sana, lihat apa yang mereka jalani selama ini. Apakah mereka hanya berdiam diri dan menunggu segala pencapaian-pencapaian yang diinginkannya jatuh dari langit (Patimah.E, 2017).