Brilio.net - Dalam bahasa Arab, mandi berasal dari kata Al-Ghuslu berarti mengalirkan air pada sesuatu. Sementara menurut istilah, Al-Ghuslu merupakan salah satu cara mengguyur air ke seluruh tubuh dengan tata cara yang khusus, hal ini bertujuan untuk menghilangkan hadas besar.

Mandi wajib dilakukan ketika dalam keadaan junub. Junub disebabkan karena keluarnya air mani setelah berhubungan intim, nifas, dan setelah selesai haid. Hal ini juga telah dijelaskan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 222, yang artinya:

"Mereka bertanya padamu tentang haid. Katakan lah: Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu."

Bagi perempuan muslim mengetahui doa serta tata cara mandi wajib setelah haid sangatlah penting, supaya ibadah yang nantinya dilakukan akan diterima di sisi Allah. Lebih lanjut, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (21/4), berikut doa mandi wajib setelah haid beserta tata caranya lengkap.

Doa mandi wajib setelah haid © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

a. Rukun mandi wajib.

- Niat
- Menyiramkan atau mengalirkan air ke seluruh badan dan meratakannya dimulai dari rambut kepala.
- Menghilangkan najis yang menempel.

b. Sunnah mandi wajib.

- Membaca "bismillahirrahmanirrahim" sebelum memulai mandi.
- Mencuci tangan sebanyak tiga kali.
- Mencuci kemaluan sampai bersih.
- Berwudhu seperti wudhunya orang yang hendak sholat sebelum mandi.
- Diawali dengan mengalirkan air ke bagian tubuh sebelah kanan.
- Menggosok seluruh badan sampai bersih atau sampai tidak ada najis menempel.

 

Doa mandi wajib setelah haid © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Tata cara mandi wajib.

a. Membaca niat.

Para ulama mengatakan bahwa di antara fungsi niat adalah untuk membedakan manakah yang menjadi kebiasaan dan ibadah. Maka dari itu diperlukan niat sebagai landasan untuk melakukan sesuatu.

Dari Umar Ibnu Khattab, ia berkata "aku telah mendengar Rasulullah bersabda, 'sesungguhnya semua pekerjaan itu disertai dengan niatnya'." (HR. Bukhari).

Dalam buku berjudul "Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunnah, Doa, dan Zikir" oleh Zakaria R. Rachman, berikut ini bacaan niat mandi wajib.

"Nawaitul ghusla liraf'il hadatzil akbari fardhal lillaahi ta'aala".

Artinya: "Aku berniat mandi menghilangkan hadas besar wajib karena Allah Taala".

b. Membasuh kedua tangan.

c. Kemudian, membersihkan kemaluan dengan tangan kiri.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut, "Kemudian beliau menuangkan air pada kemaluannya dan membasuhnya dengan tangan kirinya, lalu digosokkan tangannya pada tanah". (HR. Bukhari dan Muslim)

d. Berwudhu seperti wudhu hendak sholat.

e. Mengguyurkan air ke atas kepala.

Saat mengguyurkan air ke atas kepala diikuti dengan badan meratakan air ke seluruh tubuh dimulai dari anggota badan kanan, kemudian anggota badan kiri dengan menggosoknya, lalu mengguyurkannya lagi.

f. Membasahi rambut.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad kepada Aisyah RA, dalam hadits berikut:

"Bahwa Nabi SAW bersabda kepadanya, padahal dia sedang haid, 'lepaskanlah rambutmu dan mandilah'". (HR. Ibnu Majah)

g. Membasuh kedua kaki.

h. Tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan air.

2. Hukum mandi wajib.

Allah memerintahkan bahwa seluruh umat muslim agar mandi wajib jika dalam keadaan junub, berikut firman Allah yang terdapat pada QS. An-Nisa ayat 43, yang artinya.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."