Persebaran bahasa Jawa dan dialeknya.

Bahasa Jawa bisa dibilang adalah salah satu bahasa tertua di Indonesia. Penuturnya kini sudah tersebar hampir di semua titik di pulau Jawa. Dari mulai sebelah barat di Banten, Jawa Barat bagian utara di Subang, Indramayu, dan Cirebon sampai ke wilayah timur pulau di daerah Surabaya.

alasan kenapa bahasa Jawa beda-beda kosakata dan dialeknya Berbagai sumber

foto: Quora.com

Bahkan, menurut Mikael Parkvall, seorang ahli bahasa yang telah meneliti bahasa-bahasa di dunia, jumlah penutur bahasa Jawa berjumlah 82 juta orang di seluruh dunia.

Nah untuk para penutur bahasa Jawa di Pulau Jawa, gaya berbahasa dari mulai dialek dan kosakatanya terbagi dalam tiga wilayah, di barat, tengah, dan daerah timur. Masing masing wilayah pun terdiri dari beberapa dialek.

Dilansir dari Balai Bahasa Kemendikbud RI, di daerah barat, bahasa Jawa dituturkan dengan dialek di Jawa Barat terdiri dari empat dialek.

Pertama ada dialek Pantura. Dialek ini dituturkan di sepanjang pesisir utara Jawa Barat dan Banten mulai timur sampai barat. Kedua, ada dialek Cikoneng yang dituturkan oleh masyarakat di Desa Cikoneng.

Ketiga ada dialek Cirebon atau sering disebut sebagai bahasa "Cerbonan" yang dituturkan di wilayah Cirebon bagian utara. Keempat adalah dialek Ciamis yang dituturkan di daerah Majalengka, Kuningan, dan di daerah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

alasan kenapa bahasa Jawa beda-beda kosakata dan dialeknya Berbagai sumber

foto: Twitter/@adepedia

Sementara di wilayah tengah, terdapat lima dialek bahasa Jawa. Ada dialek Solo-Yogya, dialek Pekalongan, dialek Tegal, dialek Wonosobo, dan dialek Banyumas atau dikenal dengan dialek Jawa Ngapak.

Di bagian timur, bahasa Jawa terdiri dari tiga dialek. Antara lain adalah dialek Arekan yang dipakai di Surabaya dan kota-kota sekitarnya, dialek Osing di Banyuwangi, dan dialek Tengger di pegunungan Tengger.