Baik itu mempunyai tiga pilar dasar utama yang meliputi diri sendiri, orang lain serta lingkungan. Orang yang baik mampu menjadi pembeda dan pengubah dari bagaimana cara lingkungan itu bekerja.

Ada dua kata kunci dari menjadi pribadi yang baik, yaitu kepercayaan dan juga profesionalisme. Menjadi baik kadang semudah kita memberi pengemis di pinggir jalan atau membantu wanita paruh baya menyebrang jalan. Namun, percayakah kamu ketika menjadi baik sebenarnya tak sekadar itu?

Kadang kita suka tertukar antara perilaku yang baik dengan perilaku yang benar. Perilaku yang baik akan menghasilkan sebuah kebaikan lagi. Berbeda jika kamu mengambil dasar menjadi manusia dengan landasan benar dan salah.

Mari saya contohkan, kamu melihat pasangan temanmu berselingkuh dan kamu memilih untuk tidak memberi tahu kepada temanmu. Alasannya adalah nanti saja biar tau sendiri, aku gak mau ngerusak hubungannya ini tindakan yang benar, namun tidak baik. Tindakan yang terlihat jahat sekarang, punya peluang berubah menjadi tindakan yang baik suatu saat. Tetapi tindakan yang benar, bisa menjadi tindakan yang jahat. Jadi, mari kita kupas ketiga dasar yang bisa menjadikan seseorang pribadi yang baik.

1. Diri sendiri.

Pribadi yang baik selalu tahu bahwa dirinya merupakan orang yang memiliki kemampuan lebih. Dia harus menanamkan di dalam dirinya sendiri bahwa dia adalah sosok yang spesial. Sosok yang mampu dan memiliki kelebihan untuk membuat suatu pembeda bagi lingkungannya.

Pribadi yang baik mampu memaksimalkan kelebihan yang dia miliki untuk terus diasah dan diperbaiki setiap waktunya. Kelebihan yang dia miliki tersebut juga akan bermanfaat dan tepat guna bagi kebutuhan lingkungannya.

Secara sederhana prinsip yang ada di dalam diri sendiri ini secara tahapan yaitu refleksikan diri kita, tanyakan ke dalam diri sendiri kelebihanku apa sih? Tuliskan apa saja yang merupakan kelebihan kita, bahkan sekecil apa pun hal itu. Keunggulan tetaplah keunggulan.

Kenapa kita sulit mengetahui keunggulan kita? Hal ini dikarenakan apa yang unggul dalam diri kita merupakan sesuatu yang sudah biasa kita lakukan.Socrates pernah berkata, Sesuatu keunggulan yang kamu ulang-ulang akan menjadi suatu hal yang biasa. Ini karena alam bawah sadar kita yang bekerja.

Sekarang coba tulis 10 keunggulanmu, kalau kamustuckcoba tanyakan ke orang terdekatmu. Setelah selesai refleksi diri, tahapan selanjutnya adalah memperbaiki dan menambah sisi yang unggul tadi untuk terus diasah.

Bruce Lee pernah berkata Aku tak takut dengan orang yang menguasai 1000 teknik, aku takut dengan orang yang menguasai 1 teknik dan mengulangnya 1000 kali. Jadi kamu gak perlu punya 1000 hal super, cukup jadi dirimu yang keunggulannya terbatas itu, namun tekuni keunggulan itu. Tahapan terakhir dari ini yaitu terjun ke lapangan, teori tanpa praktik hanya menjadi uap.

2. Orang lain.

Pribadi yang baik adalah pribadi yang tahu bahwa dia tak sempurna. Hal ini mengakibatkan dia membutuhkan orang lain. Bukan untuk bergantung namun untuk melengkapinya. Pribadi yang baik percaya bahwa orang lain memiliki kemampuannya sendiri, kelebihannya sendiri. Dia percaya bahwa orang lain juga spesial. Sehingga dia tidak memiliki dan memandang rendah seseorang karena sebenarnya semua orang memiliki kelebihannya di lini-lini lainnya.

Pribadi yang baik tidak pernah memandang dirinya sempurna sehingga dia menurunkan pandangannya bahwa dia merupakan pembelajar, begitu pula orang lain. Layaknya para pembelajar, kesalahan itu adalah suatu hal yang mungkin terjadi. Di sini pribadi yang baik akan melihat sebuah kesalahan yang dia lakukan atau orang lain lakukan adalah suatu keniscayaan yang mampu diubah menjadi sebuah pelajaran untuk membuat dirinya dan orang lain lebih berkembang. Disini saya ingin menunjukkan bahwa pribadi yang baik sadar betul dia mempunyai suatu kekurangan yang sangat memungkinkan dia untuk bersosialisasi dengan orang lain tanpa memandang rendah dan hanya sekadar bertransaksi.

3. Lingkungan.

Pribadi yang baik mampu menciptakan suasana lingkungan yang bertumbuh dan berkembang. Pribadi yang baik juga mampu mempertahankan kepercayaan dirinya dan juga orang lain untuk tetap percaya bahwa mereka spesial. Hal ini juga mengukuhkan bahwa pribadi yang baik mampu memberikan dampak untuk lingkungannya. Motivasi itu kadang tidak datang dari suatu kata-kata melainkan suatu figur. Bagaimana Alibaba dibentuk dengan orang-orang yang bekerja untuk Jack Ma tidak digaji pada tahun pertama? Itulah sebuah bentuk motivasi tertinggi, ketika seorang pribadi mampu mentransformasikan visi yang dilihatnya kepada orang lain dan membuat orang lain juga percaya dengan visi yang dia miliki.

Ketiga hal di atas merupakan suatu kunci untuk hidup di masa modern seperti sekarang ini. Hal ini dikarenakan di masa sekarang kebanyakan orang hanya berpatokan dengan tingkah laku benar salah bukan baik dan buruk. Padahal menjadi manusia bukan soal kompetisi, bukan soal mengungguli, namun bagaimana bermanfaat bagi sesama dan memberi kelebihan bagi yang kekurangan.

Kita mungkin punya prinsip yang berbeda-beda dan cara pandang hidup yang berbeda-beda, namun yang namanya hati nurani (jika kamu masih punya) akan selalu mengarahkan kita kepada perilaku baik. Hidup ini saling melengkapi dan memberi semangat kepada yang lain untuk percaya bahwa mereka tak benar-benar sendiri. Saya menulis ini sebenarnya bukan bermaksud menggurui, saya mendapat catatan ini dari seorang pria yang sudah paruh baya. Mengalami pasang surut dalam kehidupannya, dan wejangan ini diberikan kepada anak-anak muda di suatu sesi pembicaraan.

Sekali lagi, ini cuma catatan. Semoga bermanfaat dari saya yang mencoba menjadi baik.