Brilio.net - Dalam Islam, bekerja merupakan sebuah usaha yang harus dilakukan sungguh-sungguh dengan cara mengerahkan semua pikiran, aset dan juga dzikir untuk memperlihatkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus menaklukkan dunia, dan memposisikan dirinya menjadi bagian masyarakat yang paling baik.

Bekerja menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikologis serta sosial seseorang. Dengan bekerja, maka manusia bisa mendapatkan banyak kepuasan yang meliputi kebutuhan fisik, rasa tenang dan aman, kebutuhan sosial dan kebutuhan ego masing-masing. Sedangkan kepuasan di dalam bekerja juga bisa dinikmati sesudah selesai bekerja seperti liburan, menghidupi diri sendiri dan juga keluarga.

Jika dilihat secara hakiki, maka hukum bekerja dalam Islam adalah wajib dan ibadah, sebagai bukti pengabdian serta rasa syukur dalam memenuhi panggilan Illahi supaya bisa menjadi manusia terbaik. Sebab bumi sendiri diciptakan sebagai ujian untuk mereka yang memiliki etos paling baik.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan apa-apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, supaya Kami menguji mereka siapakah yang terbaik amalnya." (Al-Kahfi: 7)

 

Doa berangkat kerja.

Sebelum meninggalkan rumah untuk bekerja atau mencari rezeki, bacalah doa ini sebanyak 3x

Allahummarzuqnii rizqan halaalan thayyibaa, wasta'milnii thayyibaa. Allahummaj'al ausa'a rizqika 'alayya 'inda kibari sinnii wanqithaa'i 'umrii. Allahummakfinii bihalaalika 'an haraamika wa aghninii bifadhlika 'amman siwaaka. Allahumma in nii as-aluka rizqan waasi'an naafi'an. Allahumma innii as-alukan na'iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu wa laa yazuulu.

Artinya:
"Ya Allah, berilah padaku rezki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik. Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezekiku itu paling luas ketika tuaku dan ketika lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezki-Mu yang halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang lainnya. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezki yang luas dan berguna. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu nikmat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang."



Doa memulai bekerja.

Dengan melafalkan doa sebelum bekerja saat akan mulai kerja ini, kamu bisa dilindungi oleh Allah SWT dari keburukan yang ada pada pekerjaan yang sedang kamu lakukan.

Allahumma innii asaluka min khairi hadzal amali wa khairi maa fiihi, wa'audzubika min syarri haadzal amali wasyarri maa fiihi innaka 'alaakulli syaiin qadiir

Artinya:
"Ya Allah, aku memohon padaMu kebaikan pekerjaan ini dan segala kebaikan yang ada di dalamnya, dan aku berlindung padaMu daripada keburukan pekerjaan ini dan segala keburukan yang ada di dalamnya. Sesungguhnya di atas segala sesuatu itu Engkaulah yang maha berkuasa menentukannya."



Doa mendapatkan pekerjaan.

Untuk orang-orang yang belum mendapatkan pekerjaan, kamu tentunya juga perlu berusaha. Selain terus mencari pekerjaan, tentunya juga harus diikuti dengan doa yang tiada putus-putusnya kepada Yang Maha Kuasa.

Allaahummaghfir lii dzanbii, wa wassi' khuluqii, wa thayyib lii kasabii, wa qanni'nii bimaa razaqtanii, wa laa tadz-hab qalbii ilaa syai-in sharraftahu 'annii.

Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dosaku, perluaslah (muliakanlah) akhlakku, berilah untukku pekerjaan yang baik, jadikanlah aku puas menerima apapun yang Engkau karuniakan kepadaku, dan janganlah Engkau buat hatiku mengingat apapun yang telah Engkau palingkan dariku". (HR. Ibnu An-Najjar)


Doa setelah bekerja.

Ketika mengawali bekerja dengan doa, maka kita juga harus mengakhiri pekerjaan dengan doa. Hal ini sebagai wujud rasa syukur dan mengharapkan pekerjaan yang telah dilakukan senantiasa diberkahi oleh Yang Maha Kuasa. Bacalah doa ini sebanyak 3x sama seperti doa sebelum berangkat bekerja.

