Brilio.net - Dalam Islam kita mengenal istilah thaharah, yang diartikan sebagai membersihkan diri dari hadas kecil dan hadas besar. Salah satu jenis thaharah adalah mandi wajib atau mandi junub.

Pengertian mandi wajib adalah mengguyur tubuh dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, dengan tujuan menghilangkan hadas besar.

Nah dalam beberapa kondisi, seorang muslim diharuskan mandi wajib sebelum melaksanakan ibadah. Misalnya perempuan yang haid, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 222 yang artinya:

"Mereka bertanya padamu tentang haid. Katakan lah: Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu."

Karena itulah ketika haid telah usai, para muslimah harus mensucikan diri dengan mandi wajib. Sebab salah satu syarat sahnya sholat adalah suci dari hadas kecil maupun besar.

Sebagaimana dalam surah An Nisa ayat 43 yang artinya: "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."

Lebih lengkapnya, berikut doa dan tata cara mandi wajib setelah haid yang dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (28/4).

Doa dan tata cara mandi wajib.

mandi wajib setelah haid berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Membaca niat.
Membaca niat di awal mandi hukumnya wajib. Itulah yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. Berikut bacaan niat mandi wajib setelah haid:

"Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minal haidil fardlon lillahi ta'ala."

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardhu karena Allah ta'ala."

2. Membasuh telapak tangan selama 3 kali.
Setelah membaca niat, kita bisa membasuh telapak tangan. Sesuai dengan sunnah Rasul, cucilah telapak tangan hingga tiga kali. Pastikan hingga tak ada najis dan kotoran yang masih menempel.

3. Basuh dan bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi antara lain bagian kemaluan, bagian dubur, bawah ketiak, dan pusar. Gunakan tangan kiri untuk menyentuh bagian tubuh tersebut.

4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih.

5. Lakukan wudhu seperti umumnya akan melaksanakan sholat. Urutannya sebagai berikut:
- Basuh telapak tangan sambil mengucapkan bismillah.
- Kumur-kumur 3x.
- Menghirup air ke rongga hidung lalu mengeluarkannya, lakukan 3x.
- Membasuh seluruh wajah sebanyak 3x.
- Mencuci dua tangan sampai ke siku masing-masing sebanyak 3x.
- Mengusap kepala dari bagian depan dan belakang.
- Bersihkan bagian telinga dengan memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga dan ibu jari mengusap daun telinga. lakukan bersamaan dengan gerakan memutar agar menjangkau semua bagian telinga.
- Mencuci kedua kaki sampai ke mata kaki.

6. Jika sudah berwudhu selanjutnya adalah membersihkan bagian kepala. Caranya masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Pastikan pangkal rambut juga terkena air. Selanjutnya guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali.

Namun beberapa ulama juga menyatakan bahwa wanita tak perlu menyeka rambut, berdasarkan keterangan dalam hadits: Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW "Aku bertanya, wahai Rasullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."

Karena itulah, wanita boleh tidak menyeka rambut dan langsung mengguyurkan air di kepala dengan 3 kali guyuran.

7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan lalu lanjutkan sisi kiri.

8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.

Hukum memakai sabun dan sampo saat mandi wajib.

mandi wajib setelah haid berbagai sumber

foto: freepik.com

Jika mengacu pada penjelasan dan runtutan ayat di atas, maka tidak ada yang menyebutkan tentang penggunaan sabun maupun sampo. Namun para ulama menghukumi hal ini dengan mubah atau boleh.

Beberapa di antaranya ada pendapat dari lembaga fatwa bernama Lajnah Daimah. "Yang wajib ketika mandi junub adalah menggunakan air, dan tidak wajib menggunakan alat pembersih seperti sabun dan semacamnya. Demikian seperti yang dijelaskan dalam sunah Nabi SAW. Meskipun ketika seseorang menggunakan sabun atau alat pembersih lainnya, hukumnya diperbolehkan."

Kemudian menurut pandangan ulama dalam kitab Al Fiqh Al Muyassar: "Siapa yang akan melakukan mandi wajib ataupun mandi sunah, maka diperbolehkan baginya menggunakan sabun dan sampo dan yang serupa dengan keduanya dari benda-benda yang dapat membersihkan dan tidak ada masalah baginya dalam hal tersebut."

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kita diperbolehkan menggunakan sabun dan sampo saat melaksanakan mandi wajib. Dengan catatan, semua anggota badan sudah terkena air.