Brilio.net - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fosil berarti menggali keluar dari dalam tanah. Secara umum, fosil adalah sisa tulang belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah. Fosil juga dapat dipahami sebagai sisa tulang belulang hewan atau sisa tumbuhan dari zaman purba yang membantu.

Suatu benda dapat disebut fosil jika memiliki syarat seperti merupakan sisa organisme, terawetkan secara alamiah, teksturnya keras, mengandung kadar oksigen dalam jumlah sedikit, dan berusia lebih dari 10.000 tahun.

Nah untuk memahami lebih rinci mengenai fosil, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (1/9).

 

 

Pengertian fosil.

<img style=

foto: Unsplash/Jacqueline Martinez

 

Fosil adalah sisa, jejak, atau bekas binatang maupun tumbuhan zaman purba yang mengalami proses pengawetan secara alami di dalam bumi. Fosil menjadi sumber informasi primer mengenai sejarah kehidupan di bumi. Bagian organisme yang menjadi fosil biasanya adalah bagian tubuh yang memiliki jaringan keras seperti tulang, gigi, dan cangkang. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen.

Berikut beberapa pengertian mengenai fosil menurut para ahli yaitu:

1. Menurut Charles Darwin, makhluk hidup yang berada di lapisan bumi yang tua akan mengalami proses perubahan bentuk yang disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda. Oleh karena itu, pada lapisan bumi yang lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi yang lebih tua. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan iklim, tanah, dan faktor-faktor lain sehingga terjadi perubahan di permukaan bumi secara bertahap yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup.

2. Leonardo da Vinci mengatakan bahwa fosil merupakan suatu bukti makhluk hidup dan adanya kehidupan di masa lalu.

Syarat terbentuknya fosil.

<img style=

foto: Unsplash/Alexander Schimmeck

 

Terdapat syarat-syarat terbentuknya fosil di antaranya:

1. Mengalami proses pengawetan di dalam batu sedimen.
2. Terbebas dari bakteri pembusuk.
3. Makhluk hidup yang memiliki organ tubuh yang keras.
4. Terjadi secara alamiah atau tanpa proses kimiawi.
5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit.
6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun.

 

Proses pembentukan fosil.

<img style=

foto: Unsplash/Lisa Yount

 

Proses pembentukan fosil disebut dengan fosilisasi. Proses ini memakan waktu yang sangat panjang mulai dari ribuan hingga jutaan tahun. Fosil biasanya lebih berat daripada tulang karena selama proses fosilisasi terjadi pergantian senyawa organik di dalam tulang dengan mineral yang terdapat di sekitar tempat pengendapannya. Warna fosil juga umumnya lebih gelap dari tulang karena telah mengalami proses fosilisasi yang panjang.

Fosil yang mengendap di lingkungan sungai umumnya akan berwarna hitam dan sangat keras. Terdapat beberapa tahapan dalam pembentukan fosil di antaranya adalah sebagai berikut:

Fosil dapat terbentuk akibat peristiwa seperti berikut:

1. Penggantian (replacement) pada bagian yang keras dari organisme seperti cangkang. Misalnya, cangkang yang awalnya terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) digantikan oleh silika.
2. Petrifaction, merupakan bagian lunak dari batang tumbuhan yang diganti karena terjadi presipitasi mineral yang terlarut dalam air sedimen.
3. Karbonisasi, daun atau mineral tumbuhan yang jatuh ke rawa terhindar dari oksidasi dan diubah menjadi cetakan karbon tanpa mengubah bentuk asalnya.
4. Pencetakan, pada saat diagnosa sisa binatang atau tumbuhan terlarut sehingga terjadilah rongka seperti cetakan yang bentuk dan besarnya sama dengan benda aslinya. Jika rongga ini terisi oleh mineral, maka akan terbentuk hasil cetakan binatang atau tumbuhan tersebut.

Jenis-jenis fosil.

<img style=

foto: Unsplash/David Clode

 

Fosil dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu fosil jejak dan fosil tubuh. Fosil jejak merupakan batuan yang telah membantu proses pengawetan bukti aktivitas biologis makhluk hidup. Fosil jejak dapat berupa penemuan jejak kaki manusia purba. Sedangkan fosil tubuh adalah penemuan sisa bagian tubuh makhluk hidup di masa lampau seperti fosil tulang, gigi, dan cangkang.

Sumber: Permana dkk. 2017. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Volume 7 Nomor 2: Potensi Sumber Daya Alam Fosil Kayu Di Daerah Gorontalo. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.