Pendidikan adalah serangkaian proses menuntut ilmu dalam jalur formal untuk sarana peningkatan kemampuan dan pengetahuan individu. Adapun menurut ahli, M.J Langeveld berpendapat bahwa pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa ke arah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya agar mandiri dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan menurut UU No.2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti, mandiri, serta kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab terhadap bangsa. Berdasarkan pemaparan tersebut menyarankan anak bangsa untuk menuntut pendidikan.

Belakangan ini minatnya belajar di Indonesia sangatlah minim, terutama dalam kategori membaca. Tingkat literasi Indonesia di dunia menempati ranking ke 62 dari 70 atau berada pada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Tujuan literasi sendiri adalah memperdalam pengetahuan seseorang terhadap subjek ilmu pengetahuan.

Adapun penyebab atau faktor yang menyebabkan kurangnya minat belajar dan membaca ini adalah sebagai berikut.

1. Mudahnya memperoleh informasi yang instan.

Jika dulu kita ingin memperoleh jawaban yang pasti harus membaca buku, sekarang dengan keberadaan teknologi informasi (internet) membuat para siswa dengan mudahnya menemukan informasi yang dicari.

2. Pengaruh media sosial.

Pada era milenial ini media sosial memegang peranan yang besar dalam memengaruhi minat belajar dan membaca siswa. Keberadaan media sosial ibaratkan candu bagi sang pengguna. Dalam hal tersebut kita sebagai pengguna harus pandai dalam memilah waktu dan isinya.

3. Banyaknya hiburan.

Tayangan yang disiarkan di televisi membuat anak menjadi lebih betah untuk menonton TV. Belum lagi kehadiran YouTube yang membuat siswa/pelajar dengan leluasa bisa menonton tayangan yang disukai, maka otomatis waktu yang akan digunakan untuk belajar semakin sedikit.

4. Tidak efektifnya proses belajar.

Saat ini masalah yang paling utama pemicu minimnya minat belajar adalah tidak adanya proses belajar tatap muka atau daring. Karena hampir dua tahun ini negara kita mengalami pandemi Covid-19. Tidak hanya pendidikan, ekonomi juga mengalami dampak pandemi.

Ada solusi yang dapat kita lakukan guna meningkatkan minat belajar dan membaca di negeri. Di antaranya adalah membuat program membaca bagi siswa sekolah dan memanfaatkan teknologi untuk mengakses bahan bacaan elektronik seperti e-book.

Pada zaman modern sekarang pasti hampir semua prang mulai dari anak-anak hingga dewasa sudah memiliki handphone. Dengan gawai itu kita bisa menggunakan waktu secara cermat seperti membaca ataupun belajar.

Perpustakaan Nasional juga memfasilitasi masyarakat di seluruh Indonesia agar dapat meminjam buku elektronik gratis melalui lewat aplikasi IPUSNAS. Jadi tidak ada lagi bagi kita beralasan tidak adanya waktu untuk membaca.

Sebagai generasi muda, merasa rugilah ketika malas membaca. Kita juga perlu menyadari bahwa nasib bangsa berada di tangan kita. Maka dari itu sangat dianjurkan menjunjung tinggi pendidikan. Sebab seiring waktu berjalan, perkembangan zaman makin pesat dan persaingan di dunia makin tinggi. Maka tanamkanlah di dalam diri bahwa belajar dan membaca merupakan kegiatan wajib demi masa depan yang cerah.