Allahuma innii a'uudzubika an adhilla, au udhalla, au azilla, au adzlama, au ajhala, au yujhala 'alayya.

Artinya:
Ya Allah, sungguh aku berlindung kepadaMu agar tidak tersesat atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku berbuat dzalim atau didzalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi (HR. Nasa’i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).



Hukum bekerja dalam Islam.

Rezeki memang menjadi urusan Allah dan sebagai manusia, kita hanya diwajibkan untuk selalu berusaha sekuat tenaga sekaligus tidak merasa sombong dengan rezeki yang sudah didapatkan.

Meskipun kita sudah berusaha sekuat mungkin, namun tanpa adanya campur tangan dari Allah SWT, maka bukan tidak mungkin jika rezeki tersebut tidak akan datang pada kita.

Seseorang yang bekerja apa saja biasanya akan cenderung melihat seberapa banyak upah atau imbalan kerja yang akan didapat dan memikirkan apakah upah tersebut adalah baik dan juga halal.

Jika dilihat secara umum, maka umat Islam berorientasi pada sabda Rasulullah SAW yaitu, "Berikanlah upah kepada pekerja", Namun seringkali lupa dengan adanya kelanjutan yang berbunyi, "Sebelum kering keringatnya”.

Ini mengartikan jika pekerjaan yang mendapatkan upah merupakan pekerjaan memeras otak serta tenaga, sementara bekerja dalam bentuk apapun yang tidak menuntut tanggung jawab atau tidak mengeluarkan keringan dan tidak perlu digapai dengan susah payah, maka tidak halal jika diterima upahnya.



Keutamaan dari orang yang bekerja.

Selain menjadi sebuah kewajiban, dalam Islam juga memberikan penghargaan mulia untuk kita yang ikhlas dalam bekerja dan mengharapkan keridhaan Allah SWT dan penghargaan tersebut tertulis dalam beberapa riwayat hadits berikut ini.

1. Dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Ibnu Abbas ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang merasakan keletihan pada sore hari, karena pekerjaan yang dilakukan oleh kedua tangannya, maka ia dapatkan dosanya diampuni oleh Allah SWT pada sore hari tersebut." (HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu’jam Al-Ausath VII/ 289)

2. Dosa-dosa tertentu akan dihapuskan.
Beberapa dosa tertentu juga akan dihapuskan dimana beberapa dosa itu tidak bisa dihapuskan dengan melaksanakan shalat, puasa dan juga shadaqah.

Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan shalat, puasa, haji dan juga umrah." Sahabat bertanya, "Apa yang bisa menghapuskannya wahai Rasulullah?." Beliau menjawab, "Semangat dalam mencari rizki." (HR. Thabrani, dalam Al-Mu’jam Al-Ausath I/38)

3. Dicintai oleh Allah SWT.
Ibnu Umar bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu'min yang bekerja dengan giat." (HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu’jam Al-Aushth VII/380)

4. Bekerja lebih baik dari meminta-minta.
Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak." (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Meraih sisi Allah dengan taat.
Abu Zar dan Al-Hakim, "Sesungguhnya Ruhul Qudus membisikkan bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itulah kamu harus bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Jika datangnya rezeki itu terlambat maka jangan memburunya dengan bermaksiat karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan taat pada-Nya."

6. Makan dari hasil sendiri.
Hadits riwayat Bukhari, "Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as. memakan makanan dari hasil usahanya sendiri." (HR. Bukhari)

7. Setara dengan Mujahid di jalan Allah.
Hadits riwayat Ahmad, "Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bekerja dan terampil. Siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah."

Dengan mengetahui keutamaan bekerja dalam Islam, seharusnya kita menjadi lebih giat bekerja, dan jangan lupa amalkan doa-doanya agar rezeki yang kita dapatkan memberi banyak keberkahan untuk diri sendiri dan keluarga.