Brilio.net - Untuk mendapat gelar sarjana strata satu, kampus-kampus di Indonesia mewajibkan mahasiswanya untuk membuat skripsi. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang bertujuan untuk menguji pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari selama masa studi.

Selain itu skripsi juga menguji mahasiswa dalam melakukan penelitian serta menyusun argumen atau analisis atas topik tertentu dalam bidang studinya. Biasanya mengerjakan skripsi bukanlah hal yang mudah. Banyak waktu, pikiran, tenaga bahkan uang yang harus dikerahkan untuk mengerjakan hal tersebut. Tak jarang mahasiswa dibuat stres olehnya.

Selain kemampuan individu mahasiswa sendiri, keberhasilan dari penyusunan skripsi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Entah itu kemudahan akses penelitian, akses bahan rujukan hingga kemudahan berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

Dosen pembimbing skripsi berperan krusial dalam membimbing mahasiswa selama proses penulisan skripsi. Pembimbing tidak hanya memberikan arahan akademis, tetapi juga menjadi penasehat yang membantu merumuskan permasalahan penelitian. Selain itu, pembimbing juga berperan untuk mengarahkan langkah metodologi yang tepat, serta memberikan dukungan moral terhadap mahasiswanya.

Masalahnya sering kali ditemukan curhatan mahasiswa yang mengeluh tentang dosen pembimbingnya. Entah karena susah diajak janjian, jarang balas chat hingga arahannya yang begitu menyulitkan. Beberapa mahasiswa justru stres karena hal-hal di luar dirinya termasuk dosen pembimbing.

Karena itu, banyak yang ngechat dosen pembimbingnya dengan ugal-ugalan. Seperti memberikan spam chat atau memohon agar segera bisa bertemu. Seperti yang dilakukan oleh seorang pengguna TikTok dengan akun @valentiahie. Ia ingin sekali bertemu dosen pembimbing untuk pengesahan skripsinya.

ngejar dosbim © TikTok

foto: TikTok/@valentiahie