Keutamaan doa kafaratul majelis.

Doa kafaratul majelis © 2022 berbagai sumber

foto: pexels.com

1. Dapat menghapuskan dosa.

Dari Abu Barzah Al-Aslami, beliau berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat hendak berdiri (meninggalkan) majelis berdoa:

"Maha Suci Engkau Ya Allah dan segala puji bagiMu, Aku bersaksi tiada tuhan (yang berhak diibadahi) kecuali Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."

2. Memudahkan jalan menuju surga.

Keutamaan doa kafaratul majelis yaitu memudahkan jalan menuju surga. Hal ini karena perkumpulan atau majelis pasti memiliki tujuan untuk menambah ilmu. Kegiatan ini sangat disenangi oleh Allah, bahkan Rasulullah pernah bersabda,

"Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga." (HR. Muslim)

3. Ilmu menjadi bermanfaat.

Doa kafaratul majelis dibaca ketika acara atau majelis selesai, maka dari itu pertemuan di majelis akan memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Supaya pertemuan tersebut mendapat keridhoan Allah alangkah baiknya ditutup dengan doa kafaratul majelis.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat." (HR Abu Daud, no. 4855; Ahmad, 2: 389. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

4. Menguatkan iman dan ketakwaan.

Doa kafaratul majelis juga menjadi salah satu cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dari sebuah hadits An-Nasai juga, Aisyah pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW mengenai kegiatannya.

Dari Aisyah RA ia berkata, "Tidaklah Nabi duduk di majelis, tidak pula membaca Alquran dan tidak pula sholat kecuali menutupnya dengan kalimat-kalimat tersebut. Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidaklah duduk di suatu majelis, tidak juga membaca Alquran dan juga tidak sholat kecuali engkau tutup dengan kalimat tersebut?'

Kemudian, Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Iya, siapa yang berkata baik akan ditutup dengan stempel kebaikan, dan siapa yang berkata buruk, akan menjadi penghapus dosanya. Yaitu subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika." (HR An Nasa'i)

5. Meredam kemurkaan Allah.

Menurut sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka kepadanya." (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)