Warunk Upnormal merupakan salah satu ikon yang sangat terkenal di kalangan milenial saat ini, khususnya anak-anak muda. Warung ini didirikan oleh Citarasa Prima Group (CRP Group) sejak Juni 2014 di Jl. P. H. H.Mustofa no 73, Bandung. Salah satu founder dari CRP Group ini bernama Sarita Sutedja. Sekarang Warunk Upnormal telah berdiri dengan banyak cabang. Beberapa di antaranya di Istana Plaza, Serang-Banten, Cihampelas 1, Cihampelas 2, Buah Batu, Tasikmalaya, Yogyakarta, dan lain-lain.

Warunk Upnormal selalu menyajikan produk-produk makanan yang unik. Salah satunya kreasi dari mie instan sehingga warung ini dijuluki sebagai Pelopor mie kekinian. Terdapat menu lain berupa susu, roti, dessert, dan kreasi nasi.

Walaupun menu makanan yang disajikan sangat unik, harga yang dipatok sangat terjangkau, berkisar Rp5 ribu hingga Rp40 ribuan. Tentunya sangat sesuai untuk dompet mahasiswa. Salah satu contoh yang membuktikan bahwa Warunk Upnormal memiliki menu yang unik dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

4 Cara Warunk Upnormal sampai menjadi industri makanan besar

Di balik keunikan dari brand Warunk Upnormal ini, ternyata terdapat beberapa fakta yang kita tidak ketahui tentang bagaimana awal mula berdirinya warung ini hingga bisa berkembang secara masif.

1. Warunk Upnormal menggunakan strategi bootstraping.

Apa itu bootstraping? Dalam dunia startup, bootstrap merupakan suatu metode untuk menghasilkan uang tanpa menggunakan dana eskternal (investor, dll) tetapi dari jasa atau hasil produk itu sendiri. Bootstrapingtidaklah mudah karena harus memulai sebuah bisnis dengan modal yang sangat minim.

Dari kasus Warunk Upnormal, Sarita Sutedja (Founder CRP Group) menjelaskan bahwa bootstraping yang dilakukan olehwarung ini yaitu dengan cara patungan (mengumpulkan dana dari masing-masing individu) sehingga mencapai target tertentu pada awal berdirinya Warunk Upnormal. Jika telah mencpai target, dana tersebut dialihkan untuk kebutuhan lain.

2. Menerapkan ilmu Revenue Stream.

Merupakan suatu usaha untuk menentukan sumber-sumber pendapatan perusahaan. Salah satu usaha yang dilakukan oleh Warunk Upnormal yaitu dengan menjual produknya sendiri, menjual kemitraan, dan juga menjual bahan-bahan yang diproduksi sendiri tanpa merek. Jika berbicara Revenue Stream tidak bisa asal menentukan, namun harus detail dan saling berdiskusi.

3. Percepatan pertumbuhan dengan cara menjual saham kepemilikan dan sistem bagi hasil.

Yang dimaksud bagi hasil oleh Sarita misalnya Warunk Upnormal mengincar suatu lokasi yang sangat strategis, tetapi pemilik lokasi tersebut tidak ingin menjual tempatnya. Sehingga alternatif lain yang bisa diambil adalah mengajak orang tersebut kerja sama.

4. Menggunakan nama-nama yang unik.

Warunk Upnormal menggunakan nama-nama unik pada menu makanannya. Dari mana asal nama tersebut? Upnormal mendapatkan nama-nama yang unik dan kreatif dari melakukan riset terhadap nama-nama di akun sosial media. Mereka juga berusaha mencermati tren yang lagi hype di dalam negeri dan luar negeri.

Walaupun Warunk Upnormal telah memiliki banyak cabang di Indonesia, mereka masih berencana dalam 10 tahun ke depan akan bisa memberikan lebih banyak manfaat di luar negeri.Semoga bermanfaat.