Jenis-jenis jaringan tumbuhan

Pengertian dan jenis-jenis jaringan tumbuhan © berbagai sumber

foto: Unsplash/Fayette Reynolds

Berdasarkan penyusunnya, jaringan tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu:

1. Jaringan Sederhana

Jaringan sederhana adalah jaringan yang hanya disusun oleh satu jenis sel saja, seperti jaringan parenkim.

2. Jaringan Kompleks

Jaringan kompleks disusun oleh beberapa jenis sel, seperti jaringan xilem.

Sedangkan, berdasarkan tingkat perkembangannya, jaringan tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu:

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan muda yang memiliki sel dan selalu membelah atau bersifat embrional. Ciri khas dari jaringan ini adalah sel memiliki dinding yang tipis, bentuk dan ukurannya sama, tinggi protoplasma, isi sel tidak mengandung kristal, serta memiliki rongga sel yang kecil. Berdasarkan asalnya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

- Meristem Primer

Meristem primer adalah meristem yang sel-selnya merupakan perkembangan langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Misalnya, meristem yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang.

- Meristem Sekunder

Meristem sekunder adalah meristem yang berasal dari jaringan yang telah mengadakan diferensiasi, yaitu kambium dan kambium gabus yang terbentuk dari jaringan dasar dan kolenkim.

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewa merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Pada umumnya, sel-selnya tidak membelah, bentuknya permanen, memiliki rongga besar, dan dinding sel mengalami penebalan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

- Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk sel epidermis bermacam-macam, ada yang seperti kubus, tidak teratur, bersegi banyak, dan memiliki dinding yang bertekuk-tekuk. Ciri0ciri jaringan epidermis yaitu, sel berlapis tunggal, dilengkapi lapisan kutikula, dapat melakukan modifikasi menjadi sisik atau bulu, dan tidak memiliki klorofil.

- Jaringan Parenkim

jaringan parenkim dewasa memiliki dinding primer yang relatif tipis dan fleksibel serta sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. Saat dewa, sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar. Parenkim sedikit terspesialisasi secara struktural. Sel parenkim juga melakukan sebagian besar fungsi metabolik tumbuhan seperti melakukan sintesis dan menyimpan berbagai produk organik.

- Jaringan Penyokong

jaringan penyokong atau penguat memiliki fungsi utama untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri atas kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim akan memberikan kekuatan yang bersifat sementara pada tumbuhan dan terdiri dari sel hidup yang masih dapat melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan sel sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim berfungsi sebagai unsur pendukung pada tumbuhan.

- Jaringan Pengangkut

Jaringan ini merupakan jaringan yang terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral serta zat makanan dari hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe baik sel mati dan sel hidup. Sel tersebut memanjang sehingga membentuk pembuluh. Sedangkan floem merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa unsur dengan tipe yang berbeda yaitu pembuluh tapis, sel pengiring, parenkim, serat, dan sklereid. Fungsi utama floem adalah untuk mengangkut air zat hasil asimilasi.

- Jaringan Gabus

Jaringan ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Fungsi jaringan ini adalah untuk melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah dalam agar tidak banyak kehilangan air. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau velogen yang terletak di sebelah dalam epidermis.