Brilio.net - Menjalankan ibadah puasa membuatmu harus menahan lapar, haus, dan hawa nafsu lainnya dari terbit hingga tenggelamnya matahari. Tentu hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani aktivitas.

Namun demikian, seharusnya berpuasa bukan berarti menjadi penghalang dalam melakukan berbagai pekerjaan. Kamu tetap bisa bekerja, belajar, atau melakukan aktivitas seperti biasa. Justru menjalankan kegiatan di tengah puasa dengan hati yang semangat bisa menambah pahalamu lho.

Nggak heran kalau bulan suci Ramadhan disebut sebagai bulan penuh berkah. Beragam aktivitas jika dilakukan dengan ikhlas akan menjadi pahala yang berlimpah untukmu. Bahkan tidur di saat puasa, menjadi sebuah ladang pahala untuk diraih.

Jaga semangatmu agar nggak luntur selama puasa. Lakukan kegiatan bermanfaat agar kamu nggak kepikiran untuk menunggu adzan maghrib terus. Dengan begitu kamu akan lebih menikmati dengan mudah saat menjalankan puasa.

Setelah menjalankan kegiatan selama satu hari, datangnya suara bedug maghrib tentu jadi hal yang menyenangkan ya. Suara ini seakan menjadi lambang kemenangan untuk kamu yang berhasil melawan ego dan hawa nafsu selama satu hari. Tapi ingat, jangan sampai pahala puasamu berkurang karena terlalu bersemangat untuk melahap takjil.

Sebelum berbuka puasa pastikan kamu sudah membaca doa berbuka terlebih dahulu. Rasulullah SAW juga sudah memberikan tuntunan doa berbuka agar puasamu lebih berkah. Ketika datangnya waktu berbuka puasa, kamu juga dianjurkan untuk segera membatalkan puasamu.

Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:



Artinya: Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093)

Nah pahami juga yuk bagaimana tuntunan doa buka puasa Ramadhan yang bisa kamu lafalkan. Berikut ulasan brilio.net pada Senin (27/4) dari berbagai sumber.

Doa berbuka puasa © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Berpuasa merupakan ibadah untuk menahan diri dari berbagai hal yang dapat membatalkannya, seperti makan, minum, hingga melakukan hubungan suami-istri.

Puasa dimulai dari masuk waktu subuh hingga terbenamnya matahari atau biasa disebut dengan waktu berbuka puasa. Ketika adzan maghrib berkumandang, kamu dianjurkan untuk segera membatalkan puasa. Di Indonesia ada beberapa bacaan yang kerap dilafalkan sebagai doa berbuka, diantaranya sebagai berikut.

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya:

" Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang." (HR Bukhari dan Muslim).

Namun terdapat pula sebuah hadis sahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.



“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.”
Artinya:

Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357]

Doa berbuka puasa © 2020 brilio.net

foto: freepik.com


Berbuka puasa hendaknya dilakukan secara tenang dan perlahan. Jangan sampai ketika kamu berburu-buru saat berbuka justru akan membuatmu tersedak dan memunculkan gangguan kesehatan lainnya. Saat berbuka puasa juga tidak dianjurkan berlebihan. Batalkanlah puasa dengan makanan dan minuman secukupnya tanpa perlu menghambur-hamburkan makanan.

Selain itu kamu mungkin sering mendengar bahwa makanan atau minuman manis dianjurkan sebagai pilihan untuk berbuka puasa. Ruthab merupakan kurma segar yang baru dipetik, belum mengering akibat dijemur. Makanan tersebut disebutkan Hadits tentang berbuka puasa, sebagai makanan yang dikonsumsi ketika berbuka puasa. Namun, jika tidak ada, Rasulullah Muhammad SAW biasa berbuka dengan kurma. Tetapi jika tidak ada juga, maka dengan bisa membatalkan dengan air, seperti diterangkan dalam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud.

Dari Anas bin Malik ia berkata, " Rasulullah berbuka dengan ruthab sebelum sholat, jika tidak terdapat ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air."Hadis di atas menyebutkan dua istilah, ruthab dan tamr yang keduanya berarti kurma. Bedanya, ruthab adalah kurma segar dan tamr itu kurma biasa.