Brilio.net - Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan nonformal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Proses pembelajaran di dalam majelis taklim mengarah kepada pembentukan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.

Sebagai makhluk yang bersosial, tentu mengisi kegiatan sehari-hari dengan berbagai macam pertemuan atau majelis menjadi salah satu kebutuhan. Berbagai pertemuan tersebut seperti kegiatan belajar, bekerja, atau silaturahmi dianjurkan untuk melakukan hal-hal yang baik di dalamnya.

Nah, dari sebuah pertemuan tersebut, hendaknya dimulai dan diakhiri dengan baik dan sesuai syariat Islam, termasuk para muslimin dan muslimat. Di setiap pertemuan sebuah majelis Islam, disunahkan untuk dimulai dan diakhiri dengan doa agar senantiasa dirahmati oleh Allah SWT.

Doa Kafaratul Majelis

Doa kafaratul majelis adalah salah satu anugerah Allah untuk menghapuskan kesalahan dan dosa kecil yang diperbuat dalam suatu majelis.

Keutamaan doa kafaratul majelis sebagai penutup © 2020 brilio.net

"Subhaanakallaahumma wa bìhamdìka, asyhadu al-laa ìlaaha ìllaa anta, astaghfìruka, wa atuubu ìlaìka"

Artinya:
"Maha Suci Engkau, ya Allah Tuhanku, dan aku memuji syukur kepada-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Ampunilah dosa-dosaku dan aku bertaubat kepada-Mu." (HR. Tirmidzi).

Doa dari kafaratul majelis ini memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah kita perbuat. Tidak dapat dipungkiri juga kita melakukan setiap perbuatan sulit terhindar dari dosa apapun, baik kecil maupun besar. Baik dosa yang kita lakukan secara tidak sengaja maupun dosa yang kita tahu bahwa kita melakukannya secara sengaja.

Misalnya, dalam suatu pertemuan atau majelis kita tidak bisa menghindari adanya selisih paham, yang membuat satu sama lain kurang akur hingga adu mulut atau bertengkar. Padahal, kita berkumpul dengan niat tujuan yang baik, namun di dalamnya ada percikan-percikan dosa.

Keutamaan doa Kafatul Majelis

Terdapat banyak keutamaan dalam doa kafaratul majelis, di antaranya adalah:

1. Sebagai penghapus dosa

Keutamaan doa kafaratul majelis sebagai penutup © 2020 brilio.net

Dari Abu Barzah Al-Aslami, beliau berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat hendak berdiri (meninggalkan) majelis berdoa:
"Mahasuci Engkau Ya Allah dan segala puji bagi-Mu, Aku bersaksi tiada tuhan (yang berhak diibadahi) kecuali Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu"

2. Ilmu menjadi bermanfaat

Keutamaan doa kafaratul majelis sebagai penutup © 2020 brilio.net

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat." (HR Abu Daud, no. 4855; Ahmad, 2: 389. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

3. Doa kafaratul majelis memudahkan jalan kita menuju surga

Keutamaan doa kafaratul majelis sebagai penutup © 2020 brilio.net

Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallambersabda, "Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga." (HR. Muslim).

4. Dapat menguatkan iman seseorang

Doa kafaratul majelis juga menjadi salah satu cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dari sebuah hadist An-Nasai juga, Aisyah pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW mengenai kegiatannya.

Dari Aisyah RA ia berkata, "Tidaklah Nabi duduk di majelis, tidak pula membaca Alquran dan tidak pula sholat kecuali menutupnya dengan kalimat-kalimat tersebut. Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidaklah duduk di suatu majelis, tidak juga membaca Alquran dan juga tidak sholat kecuali engkau tutup dengan kalimat tersebut?'
Kemudian, Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Iya, siapa yang berkata baik akan ditutup dengan stempel kebaikan, dan siapa yang berkata buruk, akan menjadi penghapus dosanya. Yaitu subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika." (HR An Nasa'i).

5. Membuat Allah tidak murka kepada hambaNya

Menurit sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka kepadanya." (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan)

Dari hadist ini kita akan membahas meminta kepada Allah SWT. Dari apa saja yang kita perbuat, Allah SWT mengetahui segalanya baik melakukan perbuatan terpuji, maupun perbuatan yang tercela. Maka dari itu, kita harus selalu meminta kepadaNya. Meminta ampun kepada Allah SWT baik dari perbuatan tercela yang sadar maupun secara tidak sadar.

Makna Doa Kafaratul Majelis

Selain memiliki keutamaan, doa kafaratul majelis juga memiliki makana sebagai berikut:

1. Merupakan bacaan tasbih

Kalimat tasbih menyimpan makna sebuah pengakuan atas segala kelemahan, kezhaliman, kebodohan, dan kelupaan kita.

Ungkapan tasbih ini juga mengandung arti bahwa kita melepaskan diri dari segala bentuk kesyirikan yang pernah kita lakukan, baik dalam perbuatan, perkataan, maupun pikiran.

2. Merupakaan bacaan tahmid

Selain merupakaan bacaan tasbih, dalam doa kafaratul majelis kita juga mengucapkan bacaan tahmid atau bacaan yang memuji Allah

3. Doa memohon ampunan

Setelah membaca tasbih dan tahmid, baru kemudian kita berdoa memohon ampunan atas segala dosa, kesalahan, dan kelalaian yang kita lakukan selama dalam majelis. Lalu, dilanjutkan dengan bertaubat atas segala dosa yang kita kerjakan.

4. Bacaan istighfar

Dalam bacaan istighfar berfungsi untuk meminta kepada Allah, agar terjaga dari keburukan dosa yang lalu, baik keburukan di dunia dan terlebih keburukan di akhirat.